Waspada, Ini Bahaya Konsumsi Obat Kedaluwarsa dan Obat Palsu
Halodoc, Jakarta - Pernahkah kamu mengalami penyakit ringan, tapi tidak kunjung sembuh, padahal sudah minum obat? Atau pernahkah penyakitmu malah semakin parah setelah mengonsumi obat yang kamu beli dari apotek? Kamu harus mewaspadai hal ini, karena bisa saja obat yang kamu konsumsi adalah obat palsu atau kedaluwarsa.
Di Indonesia, kasus pemalsuan obat bukanlah yang pertama kali terjadi. Belakangan ini terjadi kembali modus kejahatan penjualan obat-obat yang sudah lewat tiga tahun masa kedaluwarsa. Direktur PT Jaya Karunia Investindo (JKI), Alfons Fitzgerald Arif Prayitno (52) akhirnya ditangkap akibat praktik penjualan obat kedaluwarsa tersebut. Modus kejahatan dilakukan dengan cara menempel merek, dus, brosur tata cara pakai, menutup kemasan dengan stiker, dan hologram palsu, serta merekayasa tanggal kedaluwarsa obat.
Baca Juga: 7 Tanda Seseorang Kena Alergi Obat
Lantas, Mengapa Obat kedaluwarsa Tidak Boleh Dikonsumi?
Sama seperti makanan, obat juga bisa mengalami kedaluwarsa. Obat basi alias yang sudah kedaluwarsa ini sangat berbahaya untuk dimakan, sebab bisa menjadi tidak efektif atau malah berisiko. Hal ini karena perubahan komposisi kimia atau penurunan tingkat keampuhan.
Obat basi ini tentu saja berisiko untuk menyebabkan pertumbuhan bakteri. Misalnya Antibiotik yang terkandung dalam obat dapat gagal untuk mengobati infeksi. Bukannya membunuh antibiotik, penggunaan obat kedaluwarsa malah bisa menciptakan kekebalan terhadap antibiotik.
Sementara itu, beberapa alasan untuk menghindari obat kedaluwarsa, antara lain:
-
Kehilangan Potensi. Beberapa obat dapat kehilangan potensi dari waktu ke waktu, dan menjadi kurang efektif untuk mengobati kondisi yang dimaksud. Hal ini terutama berlaku untuk insulin dan nitrogliserin. Jika dokter berpikir bahwa kamu telah meminum obat yang baik, tetapi kondisi ternyata memburuk, dokter akan menambahkan dosis. Tentunya itu akan berakibat fatal pada tubuh.
-
Berubahnya Komposisi Kimia. Obat adalah senyawa kimia yang mampu mengubah warna, bau, dan tekstur dari waktu ke waktu. Dalam waktu tertentu, mereka bisa memecah kimia, sehingga efek yang tidak diinginkan dalam tubuh bisa muncul.
-
Tidak Lagi Sesuai. Mulai sekarang, jangan pernah lagi menyimpan obat kedaluwarsa di rumah. Misalnya sisa antibiotik yang kamu ambil ketika sakit akan benar-benar memperburuk kondisi.
Baca Juga: Apa Itu Penyakit Infeksi yang Resisten Antibiotika?
Ini Efek Minum Obat Kedaluwarsa
Memang hingga kini belum ada laporan spesifik dampak minum obat kedaluwarsa yang berkaitan dengan laporan keracunan pada manusia. Merujuk pada beberapa literatur, secara umum pun obat yang telah kedaluwarsa masih aman dikonsumsi. Tanggal kedaluwarsa obat dibuat sebagai batas waktu produsen menjamin penuh keamanan dan khasiat obat.
Meski efektivitas obat dapat menurun seiring waktu, banyak tipe obat yang khasiat dasarnya bertahan, bahkan hingga satu dekade setelah tanggal kedaluwarsa. Namun, untuk mencegah risiko, sebaiknya tidak mengonsumsi obat tersebut. Sebab, sangat mungkin hal ini akan menyebabkan penyakit yang lebih serius dan resistensi antibiotik seperti yang disebutkan sebelumnya.
Sebaiknya kamu segera mengonsultasikan kondisi kamu dengan dokter bila tidak sengaja mengonsumsi obat kedaluwarsa. Kamu bisa berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi Halodoc.
Baca Juga: Antibiotik dengan Injeksi Lebih Efektif dari Oral, Benarkah?
Penting juga untuk menyimpan obat yang baik dan benar untuk membantu menjaga potensi dalam waktu yang lama. Jadi, sebaiknya obat tidak disimpan dalam tempat yang panas dan lembap. Agar tetap stabil, sebaiknya obat disimpan di tempat yang kering, sejuk, dan tidak terkena sinar matahari langsung. Selain itu, pastikan bungkus obat tetap utuh dan jauhkan dari jangkauan anak maupun binatang peliharaan.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan