Waspada, Ini Komplikasi Angina Pectoris yang Dapat Terjadi
“Jika tidak mendapat pengobatan, komplikasi angina pectoris bisa terjadi. Komplikasi paling fatal adalah serangan jantung.”
Halodoc, Jakarta – Komplikasi angina pectoris bisa terjadi jika kondisi ini tidak terobati. Ini adalah nyeri dada yang terjadi ketika beberapa bagian dari jantung tidak mendapatkan cukup darah dan oksigen. Ini bisa menjadi gejala penyakit arteri koroner.
Kondisi ini dapat menyebabkan kondisi yang fatal, termasuk kerusakan jantung dan serangan jantung. Lebih lanjutnya, simak dalam pembahasan berikut ini!
Komplikasi Angina Pectoris
Kondisi ini dapat terjadi ketika arteri yang membawa darah ke jantung menyempit dan tersumbat karena aterosklerosis atau gumpalan darah. Ini juga dapat terjadi karena plak yang tidak stabil, aliran darah yang buruk melalui katup jantung yang menyempit, penurunan fungsi pemompaan otot jantung, serta kejang arteri koroner.
Berikut ini beberapa komplikasi angina pectoris yang perlu kamu ketahui:
1. Aritmia
Aritmia adalah kondisi ketika atau detak jantung tidak teratur. Pengidapnya bisa merasakan irama jantungnya terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan.
2. Kerusakan Jantung
Angina pectoris yang tidak terobati bisa menyebabkan komplikasi fatal berupa kerusakan pada organ jantung.
3. Serangan Jantung
Nyeri dada yang terjadi pada kondisi ini dapat membuat beberapa aktivitas, seperti berjalan, menjadi tidak nyaman. Namun, komplikasi yang paling berbahaya adalah serangan jantung.
Tanda dan gejala peringatan serangan jantung meliputi:
- Rada penuh dan nyeri seperti diremas di tengah dada yang berlangsung selama lebih dari beberapa menit.
- Rasa nyeri menjalar ke luar dada hingga ke bahu, lengan, punggung, atau bahkan ke gigi dan rahang.
- Pingsan.
- Meningkatnya episode nyeri dada.
- Mual dan muntah.
- Nyeri terus menerus di area perut bagian atas (abdomen).
- Sesak napas.
- Berkeringat.
Waspadai Gejalanya
Sebelum terjadi komplikasi, kamu perlu mewaspadai gejala angina pectoris, yaitu:
- Rasa terbakar, tertekan, dan nyeri di arean dada, lengan, leher, rahang, bahu, atau punggung.
- Pusing.
- Kelelahan.
- Mual.
- Sesak napas.
- Berkeringat.
Tingkat keparahan dan durasi gejala bisa berbeda-beda pada setiap pengidap. Gejala baru atau berbeda mungkin menandakan bentuk angina yang lebih berbahaya atau serangan jantung.
Selain itu, gejala angina pada wanita bisa berbeda dengan gejala angina pada umumnya. Perbedaan ini dapat menyebabkan keterlambatan dalam mencari pengobatan.
Misalnya, nyeri dada adalah gejala yang umum pada wanita dengan angina, tetapi mungkin bukan satu-satunya gejala atau gejala yang paling umum pada wanita.
Wanita juga mungkin memiliki gejala seperti:
- Ketidaknyamanan di leher, rahang, gigi atau punggung.
- Mual.
- Sesak napas.
- Rasa nyeri tertusuk, bukan tertekan.
- Sakit perut.
Hidup dengan Angina Pectoris
Jika kamu mengidap kondisi ini, penting untuk memerhatikan pola gejala dan bekerja sama dengan dokter untuk mencegah komplikasi berbahaya. Misalnya, perhatikan apa penyebab nyeri dada, seperti apa rasanya, berapa lama episode biasanya berlangsung, dan apakah obat dapat meredakan nyeri.
Hubungi layanan medis darurat atau segera ke rumah sakit jika gejala berubah tajam. Jika mengidap penyakit arteri koroner juga, penting untuk menjalani pengobatan yang dokter rekomendasikan.
Untuk mencegah komplikasinya, kamu juga perlu mengendalikan hal-hal yang jadi faktor risiko, seperti tekanan darah tinggi, merokok, kadar kolesterol darah tinggi, kurang olahraga, kelebihan berat badan, dan diet tinggi lemak jenuh.
Selain itu, kamu perlu mengonsumsi obat-obatan yang telah dokter resepkan, sesuai dosis dan instruksi. Obat-obatan ini dapat emmbantu meredakan gejala angina pectoris yang terjadi.
Itulah pembahasan mengenai komplikasi angina pectoris yang perlu kamu ketahui. Jika kamu berisiko tinggi mengalami penyakit ini, download Halodoc untuk membuat janji medis dan menjalani pemeriksaan.