Waspada, Ini Tanda-Tanda Keguguran saat Trimester Ketiga
“Keguguran di trimester ketiga ditandai dengan perdarahan, kram perut dan berkurangnya gerakan janin. Kondisi ini bisa disebabkan oleh trauma, hipertensi atau kelainan genetik janin.”
Halodoc, Jakarta – Keguguran yang terjadi di trimester ketiga kehamilan disebut dengan ‘keguguran terlambat’. Ibu hamil dengan kondisi ini kehilangan janin yang usianya di atas 12 minggu.
Keguguran berdampak pada penurunan kesehatan mental maupun fisik. Kondisi ini dipicu oleh masalah bawaan, yakni kelainan genetik atau struktural, seperti cacat jantung atau kromosom.
Sementara faktor dari luar, keguguran disebabkan oleh trauma akibat jatuh atau kecelakaan, hipertensi dan diabetes. Beberapa kondisi tersebut menyebabkan perdarahan dan berkurangnya gerakan janin.
Gejala Keguguran di Trimester Ketiga
1. Berkurangnya Gerakan Janin
Janin mulai bergerak lebih kencang di trimester kedua kehamilan. Di fase ini, ibu akan merasakan banyak pergerakan yang lebih signifikan, seperti menendang, menyikut atau menonjok.
Pergerakan janin akan terus berkembang seiring dengan usianya. Menginjak trimester ketiga, janin mulai meregangkan badan dan berguling dalam kandungan. Karena ini, perut ibu hamil sering terasa kencang.
Namun, jika pergerakannya berkurang bahkan berhenti di trimester ketiga, ini bisa mengindikasikan masalah. Salah satunya keguguran.
2. Perdarahan
Pendarahan ringan atau bercak kecokelatan umum dialami selama menjalani kehamilan. Namun, ketika ibu hamil mengalami perdarahan berat, ini mengindikasikan bahwa serviks telah terbuka sebelum waktu persalinan.
Masalah ini disebut insufisiensi serviks yang yang dapat menyebabkan keguguran. Tanda lainnya adalah tekanan pada panggul, sakit punggung, kram perut dan perubahan tekstur keputihan.
3. Kram Perut
Serangan kram saat hamil mirip dengan menstruasi. Kondisi ini menjadi pertanda kontraksi otot di dalam rahim untuk mengeluarkan jaringan di dalamnya (janin). Gejala ini masih akan berlanjut sampai 2 minggu setelah keguguran.
4. Keluarnya Sesuatu dari Vagina
Saat keguguran terjadi, vagina akan mengeluarkan jaringan kehamilan terlebih dulu. Di antaranya janin, kantung kehamilan dan plasenta. Mereka keluar secara alami dalam beberapa hari bahkan sampai 3 hingga 4 minggu.
5. Lelah atau Pusing Berlebihan
Lelah atau pusing bisa terjadi karena aktivitas berat yang dilakukan. Meski bukan merupakan penyebab langsung dari keguguran, tapi perlu diwaspadai jika kondisi ini diikuti dengan gejala dari poin-poin sebelumnya.
Pemulihan Setelah Keguguran
Perawatan Fisik
Secara fisik, tubuh bisa pulih dalam waktu yang relatif cepat. Namun, ini akan tergantung pada seberapa parah keguguran yang dialami. Normalnya membutuhkan waktu beberapa minggu.
Setelah keguguran, wanita juga akan mengalami perdarahan dan kram yang mirip dengan menstruasi. Disarankan untuk menghubungi dokter jika muncul rasa sakit, pendarahan atau kelelahan dalam beberapa minggu.
Perawatan Emosional
Setiap wanita akan bereaksi dan memiliki emosi yang berbeda. Mereka akan merasakan berbagai emosi, seperti marah, perasaan bersalah, sangat sedih dan cemburu melihat orang lain hamil.
Kondisi tersebut bisa diatasi secara perlahan. Caranya dengan tidak menyalahkan diri sendiri atas kejadian yang dialami. Coba untuk membuka diri dan kembali bersosialisasi untuk menemukan kesenangan.
Coba untuk tidak berlarut dalam kesedihan dan temukan kebahagiaan dengan pasangan. Seseorang bisa berhubungan seks kembali dalam waktu dua hingga enam minggu setelah keguguran.
Namun, jika mengalami gejala berkepanjangan, disarankan untuk buat janji rumah sakit guna melakukan pemeriksaan. Jika membutuhkan informasi lain seputar kesehatan, kehamilan dan pola hidup sehat lainnya, silakan download Halodoc sekarang juga!