Waspada, Jangan Sepelekan Hernia Umbilikalis pada Bayi
Halodoc, Jakarta – Hernia umbilikalis adalah penyakit yang menyebabkan bagian usus pengidapnya menonjol keluar dari pusar. Meski tidak berbahaya, kondisi yang sering terjadi pada bayi ini sama sekali tidak boleh dianggap sepele. Biar lebih jelas, yuk cari tahu info lebih lengkap seputar hernia umbilikalis!
Selain menyerang bayi, hernia umbilikalis sebenarnya juga bisa terjadi pada orang dewasa. Hernia umbilikalis biasanya akan menghilang dengan sendirinya setelah bayi berusia satu atau dua tahun.
Namun, hernia umbilikalis yang terjadi pada orang dewasa biasanya membutuhkan penanganan berupa prosedur operasi. Selain itu, prosedur operasi juga harus dilakukan jika hernia umbilikalis tidak kunjung sembuh, hingga anak memasuki usia empat tahun.
Hernia umbilikalis terjadi karena otot perut gagal menutup lubang bekas tali pusat dengan sempurna. Ini umumnya terjadi secara alami beberapa saat setelah bayi lahir. Kegagalan tersebut bisa menyebabkan hernia umbilikalis pada saat lahir maupun setelah dewasa.
Kondisi ini paling sering menyerang bayi yang lahir secara prematur atau bayi yang lahir dengan berat badan rendah. Sedangkan pada orang dewasa, ada beberapa kondisi yang bisa memicu penyakit ini, seperti penumpukan cairan di rongga perut, berat badan berlebih, batuk kronis, bekas operasi pada perut, dan kehamilan.
Baca juga: Bayi Alami Hernia Umbilikalis, Apakah Berbahaya?
Gejala dan Cara Mengatasi Hernia Umbilikalis
Gejala khas dari kondisi ini adalah munculnya benjolan lunak di dekat area pusar. Benjolan tersebut akan semakin terlihat jelas saat bayi menangis, batuk, tertawa, ataupun mengejan.
Namun, saat bayi dalam kondisi diam atau berbaring, benjolan biasanya tidak akan terlalu terlihat. Biasanya, hernia umbilikalis yang terjadi pada bayi dan anak tidak menimbulkan rasa sakit.
Sebaliknya, hernia umbilikalis yang menyerang orang dewasa bisa menyebabkan rasa sakit yang luar biasa. Kondisi ini harus segera mendapat penanganan untuk mencegah hal yang tidak diinginkan. Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika menemukan benjolan pada perut yang menjadi membesar dan berubah warna serta muntah-muntah.
Baca juga: Hernia Umbilikalis pada Bayi Bisa Sembuh dengan Sendirinya
Pada kondisi yang ringan, hernia umbilikalis pada pada bayi biasanya akan sembuh dengan sendirinya setelah berusia 1–2 tahun. Artinya, penyakit ini mungkin tidak membutuhkan penanganan khusus. Namun demikian, ada beberapa kondisi hernia umbilikalis yang membutuhkan tindakan bedah. Hernia umbilikalis yang mungkin membutuhkan tindakan bedah biasanya memiliki gejala berupa:
- Benjolan terasa sakit
- Benjolan tak kunjung mengecil, bahkan setelah 1–2 tahun
- Benjolan tidak juga hilang setelah anak berusia lebih dari 4 tahun
- Diameter benjolan lebih dari 1,5 sentimeter
- Hernia terjepit, sehingga mengakibatkan gerakan usus terhambat
Pembedahan dilakukan untuk memasukkan kembali bagian yang menonjol ke dalam rongga perut. setelah itu, lubang pada otot perut akan ditutup kembali. Tindakan operasi yang dilakukan pada orang dewasa bertujuan untuk mencegah komplikasi yang mungkin terjadi. Apalagi jika benjolan akibat penyakit ini semakin membesar dan terasa sakit.
Hernia umbilikalis yang tidak ditangani dengan tepat bisa menyebabkan komplikasi berupa jaringan rusak dan timbul rasa nyeri. Selain itu, kondisi ini juga bisa memicu terhambatnya asupan darah ke jaringan tersebut yang kemudian bisa menyebabkan kematian jaringan, peradangan, serta infeksi di rongga perut.
Baca juga: Tidak Nyeri pada Bayi, Hernia Umbilikalis Sebabkan Nyeri pada Orang Dewasa
Cari tahu lebih lanjut seputar hernia umbilikalis pada bayi dengan bertanya ke dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan