Waspada, Ini Faktor Risiko Keguguran Pada Awal Kehamilan

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   13 Juni 2022

“Keguguran di awal kehamilan terbagi dalam dua rentang waktu: Trimester pertama dan kedua. Masing-masing trimester ini memiliki penyebab yang berbeda. Ibu wajib mengetahui risikonya.”

Waspada, Ini Faktor Risiko Keguguran Pada Awal KehamilanWaspada, Ini Faktor Risiko Keguguran Pada Awal Kehamilan

Halodoc, Jakarta – Ibu yang sedang hamil tentu mengharapkan buah hati dalam kandungan bisa tumbuh sempurna dan sehat hingga saatnya dilahirkan. Menjaga kesehatan agar ibu dan bayi terhindar dari gangguan kehamilan adalah perkara wajib yang mesti dilakukan. Sebab, jika tidak, salah satu gangguan fatal yang mengintai, terutama di awal kehamilan, adalah keguguran. 

Keguguran merupakan salah satu gangguan ketika proses kehamilan berhenti dengan sendirinya sebelum kehamilan mencapai 20 minggu. Namun, kira-kira apa, ya, faktor risiko yang dapat memicu terjadinya keguguran di awal kehamilan? Yuk, ketahui penjelasannya di sini! 

Faktor Risiko Keguguran di Awal Kehamilan

Keguguran di awal kehamilan terbagi dalam dua rentang waktu: Trimester pertama dan kedua. Masing-masing trimester ini memiliki penyebab yang berbeda. Jika keguguran terjadi di trimester pertama, umumnya kondisi ini dipicu oleh adanya masalah pada janin. Sementara itu, jika keguguran terjadi di trimester kedua, bisa jadi masalah ini dipicu oleh kondisi kesehatan ibu yang kurang baik. Jika dijabarkan secara lebih mendalam, berikut adalah penjelasannya: 

1. Penyebab Keguguran Trimester Pertama

Berikut adalah beberapa penyebab keguguran trimester pertama: 

  • Gangguan Pada Plasenta Bayi

Kondisi ini merupakan pemicu keguguran yang umum terjadi pada trimester pertama. Plasenta merupakan organ yang menghubungkan darah ibu ke bayi. Berdasarkan fungsinya, plasenta membuat janin dapat memperoleh nutrisi untuk tumbuh kembangnya di dalam rahim. Nah, jika ada masalah pada plasenta, secara otomatis tumbuh kembang janin akan terganggu. Hal inilah yang akhirnya menjadi penyebab keguguran.

  • Kelainan Genetik 

Kebanyakan kasus keguguran pada trimester pertama merupakan akibat dari masalah dengan kromosom janin. Kondisi ini akan membuat tubuh mendeteksi janin telah mengalami kerusakan atau kehilangan kromosom. Inilah yang menjadi penyebab keguguran. 

2. Penyebab Keguguran Trimester Kedua

Berikut adalah beberapa penyebab keguguran pada trimester kedua kehamilan: 

  • Kesehatan Ibu

Masa rentan di trimester pertama disebabkan oleh janin. Namun, ketika masuk trimester kedua, kesehatan ibu justru yang berpotensi menyebabkan keguguran. Kondisi kesehatan yang dimaksud adalah tekanan darah tinggi, diabetes, lupus, penyakit ginjal dan lainnya. Oh, ya, ada pula sindrom ovarium polikistik (PCOS) yang merupakan salah satu penyebab lain keguguran pada janin.

  • Keracunan Makanan

Inilah alasan mengapa ibu mesti memperhatikan benar asupan makanan yang konsumsi. Salah-salah, ibu bisa keracunan dan berdampak negatif pada janin. Makanan-makanan yang berpotensi alergi sebaiknya dihindari. Selain itu, olahan makan tertentu dan dikombinasikan dengan makanan lainnya juga menjadi ‘racun’ jika tidak tahu cara mengolahnya. Jadi beri perhatian khusus pada asupan makanan ibu, ya.

  • Struktur Bagian Rahim

Pada trimester kedua, gangguan dan kelainan pada bentuk rahim ibu juga dapat menjadi pemicu keguguran pada janin. Tak hanya itu, adanya pertumbuhan sel non kanker seperti fibroid di trimester kedua ini turut mengancam tumbuh kembang bayi sehingga bisa menyebabkan keguguran.

  • Gaya Hidup yang Kurang Sehat

Merokok, menjadi perokok pasif, konsumsi alkohol, atau penggunaan obat terlarang dapat menghambat perkembangan janin. Tak hanya itu, konsumsi kafein yang tinggi selama kehamilan juga dapat menjadi pemicu keguguran.

Bisakah Keguguran di Awal Kehamilan Dicegah? 

Dalam kebanyakan kasus, penyebab keguguran tidak diketahui dan ibu tidak akan bisa mencegahnya. Kendati demikian, ada beberapa cara untuk menurunkan risiko keguguran, di antaranya:

  • Tidak merokok dan mengonsumsi alkohol selama kehamilan. Ibu juga perlu menghindari seseorang yang sedang merokok agar tidak menjadi perokok pasif. 
  • Konsumsi makanan yang sehat dan seimbang dengan setidaknya 5 porsi buah dan sayuran sehari. Selain itu, ibu juga dapat mengonsumsi suplemen kesehatan khusus ibu hamil. Tujuannya agar segala nutrisi penting yang dibutuhkan selama kehamilan dapat terpenuhi dengan baik. 
  • Melakukan upaya untuk mengurangi risiko infeksi tertentu selama kehamilan. Misalnya seperti rutin mencuci tangan dan melakukan vaksinasi penyakit tertentu. 
  • Istirahat yang cukup dan kelola stres dengan baik. 
  • Menghindari makanan tertentu selama kehamilan, yang dapat membuat ibu hamil sakit atau membahayakan bayi dalam kandungan. Contohnya seperti makanan mentah semacam sushi. 
  • Menjaga berat badan tetap ideal sebelum dan selama kehamilan. 

Itulah penjelasan mengenai risiko keguguran yang rentan terjadi di awal kehamilan. Keguguran di awal kehamilan terbagi dalam trimester pertama dan kedua. Masing-masing pun memiliki penyebab yang berbeda. 

Maka dari itu, pastikan untuk selalu menjaga kesehatan diri ibu dan janin dalam kandungan. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat, serta dengan rutin memeriksakan kondisi kehamilan. 

Nah, jika saat ini ibu ingin memeriksakan kondisi, ibu bisa membuat janji rumah sakit melalui aplikasi Halodoc. Tentunya tanpa perlu mengantre atau menunggu berlama-lama. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi: 

Healthline. Diakses pada 2022. Can You Prevent Miscarriage?
NHS. Diakses pada 2022. Miscarriage. 
Web MD. Diakses pada 2022. Understanding Miscarriage: Prevention.