Waspada, Ini 10 Gejala Orchitis yang Butuh Penanganan Khusus
Halodoc, Jakarta - Orchitis adalah peradangan atau inflamasi akut pada testis yang biasanya terjadi sebagai reaksi sekunder dari infeksi pada bagian tubuh lainnya. Peradangan ini dapat terjadi pada salah satu atau kedua testis sekaligus. Orchitis bisa dipicu oleh virus maupun bakteri. Seperti misalnya virus mumps sebagai penyebab penyebab penyakit gondongan, dan bakteri Neisseria gonorrhoeae sebagai penyebab umum penyakit epididimitis atau peradangan saluran sperma yang terletak di belakang testis. Seperti apa gejala orchitis dan bagaimana penanganannya?
Gejala-gejala orchitis biasanya muncul secara mendadak, seperti:
- Pembengkakan dan muncul rasa nyeri pada salah satu atau kedua testis sekaligus. Selain itu, testis juga akan lebih sensitif terhadap sentuhan.
- Kelelahan.
- Rasa nyeri tingkat sedang hingga parah pada testis.
- Sakit kepala.
- Demam.
- Nyeri pada bagian selangkangan.
- Adanya darah pada cairan sperma.
- Mual dan muntah.
- Nyeri ketika buang air kecil, saat berhubungan intim, dan ejakulasi.
- Rasa tidak nyaman pada testis.
Baca juga: Infeksi Menular Seksual Dapat Sebabkan Orchitis
Orchitis yang disebabkan oleh infeksi virus mumps biasanya akan muncul 4 sampai 7 hari setelah positif terkena penyakit gondongan. Jika merasakan sensasi nyeri atau pembengkakan pada skrotum, segera temui dokter untuk berkonsultasi.
Adakah Komplikasi yang Mungkin Ditimbulkan?
Jika orchitis terjadi pada kedua testis, kondisi ini berisiko menyebabkan kemandulan dan penurunan produksi hormon testosteron (hipogonadisme). Beberapa komplikasi lain yang mungkin terjadi pada pengidap orchitis adalah:
- Kambuhnya epididimitis (peradangan saluran yang membawa sperma).
- Atrofi testis (kondisi ketika ukuran testis mengecil).
- Abses skrotum (kondisi ketika jaringan yang terinfeksi akan terisi oleh nanah).
Baca juga: 4 Penyakit Menular Seksual pada Pria yang Perlu Diketahui
Penanganan Medis yang Diperlukan
Metode pengobatan yang diterapkan oleh dokter pada kasus orchitis biasanya akan ditentukan berdasarkan jenisnya, yaitu:
- Orchitis idiopatik. Untuk orchitis yang tidak diketahui dengan pasti penyebabnya, dokter dapat meresepkan obat antibiotik dan antiinflamasi (antiradang).
- Orchitis bakteri. Untuk orchitis yang disebabkan oleh bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik. Selain mengatasi infeksi yang terjadi, antibiotik juga berfungsi untuk mencegah penyebaran bakteri. Jika orchitis berasal dari penyakit menular seksual, tidak menutup kemungkinan bahwa pasangan dari pengidap juga membutuhkan pengobatan dengan antibiotik.
- Orchitis virus. Untuk mengobati orchitis yang disebabkan oleh virus, dokter akan menyarankan pemberian obat antiinflamasi non-steroid. Untuk membantu meredakan gejala, pengidap dapat mengompres skortum dengan es dan beristirahat total. Kebanyakan pengidap orchitis virus akan mengalami perbaikan dalam beberapa hari.
Bisakah Dicegah?
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi yang menyebabkan orchitis, yaitu:
- Selalu gunakan kondom jika tidak yakin pasangan bersih dari penyakit menular seksual.
- Konsultasikan dengan dokter agar bisa mendapatkan vaksin gondongan, karena kondisi ini yang menjadi penyebab terbanyak terjadinya orchitis.
Baca juga: Mitos dan Fakta Unik Penyakit Menular Seksual
Itulah sedikit penjelasan tentang penyakit orchitis. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan