Waspada Sering Bersin di Pagi Hari, Tanda Terserang Rhinitis Alergi
Halodoc, Jakarta - Rhinitis alergi, yakni kondisi saat terjadi peradangan pada rongga hidung akibat reaksi alergi. Gejala pada kondisi ini biasanya langsung timbul setelah seseorang terpapar pemicu alergi (alergen). Salah satu gejalanya adalah bersin-bersin saat pagi hari. Beberapa gejala lain yang mungkin terjadi antara lain:
-
Hidung berair atau tersumbat.
-
Mata terasa gatal atau berair.
-
Kelelahan.
-
Batuk-batuk.
Tingkat keparahan pada setiap pengidapnya berbeda-beda tergantung dari penyebabnya. Pada umumnya, gejala rhinitis alergi cukup ringan dan penanganannya terbilang mudah. Tetapi kamu juga tidak boleh menganggapnya sepele, karena gejala yang muncul bisa mengganggu dalam beraktivitas. Kamu disarankan untuk melakukan pemeriksaan saat kondisi menjadi seperti ini:
-
Gejala-gejala yang muncul mengganggu dan tidak kunjung membaik.
-
Obat alergi yang dikonsumsi tidak memberi efek atau malahan memicu efek samping.
-
Memiliki penyakit lain yang memperparah rhinitis alergi, misalnya sinusitis, asma, atau polip dalam rongga hidung.
Baca Juga: Ini yang Perlu Diketahui Tentang Rhinitis
Apa yang Menyebabkan Rhinitis Alergi Bisa Terjadi?
Rhinitis alergi disebabkan oleh reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap pemicu alergi. Sistem kekebalan tubuh yang menganggap alergen sebagai substansi berbahaya lalu melepaskan senyawa histamin ke dalam darah. Reaksi ini yang memicu pembengkakan dan iritasi pada hidung serta produksi cairan hidung yang berlebih.
Banyak sekali alergen yang bisa memicu reaksi sistem kekebalan tubuh ini, apalagi jika kamu terus menghirupnya melalui hidung. Beberapa jenis alergen yang umum adalah serbuk sari, tungau, debu, serta bulu hewan.
Baca Juga: Sinusitis, Asma, dan Polip Hidung Bisa Memperparah Rhinitis Alergi, Benarkah?
Bagaimana Cara Mengobati Kondisi Ini?
Saat dokter memastikan kamu terkena rhinitis alergi, maka dokter meresepkan obat untuk mengurangi gejala alergi musiman ini. Beberapa obat yang diresepkan oleh dokter untuk mengatasi penyakit ini, antara lain:
-
Antihistamin. Ini adalah solusi umum untuk rhinitis alergi. Obat ini bekerja dengan cara menghentikan produksi histamin. Antihistamin dapat diminum atau disemprot ke dalam hidung. Hati-hati karena beberapa jenis antihistamin menyebabkan kantuk.
-
Dekongestan. Hidung tersumbat membaik dengan dekongestan, tapi penggunaannya tidak boleh lebih dari 3 hari.
-
Semprotan kortikosteroid hidung. Semprotan ini efektif untuk mengobati alergi musiman. Sumber alergen yang bisa terjadi musiman tersebut adalah serbuk sari dan debu yang biasanya muncul atau lebih banyak saat musim kemarau.
-
Suntikan alergi. Jika kondisi tergolong parah, dokter menyarankan mendapatkan suntikan alergi (imunoterapi). Pengobatan jenis ini meliputi suntikan alergen yang kamu terima secara teratur hingga gejala hilang.
-
Imunoterapi sublingual. Pengobatan ini hampir sama dengan suntikan alergi, tapi obat ditaruh di bawah lidah. Kemungkinan efek samping termasuk gatal pada mulut atau telinga dan iritasi tenggorokan.
Adakah Kiat Mencegah Penyakit ini?
Cara mencegah kambuhnya alergi ini adalah disarankan untuk menghindari alergen penyebabnya. Contohnya, daripada membuka jendela yang memungkinkan serbuk bunga, angin, debu masuk ke dalam rumah, kamu boleh mencoba menggunakan pendingin ruangan.
Baca Juga: Peduli Kesehatan, Ini Bedanya Rhinitis Alergi dan Rhinitis Non-Alergi
Itu tadi informasi mengenai rhinitis alergi yang bisa menyebabkan kamu bersin-bersin. Kamu tidak boleh mengabaikan gejala alergi yang terjadi. Segera tanyakan pada dokter apa saja tindakan pencegahan yang dilakukan. Supaya lebih mudah, gunakan aplikasi Halodoc. Aplikasi ini bisa kamu download karena sudah tersedia di App Store maupun Play Store. Hidup lebih sehat bersama Halodoc!