Waspada Inflamasi Akibat Infeksi Pernapasan

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   22 Januari 2021
Waspada Inflamasi Akibat Infeksi PernapasanWaspada Inflamasi Akibat Infeksi Pernapasan

Halodoc, Jakarta – Tahukah kamu kalau infeksi saluran pernapasan dapat memengaruhi sinus, tenggorokan, saluran udara, atau paru-paru? Sebagian besar kondisi infeksi pernapasan bisa membaik tanpa pengobatan, tetapi terkadang perlu pengobatan medis untuk penanganan lebih lanjut.

Infeksi pernapasan juga bisa mengakibatkan inflamasi. Ini terjadi ketika patogen berkembang biak di dalam atau di epitel yang menyebabkan peradangan, peningkatan sekresi lendir, dan gangguan fungsi mukosiliar. Fungsi paru-paru lainnya juga dapat terpengaruh. Jika sampai menyebabkan bronkiolitis, peradangan dan nekrosis epitel dapat menyumbat saluran udara kecil yang menyebabkan obstruksi jalan napas. Informasi selengkapnya mengenai infeksi pernapasan bisa dibaca di sini!

Baca juga: Alasan Batuk Bisa Sebabkan Suara Serak

Seberapa Berbahaya Infeksi Pernapasan?

Tadi sudah disebutkan kebanyakan infeksi saluran pernapasan, terutama pada saluran pernapasan bagian atas, ringan, dan tidak berbahaya. Infeksi saluran pernapasan bagian atas sering kali menyebabkan rinore atau faringitis sedangkan infeksi saluran pernapasan bagian bawah, terutama pneumonia, bisa lebih parah. 

Infeksi saluran pernapasan bagian bawah lebih mungkin menyebabkan demam, dispnea, atau nyeri dada daripada infeksi saluran pernapasan bagian atas. Batuk sering muncul pada infeksi saluran pernapasan atas atau bawah. Pengidap influenza umumnya mengalami demam akut, mialgia, sakit kepala, dan batuk. Bronkitis adalah salah satu kondisi yang dipicu oleh infeksi pernapasan.

Bronkitis biasanya disebabkan oleh virus dan lebih jarang disebabkan oleh bakteri. Dalam kebanyakan kasus, bronkitis disebabkan oleh virus yang sama yang menyebabkan flu biasa. Virus tersebut terkandung dalam jutaan tetesan kecil yang keluar dari hidung dan mulut saat seseorang batuk atau bersin.

Tetesan ini biasanya menyebar sekitar 1 meter, menggantung di udara untuk beberapa saat, kemudian mendarat di permukaan, di mana virus dapat bertahan hingga 24 jam. Siapa pun yang menyentuh permukaan ini dapat menyebarkan virus lebih jauh dengan menyentuh benda lain.

Bronkitis juga dapat dipicu dengan menghirup zat iritan, seperti kabut asap, bahan kimia dalam produk rumah tangga, atau asap tembakau. Merokok adalah penyebab utama bronkitis kronis. Ini dapat memengaruhi orang yang menghirup asap rokok orang lain, serta mereka yang merokok. Orang dengan bronkitis kronis sering mengembangkan penyakit paru-paru terkait merokok lainnya yang disebut emfisema, di mana kantung udara di dalam paru-paru menjadi rusak, menyebabkan sesak napas.

Baca juga: Mengidap Infeksi Saluran Pernapasan, Ini Gejala Umumnya

Inflamasi karena Infeksi Pernapasan

Orang dengan bronkitis bisa mengalami inflamasi atau pembengkakan di saluran bronkialnya; saluran udara yang menghubungkan mulut dan hidung dengan paru-paru. Gejala bronkitis termasuk batuk, mengi, dan kesulitan bernapas. Pengidapnya juga bisa mengalami kesulitan membersihkan lendir atau dahak yang kental dari saluran pernapasan.

Kondisi bronkitis bisa jadi akut atau kronis. Bronkitis akut biasanya bisa sembuh, tetapi bronkitis kronis cenderung menetap dan tidak pernah hilang sepenuhnya. Berhenti atau menghindari merokok dapat membantu mencegah bronkitis.

Orang dengan bronkitis disarankan untuk: 

1. Beristirahat.

2. Minum banyak cairan.

3. Konsumsi obat yang dijual bebas seperti ibuprofen. Kalau kamu butuh membeli obat, kamu bisa pesan antar di Halodoc tanpa ribet. Download segera aplikasinya, ya!

Gejala bronkitis kronis bisa hilang atau membaik untuk sementara waktu. Namun, gejala tersebut akan kembali atau menjadi lebih buruk lagi, terutama jika ada paparan asap atau pemicu lainnya. Terkadang konsumsi obat batuk direkomendasikan untuk mengeluarkan lendir dari saluran bronkial. 

Baca juga: Ini 5 Penyakit yang Menyerang Paru-Paru

Mengonsumsi madu juga dapat meredakan gejala batuk. Kamu juga bisa menggunakan humidifier untuk mengencerkan lendir, meningkatkan aliran udara, dan meredakan mengi. Selain itu, bronkodilator bisa digunakan untuk membuka saluran bronkial, sehingga dapat membantu membersihkan lendir.

Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2021. Symptoms and treatment of bronchitis.
National Health Service. Diakses pada 2021. Bronchitis.
Medical News Today. Diakses pada 2021. Lower respiratory tract infections: What to know.