Hati-Hati, Katarak Juga Dapat Menyerang Bayi
Halodoc, Jakarta - Dalam kebanyakan kasus katarak umumnya dialami oleh para lansia. Namun, tak menutup kemungkinan katarak juga bisa terjadi pada bayi yang baru lahir. Loh, kok bisa?
Katarak merupakan kondisi ketika lensa mata tampak keruh karena terdapat noda putih yang tampak seperti kabut. Salah satu faktor yang bisa memicu terjadinya katarak adalah penuaan. Itulah sebabnya penyakit mata ini paling sering dialami oleh orang yang sudah lanjut usia.
Lantas, bagaimana dengan kasus katarak pada bayi sejak dirinya lahir? Nah, dalam dunia medis, kondisi ini disebut dengan katarak kongenital. Bayi dengan katarak kongenital biasanya tidak bisa merespon cahaya dengan baik, karena terhalang oleh noda putih tersebut. Katarak kongenital bisa menyerang kedua mata bayi atau salah satu mata saja.
Nah, para orangtua diharapkan bisa mengenali tanda-tanda katarak pada bayi agar bisa melakukan penanganan segera. Pasalnya, katarak tidak hanya bisa mengganggu penglihatan Si Kecil, penyakit mata ini juga berpotensi menyebabkan kebutaan.
Baca juga: Kondisi Mata Bayi Prematur Bisa Dideteksi dengan Screening Retina, Benarkah?
Bisa Keturunan atau Infeksi
Ibu mungkin bertanya-tanya mengapa seorang bayi yang baru lahir bisa mengalami katarak kongenital? Sayangnya, penyebab katarak pada bayi sebenarnya masih belum diketahui secara pasti sampai saat ini. Meski demikian, ada berbagai dugaan atau kemungkinan yang bisa menyebabkan katarak pada bayi, misalnya:
-
Faktor Keturunan
Katarak kongenital bisa disebabkan oleh gen yang tidak sempurna yang diturunkan dari orangtua kepada anaknya. Akibatnya, pembentukan lensa mata pun menjadi tidak sempurna. Diketahui terdapat 1 dari 5 kasus bayi dengan katarak kongenital memiliki riwayat katarak dari anggota keluarganya. Katarak juga sering dikaitkan dengan kondisi kelainan kromosom, seperti sindrom down.
-
Terserang Infeksi Selama Kehamilan
Katarak kongenital juga bisa terjadi karena selama masa kehamilan, ibu sempat terserang infeksi. Infeksi yang sering terjadi pada ibu hamil dan berisiko menyebabkan katarak pada bayi, antara lain campak Jerman (rubella), toksoplasmosis, cacar air, cytomegalovirus, dan virus herpes simpleks.
Baca juga: Penyakit Rubella Bisa Sebabkan Katarak Kongenital dan Kelainan Jantung
Selain kedua penyebab di atas, katarak pada bayi juga bisa disebabkan oleh berbagai macam kondisi atau penyakit yang terjadi saat atau setelah ia dilahirkan. Misalnya, diabetes, galaktosemia (kondisi tubuh yang tidak bisa memecah galaktosa), dan cedera pada mata.
Kenali Gejala Katarak pada Bayi
Untuk dapat mendeteksi penyakit mata ini, berikut ini gejala-gejala katarak pada bayi yang bisa ibu amati:
-
Terdapat noda putih atau abu-abu yang menghalangi bagian pupil mata.
-
Gerakan mata bayi tidak terkontrol atau disebut juga nistagmus.
-
Bola mata bergerak ke arah yang berbeda atau juling.
-
Bayi seperti tidak sadar dengan kondisi yang terjadi di lingkungan sekitarnya, terutama bila katarak terjadi pada kedua matanya.
Kadang-kadang katarak pada bayi bisa terdeteksi bila ibu melihat foto Si Kecil. Biasanya, bayi yang memiliki katarak akan menunjukkan bintik merah atau red eye pada mata bila terkena flash saat difoto.
Bila Si Kecil menunjukkan gejala-gejala katarak seperti yang disebutkan di atas, sebaiknya segera diskusikan ia ke dokter. Dokter biasanya akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan mata secara menyeluruh untuk mendiagnosis katarak kongenital pada bayi. Selain ke dokter mata, ibu juga perlu memeriksakan bayi ke dokter anak untuk mengetahui adanya kelainan bawaan yang dialami bayi secara umum.
Baca juga: 5 Kelainan Bawaan pada Bayi
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!