Waspada, Ini 5 Dampak Memaksa Kehendak pada Anak

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   24 September 2019
Waspada, Ini 5 Dampak Memaksa Kehendak pada AnakWaspada, Ini 5 Dampak Memaksa Kehendak pada Anak

Halodoc, Jakarta – Setiap orangtua tentu menginginkan yang terbaik bagi anaknya. Memaksakan kehendak pada anak dengan dalih kebaikan, pun menjadi hal yang tak jarang ditemui. Namun, adakah dampak memaksakan kehendak pada anak? Terutama bagi kesehatan mental dan perkembangan karakternya?

Tentu saja ada. Apalagi jika orangtua benar-benar membatasi anak dalam segala hal. Dalam ilmu pengasuhan anak, pola asuh yang memaksakan kehendak pada anak ini disebut authoritarian parenting atau pola asuh otoriter. Seperti namanya, pola asuh otoriter merupakan gaya pengasuhan yang membatasi dan menuntut anak untuk mengikuti semua perintah orangtua. 

Baca juga: Pola Asuh Beda dengan Pasangan, Harus Bagaimana?

Orangtua yang memiliki pola asuh otoriter akan cenderung menetapkan batas-batas yang tegas dan tidak memberi peluang besar bagi anak untuk mengemukakan pendapat. Orangtua otoriter juga umumnya bersikap sewenang-wenang dalam membuat keputusan dan memaksakan peran atau pandangan pada anak, atas dasar kemampuan dan kekuasaan diri.

Jika orangtua menerapkan pola asuh seperti ini, akan ada cukup banyak dampak negatif bagi tumbuh kembang dan pembentukan karakter anak. Lebih jelasnya, berikut ini dampak menerapkan pola asuh otoriter dengan memaksakan kehendak pada anak:

1. Takut Berpendapat

Anak yang dibesarkan dengan orangtua yang suka memaksakan kehendak akan cenderung takut untuk mengemukakan pendapat, ketika memasuki dunia sekolah dan kerja. Sebab, orangtua mereka terbiasa untuk menutup rapat-rapat ruang untuk berdiskusi. Hal ini akan membuat anak merasa ragu dan takut ketika akan mengutarakan pendapatnya pada orang lain. 

Baca juga: Begini Cara Asuh Anak yang Tepat untuk Keluarga Baru

2. Tidak Bisa Membuat Keputusan

Tak hanya takut berpendapat, anak yang dibesarkan dengan pola asuh otoriter juga akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak bisa membuat keputusan sendiri. Hal ini karena sejak kecil mereka terbiasa mengikuti semua hal yang dikatakan dan diputuskan oleh orangtuanya. Selain itu, anak akan mengalami kesulitan untuk menolak atau mengatakan tidak pada orang lain. 

3. Agresif 

Berkebalikan dengan 2 dampak buruk tadi, anak yang dibesarkan oleh orangtua yang suka memaksakan kehendak juga bisa tumbuh menjadi pribadi yang agresif. Sebab, tipe orangtua yang menerapkan pola asuh otoriter biasanya lahir dari pola asuh serupa yang diterima ketika kecil. Karena terbiasa menerima pola asuh tersebut, mereka tumbuh dewasa dan menjadi orangtua yang keras pada anak dengan alasan mendidik.

Pola asuh keras ini kerap disertai dengan hukuman fisik sebagai ganjaran, jika anak melakukan kesalahan. Hal inilah yang dapat membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang agresif. Agresivitas ini umumnya terbentuk dari kemarahan atau perasaan negatif yang tertumpuk. Jadi, ketika anak sering mendapatkan hukuman fisik, mungkin saja ia menjadi marah dengan keadaan, lalu menyalurkannya dalam bentuk agresivitas pada orang lain. 

Baca juga: 5 Cara Menghadapi Anak Nakal

4. Mengganggu Kesehatan Mental

Pola asuh otoriter dan kebiasaan memaksakan kehendak pada anak akan berpengaruh pada kesehatan mental anak, lho. Anak yang sejak kecil selalu dikontrol kehidupannya akan cenderung tidak bahagia dan rentan depresi. Oleh karena itu, sebaiknya orangtua tidak menerapkan pola asuh seperti ini pada anak. 

Untuk mengetahui pola asuh terbaik bagi tumbuh kembang dan kesehatan mental anak, kamu bisa diskusikan hal ini dengan psikolog anak di aplikasi Halodoc. Diskusi dengan psikolog anak bisa dilakukan kapan dan di mana saja, lewat fitur Chat atau Voice/Video Call. Jadi, pastikan kamu sudah download aplikasinya di ponselmu, ya.

5. Kurang Memiliki Motivasi

Kebebasan anak yang dikekang oleh kehendak orangtua dapat membuat anak kurang memiliki motivasi, terutama dalam menentukan perilaku yang tepat. Anak akan tumbuh menjadi pribadi yang mudah takut dan cemas, lantaran kurang terpenuhinya rasa aman dan kasih sayang dari orangtua. 

Referensi:

Mom Junction. Diakses pada 2019. Authoritarian Parenting: Its Characteristics And Effects On Children.
Verywell Mind. Diakses pada 2019. 8 Characteristics of Authoritarian Parenting - The effects of authoritarian parenting on children.
Healthline. Diakses pada 2019. Authoritarian Parenting: The Right Way To Raise My Kids?