Waspada Hipersalivasi Pada Ibu Hamil
Halodoc, Jakarta - Selain morning sickness yang jadi “langganan” wanita ketika mengandung, ibu hamil juga mesti waspada terhadap hipersalivasi yang kadang datang di masa kehamilan. Kata ahli, kondisi ini bisa membuat pengidapnya sulit bicara, bau mulut, hingga bibir kering. Lalu, apa sih hipersalivasi itu sendiri?
Keluar Tanpa Disadari
Seperti dikutip dari Baby Center, hipersalivasi merupakan kondisi dimana wanita hamil memiliki air liur yang berlebihan. Kata ahli, ketika hamil beberapa wanita terkadang dapat mengeluarkan air liur lebih banyak sehingga terus-menerus meludah. Air liur sendiri diproduksi oleh kelenjar saliva yang ada di dalam rongga mulut. Nah, cairan ini punya fungsi yang penting, lho.
Misalnya, berfungsi untuk melunakkan makanan untuk membantu proses menelan makanan. Tak cuma itu, air liur juga mengandung enzim pencernaan yang dibutuhkan tubuh, menghilangkan bakteri, hingga mencegah mulut kering. Yang mesti diingat, hipersalivasi sendiri mungkin saja berkaitan dengan kondisi kesehatan tertentu. Pasalnya, produksi air liur yang berlebihan ini bisa saja berkaitan dengan adanya infeksi bakteri pada mulut. Hipersalivasi sendiri bisa terjadi secara akut atau kronis tergantung dari penyebabnya.
Baca juga: Bahaya Meludah Sembarangan
Kata ahli, ibu hamil yang memiliki masalah dengan hipersalivasi, bisa mengeluarkan air liur tanpa disadari. Pada dasarnya sih, kondisi ini tak berbahaya, tapi bisa saja mengganggu keseharian pengidapnya. Contohnya, enggak percaya diri atau membuat aktivitas jadi kurang nyaman.
Banyak Penyebabnya
Kondisi ini sebenarnya bisa disebabkan oleh banyak faktor. Dalam kasus ibu hamil, bisa jadi dikarenakan perubahan kadar hormon estrogen. Selain itu, wanita yang mengalami hiperemesis gravidarum (bentuk parah dari morning sickness), umumnya lebih sering mengalami hipersalivasi, atau berlebihnya produksi air liur.
Ibu hamil juga mesti waspada dengan kondisi mual yang sering dialami. Pasalnya, rasa mual ini bisa membuat ibu mencoba menelan makanan lebih sedikit. Nah, hal inilah yang nantinya menyebabkan air liur terbentuk di mulut. Lalu, apa lagi sih penyebab hipersalivasi?
- Trauma atau cedera pada rahang.
- Terpapar racun.
- Sariawan.
- Gigi berlubang.
- Menggunakan gigi palsu.
- Mengonsumsi obat penenang.
- Infeksi pada rongga mulut.
- Infeksi serius, contohnya tuberkulosis dan rabies.
- Refluks asam lambung.
Baca juga: 3 Penyebab Bayi Banyak Mengeluarkan Air Liur dan Cara Mengatasinya
Selain beberapa hal di atas, produksi air liur juga bisa meningkatkan karena hal-hal tertentu. Misalnya, ketika sedang makan, mengunyah permen karat, atau ketika seseorang sedang merasa bahagia atau cemas.
Yang mesti diwaspadai, bila hipersalivasi berlangsung lama dan kronis, mungkin saja hal itu disebabkan karena gangguan pengendalian otot mulut. Nah, berikut beberapa penyebanya menurut ahli:
- Carebral palsy (gangguan saraf sehingga memengaruhi, postur tubuh atau keseimbangan akibat cedera otak).
- Pembengkakan lidah.
- Stroke.
- Gangguan intelektual.
- Parkinson.
- Amyotrophic lateral sclerosis (kondisi matinya secara perlahan sel-sel tertentu dalam sistem saraf otak dan sumsung tulang. Sel ini berfungsi untuk mengirimkan pesan dari otak dan sumsung tulang menuju otot).
Baca juga: Ketahui 4 Ciri Hamil Anggur
Efek Samping Hipersalivasi
Selain bisa membuat mulut pengidapnya terus dipenuhi liur, meludah terus-menerus, atau sulit menelan, hipersalivasi juga bisa menyebabkan beberapa masalah seperti di bawah ini:
- Dehidrasi.
- Kesulitan untuk merasakan makanan.
- Bau mulut.
- Bibir kering.
- Kesulitan dalam berbicara.
- Kerusakan, bahkan infeksi kulit di sekitar rongga mulut.
Punya masalah kehamilan atau hipersalivasi? Yuk, gunakan aplikasi Halodoc untuk berdiskusi atau bertanya langsung pada dokter mengenai masalah kesehatan tersebut. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!