Waspada, Taeniasis Dapat Sebabkan Gangguan Saraf
Halodoc, Jakarta - Taeniasis yang terjadi pada manusia adalah infeksi parasit yang disebabkan oleh tiga spesies cacing pita, yaitu T. saginata (cacing pita sapi), T. solium (cacing pita babi), dan T. asiatica (cacing pita Asia). Manusia merupakan satu-satunya inang bagi cacing pita Taenia.
Manusia menyebarkan cacing pita dan/atau telur melalui tinja dan mencemari tanah di daerah yang sanitasinya buruk. Telur Taenia dapat bertahan hidup di lingkungan yang lembap dan tetap dapat menyebarkan infeksi selama berhari-hari hingga berbulan-bulan. Sapi dan babi terinfeksi setelah makan di daerah yang terkontaminasi dengan telur Taenia dari kotoran manusia.
Begitu cacing tersebut berada di dalam sapi atau babi, telur Taenia menetas di usus hewan dan bermigrasi ke otot lurik untuk berkembang menjadi cysticerci. Akibatnya, penyakit yang dikenal sebagai cysticercosis pun muncul. Cysticerci dapat bertahan hidup selama beberapa tahun di otot hewan.
Manusia menjadi terinfeksi cacing pita ketika mengonsumsi daging sapi atau babi mentah atau setengah matang yang mengandung cysticerci infektif. Begitu berada di dalam manusia, Taenia cysticerci bermigrasi ke usus kecil dan usus besar untuk tumbuh menjadi dewasa, yang menghasilkan segmen dan telur yang dikeluarkan dalam feses.
Baca Juga : Jangan Disepelekan, Ketahui Cara Penularan Taeniasis
Taeniasis Dapat Sebabkan Gangguan Saraf
Infeksi dari taeniasis dapat berakibat sangat buruk pada kesehatan manusia. Larva dari cacing tersebut dapat berkembang di otot, kulit, mata, dan sistem saraf pusat. Ketika kista berkembang di otak, kondisi ini disebut sebagai neurocysticercosis, sehingga menyebabkan gangguan saraf.
Gejalanya meliputi sakit kepala parah, kebutaan, kejang-kejang, dan kejang epilepsi, dan bisa berakibat fatal. Neurocysticercosis adalah penyebab epilepsi yang paling sering dicegah di seluruh dunia, dan diperkirakan menyebabkan 30 persen dari semua kasus epilepsi di negara-negara yang terdapat parasit endemik.
Apa Saja Gejala Taeniasis?
Kebanyakan orang yang mengidap taeniasis tidak memiliki gejala apapun. Jika ada tanda dan gejala, mungkin termasuk:
-
Rasa sakit.
-
Penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan.
-
Tersumbatnya usus.
-
Masalah pencernaan.
Beberapa orang dengan taeniasis mungkin juga mengalami iritasi di daerah perianal, yang merupakan daerah di sekitar anus. Segmen cacing atau telur yang dikeluarkan dalam tinja menyebabkan iritasi. Orang sering menjadi sadar bahwa tubuhnya memiliki cacing pita ketika melihat segmen cacing atau telur di tinja yang dikeluarkan. Infeksi dapat berlangsung antara 8 dan 14 minggu untuk berkembang.
Baca Juga : Mengidap Taeniasis, Ini yang Terjadi pada Tubuh
Apa yang Menyebabkannya?
Kamu dapat mengembangkan taeniasis dengan makan daging sapi atau babi mentah atau kurang matang. Makanan yang terkontaminasi dapat mengandung telur cacing pita atau larva yang tumbuh di usus kamu saat dimakan. Daging sapi atau babi yang dimasak sepenuhnya akan menghancurkan larva, sehingga tidak dapat hidup dalam tubuh.
Cacing pita dapat tumbuh hingga 12 kaki panjangnya. Hal tersebut dapat hidup di usus selama bertahun-tahun tanpa ditemukan. Cacing pita memiliki segmen di sepanjang tubuhnya. Masing-masing segmen ini dapat menghasilkan telur. Saat cacing pita matang, telur-telur ini akan dikeluarkan dari tubuh dalam tinja.
Kebersihan yang buruk juga dapat menyebabkan penyebaran taeniasis. Setelah larva cacing pita berada di tinja manusia, hewan tersebut dapat menyebar melalui kontak dengan tinja. Kamu harus mencuci tangan dengan benar untuk membantu mencegah penyebaran infeksi.
Baca Juga : Harus Hati-hati, Ketahui Penyebab Taeniasis
Itulah sedikit pembahasan mengenai taeniasis yang dapat menyebabkan gangguan saraf. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal gangguan tersebut, dokter dari Halodoc siap membantu. Komunikasi dengan dokter di Halodoc dapat dengan mudah dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Ayo, download aplikasi Halodoc di smartphone kamu sekarang!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan