Waspada, Ini 9 Gejala Hipogonadisme pada Wanita
Halodoc, Jakarta - Hipogonadisme adalah gangguan yang terjadi ketika kelenjar seks kamu menghasilkan sedikit atau tidak ada hormon seks. Kelenjar seks tersebut dikenal juga dengan sebutan gonad, terutama testis pada pria dan ovarium pada wanita. Hormon seks membantu untuk mengendalikan karakteristik seks sekunder, seperti perkembangan payudara pada wanita, perkembangan testis pada pria, dan pertumbuhan rambut kemaluan.
Hormon seks juga berperan dalam siklus menstruasi dan produksi sperma. Hipogonadisme dapat juga dikenal sebagai defisiensi gonad. Sebagian besar kasus kondisi ini berespons baik terhadap perawatan medis yang tepat. Terdapat dua jenis hipogonadisme yang dapat terjadi pada wanita, yaitu hipogonadisme primer dan pusat.
-
Hipogonadisme Primer: Hipogonadisme primer yang artinya kamu tidak memiliki cukup hormon seks dalam tubuh, karena terjadinya masalah pada gonad. Organ tersebut masih menerima pesan untuk memproduksi hormon dari otak, tetapi tidak dapat memproduksinya.
-
Hipogonadisme Pusat atau Sekunder: Dalam hipogonadisme pusat, masalah tersebut timbul karena terdapat gangguan di otak. Hipotalamus dan kelenjar hipofisis di otak yang mengendalikan kelenjar atau hormon seks tidak berfungsi dengan baik.
Baca Juga : Waspada Gangguan Testosteron pada Anak Laki-Laki
Penyebab Hipogonadisme
Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan hipogonadisme yang terjadi berdasarkan jenisnya.
1. Hipogonadisme Primer
Terdapat beberapa hal yang dapat menjadi penyebab hipogonadisme primer, di antaranya:
-
Gangguan autoimun, seperti penyakit Addison dan hipoparatiroidisme.
-
Kelainan genetik, seperti sindrom Turner dan sindrom Klinefelter.
-
Penyakit hati dan ginjal.
-
Hemochromatosis, yang terjadi ketika tubuh kamu menyerap terlalu banyak zat besi.
-
Paparan radiasi.
-
Operasi pada organ intim.
2. Hipogonadisme Pusat
Beberapa hal yang menyebabkan seseorang mengidap hipogonadisme pusat antara lain:
-
Kelainan genetik, seperti sindrom Kallmann.
-
Infeksi, termasuk HIV.
-
Gangguan hipofisis.
-
Penyakit radang, termasuk sarkoidosis, TBC, dan histiositosis.
-
Kegemukan.
-
Penurunan berat badan yang cepat.
-
Kekurangan gizi.
-
Penggunaan steroid atau opioid.
-
Operasi otak.
-
Paparan radiasi.
-
Tumor di atau dekat kelenjar pituitari.
Baca Juga : 9 Ciri Gangguan Testosteron
Gejala Hipogonadisme
Pada wanita, hipogonadisme yang terjadi berarti ovarium gagal menghasilkan cukup estrogen dan progesteron, bahkan testosteron. Kondisi ini biasanya merupakan bagian dari proses penuaan alami. Gejala dari gangguan yang terjadi pada wanita dapat berbeda dengan yang terjadi pada pria.
Proses penurunan hormon ini dikenal sebagai menopause. Hipogonadisme yang terjadi pada wanita mengacu pada defisiensi yang dihasilkan pada hormon yang diproduksi dalam ovarium.
Ketika gangguan tersebut terjadi pada wanita, gejala yang mungkin terjadi, antara lain:
-
Perubahan suasana hati, depresi, dan kecemasan.
-
Libido rendah.
-
Kelelahan.
-
Insomnia.
-
Kista ovarium.
-
Menstruasi tidak teratur atau berat.
-
Perubahan nafsu makan atau masalah pencernaan.
-
Berat badan yang tidak bisa dijelaskan atau penurunan berat badan.
-
Rambut rontok dan penipisan rambut.
Baca Juga : Penyebab Rendahnya Hormon Testosteron pada Pria
Gejala Hipogonadisme yang Dapat Disembuhkan
Jika seorang wanita mengidap hipogonadisme, gejalanya sering kali dapat diobati dengan terapi penggantian hormon. Langkah pertama dalam perawatan hipogonadisme wanita adalah menilai kadar hormon dasar untuk menentukan defisiensi atau kelebihan pada kadar hormon yang tidak seimbang.
Dokter kemudian akan menentukan tindakan pengobatan yang tepat, termasuk perhatian khusus pada dosis akurat hormon yang dibutuhkan. Terapi penggantian estrogen bisa sangat bermanfaat bagi banyak wanita yang mengidap hipogonadisme wanita, yaitu gejala-gejala yang umumnya dikaitkan dengan penyakit lain dapat dikurangi atau dihilangkan melalui pengembalian keseimbangan hormon.
Itulah gejala-gejala hipogonadisme yang umumnya terjadi wanita. Jika kamu mempunyai pertanyaan terkait gangguan tersebut, dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya yaitu dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan