Waspada, Ini Gejala Positif COVID-19 Varian Baru

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   16 Januari 2021
Waspada, Ini Gejala Positif COVID-19 Varian BaruWaspada, Ini Gejala Positif COVID-19 Varian Baru

Halodoc, Jakarta – Virus terus berubah melalui mutasi, sehingga muncul varian baru. Beberapa varian baru dari COVID-19 telah beredar secara global. Di Britania Raya (UK), varian baru telah muncul dengan jumlah mutasi yang sangat besar. 

Varian ini diduga sepertinya menyebar lebih mudah dan cepat dibandingkan varian lainnya. Menurut Centers for Disease Control and Prevention, varian ini sepertinya menyebar lebih mudah dan cepat dibandingkan varian lainnya. Meski begitu, belum ada bukti yang menunjukkan varian ini bisa menyebabkan penyakit yang lebih parah atau peningkatan risiko kematian. Informasi selengkapnya mengenai gejala positif COVID-19 varian baru bisa dibaca di sini!

Baca juga: Jokowi Divaksin, Ini 8 Fakta Vaksin Sinovac yang Perlu Diketahui

Mengenal Gejala Positif COVID-19 Varian Baru

Sejauh ini, beberapa gejala positif COVID-19 varian baru adalah:

1. Menyebar lebih mudah dari orang ke orang.

2. Menyebabkan penyakit yang lebih ringan atau lebih parah pada manusia.

3. Dideteksi oleh tes virus yang tersedia saat ini.

4. Masih bisa merespons obat-obatan yang saat ini digunakan untuk mengobati orang untuk COVID-19.

Saat ini, dua varian baru virus COVID-19 yang menimbulkan kekhawatiran yaitu: 

1. Varian yang Diidentifikasi di Britania Raya

Varian COVID-19 ini memiliki 23 mutasi. Beberapa dari mutasi ini mengalami lonjakan pada protein S yang digunakan virus untuk menempelkan dirinya ke permukaan sel manusia. Varian ini diduga menjadi penyebab peningkatan infeksi di Inggris. Penelitian awal terkait ini menunjukkan bahwa varian ini menyebar lebih mudah di antara manusia. Varian ini sudah terdeteksi di banyak negara, termasuk Amerika Serikat.

2. Varian yang Diidentifikasi di Afrika Selatan

Varian ini memiliki banyak mutasi pada protein S. Penelitian awal menunjukkan bahwa varian ini dikaitkan dengan jumlah virus yang lebih tinggi di dalam tubuh (viral load), yang mungkin mempermudah penyebaran varian di antara orang-orang. Varian ini juga telah terdeteksi di beberapa negara lain.

Tidak ada bukti bahwa varian COVID-19 ini menyebabkan penyakit yang lebih parah dengan peningkatan risiko kematian akibat COVID-19. Selain itu, varian ini diperkirakan tidak akan membuat vaksin COVID-19 menjadi kurang efektif.

Baca juga: Ini Alasan Lansia Tidak Prioritaskan Dapatkan Vaksin

Ada banyak hal yang harus dipelajari tentang varian baru dari virus COVID-19 ini. Sementara itu, mengenakan masker yang tertutup rapat di sekitar wajah, mencuci tangan, dan menjaga jarak fisik aman dari orang lain, terutama di tempat yang ramai, dapat menurunkan risiko mengembangkan COVID-19.

Kalau kamu punya pertanyaan seputar varian baru COVID-19, tanyakan saja langsung ke dokter di Halodoc. Dokter akan memberikan informasi kesehatan yang kamu perlukan. Ayo, segera download aplikasinya di App Store atau Google Play!

Menanggapi kemunculan varian baru dari COVID-19, WHO sedang melakukan penelitian untuk mendapatkan solusi terbaik. Beberapa upaya yang dilakukan adalah:

Baca juga: Berapa Lama Antibodi Dapat Bertahan Setelah Sembuh dari COVID-19?

1. Memperkuat mekanisme untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan mutasi yang berpotensi relevan berbahaya .

2. Mengidentifikasi mutasi yang relevan sejak dini dan mempelajari potensi dampak yang terkait dengan karakteristik virus (misalnya virulensi dan penularan) serta keefektifan tindakan pencegahan yang tersedia di masa mendatang (misalnya diagnostik, vaksin, dan terapeutik)

3. Mengevaluasi kemungkinan strategi mitigasi untuk mengurangi dampak negatif mutasi.

4. Mempelajari dampak mutasi spesifik, termasuk penelitian varian in vitro dan in vivo untuk memahami temuan penelitian dan mendukung studi lebih lanjut.

Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2021. New COVID-19 Variants.
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. COVID-19 variants: What's the concern?
Healthline. Diakses pada 2021. The Coronavirus is Mutating: What We Know About the New Variants.
World Health Organization. Diakses pada 2021. SARS-CoV-2 Variants.