Waspada, Ini Tanda Sakit Kepala Berbahaya 

9 menit
Ditinjau oleh  dr. Budiyanto, MARS   13 Januari 2025

Kamu perlu waspada terhadap tanda dan gejala sakit kepala yang membahayakan.

Waspada, Ini Tanda Sakit Kepala Berbahaya Waspada, Ini Tanda Sakit Kepala Berbahaya 

DAFTAR ISI

  1. Kenali Tanda Sakit Kepala yang Berbahaya
  2. Apa Kata Riset?
  3. Kenali Berbagai Pemicunya
  4. Cara Mengatasi Sakit Kepala Berbahaya
  5. Pencegahan Sakit Kepala

Sakit kepala sebenarnya tak pandang bulu, bisa menyerang siapa dan kapan saja. Hal yang perlu digarisbawahi, sakit kepala yang tak kunjung membaik, tak boleh dianggap remeh. Pasalnya, hal ini bisa menandai dari kondisi medis yang serius. 

Dalam kebanyakan kasus, sakit kepala bisa mereda dengan sendirinya. Singkat kata tidak memerlukan pemeriksaan dokter.

Akan tetapi, apa jadinya bila sakit kepala tak kunjung membaik, bahkan setelah mengonsumsi obat-obatan? Ini bisa jadi hal lain lagi.

Lantas, seperti apa sih gejala sakit kepala yang berbahaya, dan memerlukan penanganan dokter? Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini. 

Kenali Tanda Sakit Kepala yang Berbahaya

Sakit kepala sering kali dianggap masalah sepele, namun ada beberapa jenis sakit kepala yang bisa menjadi tanda kondisi serius.

Berikut ini 6 gejala sakit kepala yang perlu kamu waspadai:

1. Berlangsung Lama

Sakit kepala yang berlangsung dalam jangka waktu lama, seperti lebih dari 15 hari dalam sebulan, bisa menjadi tanda bahaya. 

Kondisi ini sering disebut sakit kepala kronis, yang jika dibiarkan tanpa pengobatan dapat berlangsung hingga lebih dari enam bulan. 

Jika kamu mengalami nyeri kepala seperti ini, segera periksakan ke dokter agar mendapat diagnosis dan penanganan yang tepat.

2. Nyeri Terus-Menerus

Jika sakit kepala terasa sepanjang waktu tanpa jeda, bahkan hingga 24 jam atau lebih, ini perlu diwaspadai. 

Kondisi ini bisa bertambah buruk saat kamu melakukan aktivitas tertentu, seperti batuk, bersin, atau bergerak secara tiba-tiba. 

Dalam beberapa kasus, nyerinya bisa sedikit mereda, tetapi jika nyeri kepala terus-menerus berlangsung selama berhari-hari atau berminggu-minggu, kamu sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.

3. Sensasi Berdenyut

Sakit kepala yang terasa berdenyut biasanya ditandai dengan rasa nyeri yang berulang dan terfokus pada satu sisi kepala, misalnya di bagian kanan atau kiri. 

Rasa sakit ini bisa sangat intens hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. 

Jika kamu mengalami sakit kepala berdenyut yang sulit ditahan atau terus-menerus muncul, kondisi ini bisa menjadi tanda bahaya yang memerlukan penanganan medis.

4. Muncul Mendadak

Sakit kepala yang muncul tiba-tiba, terutama jika kamu berusia di atas 50 tahun, bisa menjadi tanda adanya kondisi serius seperti aneurisma otak. 

Aneurisma sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, tetapi ketika pembuluh darah otak melebar dan pecah, gejala berupa sakit kepala hebat bisa muncul secara mendadak. 

Kondisi ini termasuk darurat medis yang harus segera ditangani untuk mencegah komplikasi fatal.

5. Tidak Membaik Meski Dirawat

Jika sakit kepala tidak kunjung reda meskipun kamu sudah mencoba perawatan mandiri, seperti istirahat, minum banyak air putih, kompres hangat, atau mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas, kamu perlu berhati-hati. 

Sakit kepala yang tak kunjung membaik meskipun sudah mencoba berbagai cara dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius, sehingga kamu sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.

6. Disertai Gejala Lain

Sakit kepala yang disertai gejala lain juga perlu diwaspadai, terutama jika tidak membaik setelah minum obat. 

Gejala-gejala tambahan ini bisa meliputi:

  • Demam tinggi di atas 40 derajat celcius 
  • Leher yang terasa kaku, kesemutan di wajah
  • Gangguan penglihatan seperti mata merah atau buram, 
  • Mual dan muntah
  • Bicara yang tidak jelas
  • Kelemahan pada salah satu sisi tubuh. 

Selain itu, gejala seperti kejang, penurunan kesadaran, atau cedera kepala juga bisa menjadi indikasi serius.

Jika sakit kepala terjadi setelah cedera, olahraga berat, atau aktivitas seperti mengangkat beban dan berhubungan seksual, segera cari pertolongan medis. Penanganan yang cepat dapat membantu mencegah komplikasi yang lebih serius.

Apa Kata Riset?

Sebuah riset yang dipublikasikan oleh jurnal The Journal of Headache and Pain berhasil mengkaji prevalensi dan penanganan sakit kepala kronis primer di populasi umum dengan melibatkan 30.000 orang berusia 30-44 tahun. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 80 persen penderita sakit kepala kronis primer telah berkonsultasi dengan dokter umum (GP), sementara 19 persen juga menemui ahli saraf dan 4 persen dirawat di rumah sakit. 

Penggunaan pengobatan alternatif dan komplementer (CAM) cukup tinggi, yaitu 62 persen, dengan fisioterapi, akupunktur, dan chiropraktik menjadi yang paling umum. 

Meskipun penggunaan obat penghilang rasa sakit akut sangat sering (87 persen), hanya 3 persen penderita yang menggunakan obat pencegahan. 

Penelitian ini menyarankan untuk mengurangi penggunaan berlebihan obat akut dan meningkatkan penggunaan pengobatan pencegahan untuk meningkatkan pengelolaan sakit kepala kronis primer di masa depan.

Kenali Berbagai Pemicunya

Sakit kepala seperti gejala-gejala di atas bisa dipicu oleh berbagai kondisi. Oleh sebab itu, dokter biasanya akan menjalani berbagai pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis. 

Pemeriksaan yang dilakukan bisa berupa CT scan, MRI, PET scan kepala, EEG, atau pemeriksaan cairan otak. 

Nah, ketika pemeriksaan penunjang telah dilakukan, dokter akan menegakkan diagnosis sesuai gejala dan hasil pemeriksaan. 

Berikut ini beberapa kondisi yang bisa menyebabkan sakit kepala parah atau sakit kepala berbahaya: 

  • Tumor.
  • Abses otak (infeksi otak).
  • Hemorrhage (pendarahan di dalam otak).
  • Meningitis bakteri atau virus (infeksi atau radang selaput yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang).
  • Pseudotumor cerebri (peningkatan tekanan intrakranial).
  • Hydrocephalus (penumpukan cairan yang tidak normal di otak).
  • Infeksi otak seperti meningitis atau penyakit Lyme.
  • Ensefalitis (radang dan pembengkakan otak).
  • Gumpalan darah.
  • Trauma kepala.
  • Penyumbatan atau penyakit sinus.
  • Kelainan pembuluh darah.
  • Cedera.
  • Aneurisma.

Cara Mengatasi Sakit Kepala Berbahaya

Sakit kepala yang sudah mencapai tahap berbahaya memerlukan penanganan yang cepat dan tepat. 

Jika kamu mengalami gejala sakit kepala yang sudah memasuki tanda-tanda serius, sangat penting untuk segera mendapatkan perawatan medis. 

Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi sakit kepala berbahaya:

1. Segera Periksa ke Dokter

Langkah pertama dan paling penting adalah mengunjungi dokter atau fasilitas medis terdekat jika kamu merasakan sakit kepala yang parah, berkepanjangan, atau disertai dengan gejala lain seperti mual, muntah, atau gangguan penglihatan. 

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, seperti tes neurologis, dan mungkin juga menyarankan tes pencitraan seperti CT scan atau MRI untuk mendiagnosis penyebab sakit kepala secara akurat.

2. Menggunakan Obat Pereda Nyeri yang Diresepkan

Dokter mungkin akan meresepkan obat pereda nyeri khusus, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), obat untuk migrain, atau obat penghilang rasa sakit yang lebih kuat. 

Penting untuk mengikuti instruksi dokter mengenai dosis dan penggunaan obat ini dengan tepat. 

Jangan mengonsumsi obat bebas tanpa saran medis jika sakit kepala sudah menjadi gejala yang lebih serius.

3. Rawat Jalan atau Rawat Inap

Jika sakit kepala disebabkan oleh kondisi yang lebih serius, seperti infeksi atau pembuluh darah yang pecah, perawatan lebih lanjut di rumah sakit mungkin diperlukan. 

Dalam kasus seperti aneurisma otak atau infeksi otak, pasien mungkin perlu menjalani prosedur medis darurat, seperti pembedahan atau terapi antibiotik, untuk mencegah kondisi memburuk.

4. Menjaga Posisi Tubuh yang Nyaman

Saat sakit kepala menyerang, usahakan untuk beristirahat di tempat yang tenang dan gelap. Hindari suara keras atau cahaya terang yang bisa memperburuk rasa sakit.

Berbaringlah dengan posisi kepala sedikit lebih tinggi dari tubuh untuk membantu mengurangi tekanan di kepala.

Pastikan kamu tetap terhidrasi dengan cukup minum air untuk membantu tubuhmu pulih.

5. Perawatan Darurat untuk Gejala Tertentu

Jika sakit kepala terjadi disertai dengan gejala seperti kejang, kehilangan kesadaran, atau penurunan kesadaran yang signifikan, ini merupakan kondisi darurat yang memerlukan penanganan segera. 

Hubungi layanan medis darurat untuk mendapatkan bantuan dan pengobatan sesegera mungkin. Jangan menunda-nunda untuk mencari pertolongan.

6. Hindari Pemicu

Setelah mendapatkan penanganan yang tepat, sangat penting untuk menghindari faktor pemicu yang dapat memperburuk kondisi sakit kepala. 

Misalnya, bagi penderita migrain, menjaga pola makan yang sehat, menghindari stres, tidur yang cukup, serta menghindari makanan atau minuman yang dapat memicu serangan migrain sangatlah penting. 

Kamu juga harus mengenali tanda-tanda peringatan dini agar bisa segera melakukan tindakan pencegahan.

Pencegahan Sakit Kepala

Mencegah sakit kepala sejak awal jauh lebih baik daripada mengobatinya setelah serangan terjadi. 

Ada berbagai langkah yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi risiko terjadinya sakit kepala, baik itu yang ringan maupun yang lebih serius. 

Inilah beberapa cara yang efektif untuk mencegah sakit kepala:

  • Tidur cukup dan teratur selama 7-9 jam setiap malam
  • Kelola stres melalui meditasi, yoga, atau olahraga
  • Makan dengan teratur
  • Hidrasi tubuh dengan cukup minum air putih 
  • Hindari faktor-faktor yang memicu sakit kepala, seperti cahaya terang, suara bising, atau bau tertentu
  • Lakukan olahraga rutin 
  • Batasi konsumsi alkohol dan kafein
  • Gunakan kacamata atau lensa kontak yang sesuai 
  • Jaga posisi tubuh yang benar
  • Batasi penggunaan gadget

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. 

Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. 

Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Referensi:
Everyday Health. Diakses pada 2025. Is It Time to See a Neurologist? 
Healthline. Diakses pada 2025. Headache Warning Signs
Web MD. Diakses pada 2025. Headache and Migraine Diagnosis
Web MD. Diakses pada 2025. Do I Need to See a Headache Specialist?
Kristoffersen ES, et al. Diakses pada 2025. Management of primary chronic headache in the general population: the Akershus study of chronic headache.