Waspada Gunung Meletus, Ini 6 Hal yang Harus Dipersiapkan
Halodoc, Jakarta – Gunung Sinabung yang terletak di Kabupaten Karo, Sumatera Utara kembali meletus. Selain memberi dampak pada lingkungan sekitar, letusan gunung berapi nyatanya juga bisa memengaruhi kesehatan tubuh manusia. Abu vulkanik hingga lava yang keluar saat gunung meletus bisa memicu gangguan pernapasan, iritasi, hingga masalah kulit.
Namun jangan khawatir, ada beberapa hal yang bisa dipersiapkan dan dilakukan untuk menurunkan risiko dampak buruk dari gunung meletus. Secara umum, saat berada di area terdampak gunung meletus, disarankan untuk selalu mengenakan masker agar terhindar dari bahaya gas beracun dan abu vulkanik. Lalu, apa lagi persiapan dalam menghadapi gunung meletus? Simak pembahasannya di artikel ini!
Baca juga: Waspada, Abu Vulkanik bisa Berdampak pada Kesehatan
Menghindari Dampak Kesehatan dari Gunung Meletus
Dalam jangka panjang, letusan gunung berapi bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan. Kendati begitu, kamu bisa meminimalkan dampak gunung meletus. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengenakan masker untuk melindungi pernapasan. Selain itu, ada beberapa hal lain yang perlu dipersiapkan, antara lain:
- Masker cadangan.
- Pakaian yang melindungi tubuh. Pilihlah pakaian yang bisa menutupi area tubuh dengan baik untuk menghindari luka bakar.
- Kacamata penting digunakan untuk menghindari iritasi pada mata.
- Makanan dan air bersih. Kedua hal ini penting dalam situasi darurat.
- Sepatu atau alas kaki yang kuat, sehingga memudahkan proses evakuasi dari lokasi terdampak letusan gunung berapi.
- Kotak P3K, berisi obat-obatan pribadi dan obat yang dibutuhkan selama evakuasi.
Seluruh hal tersebut bisa kamu siapkan jauh-jauh hari, terutama jika tinggal di area yang mungkin terdampak gunung meletus. Kewaspadaan tinggi adalah hal yang perlu ditanamkan. Saat terjadi gunung meletus, sebaiknya jangan panik dan ikuti instruksi dari pihak yang berwenang. Saling membantu dengan anggota keluarga dan orang sekitar juga bisa mempercepat evakuasi.
Baca juga: Indonesia Rawan Bencana Alam, Ini Bahaya Abu Vulkanik Bagi Kesehatan
Jika persediaan air terlihat buruk, atau terdampak abu vulkanik, sebaiknya jangan diminum. Sebagai gantinya, kamu bisa membeli atau mencari air lain yang terlihat lebih bersih. Selama berada di sekitar gunung meletus, atau saat berusaha keluar dari area terdampak, pastikan untuk cukup minum air putih.
Hal itu penting untuk menghindari dehidrasi alias kekurangan cairan dalam tubuh. Sebab, dehidrasi bisa menyebabkan badan menjadi lemas dan tidak bertenaga. Tidak hanya itu, dehidrasi juga bisa memicu gejala seperti pusing, lemah, hingga kehilangan kesadaran. Kalau sudah begitu, proses evakuasi mungkin akan menjadi lebih sulit.
Setelah suasana menjadi lebih kondusif, yaitu setelah mendapat tanda aman dari petugas yang berwenang, kamu disarankan untuk membersihkan rumah. Lokasi yang paling penting untuk dibersihkan adalah atap, sebab bisa jadi ada tumpukan abu sisa letusan di sana. Kalau dibiarkan, atap bisa roboh dan membahayakan orang yang ada di dalam rumah.
Setelah itu, kuras semua persediaan air yang ada di rumah dan ganti dengan air yang baru. Dengan begitu, risiko alergi atau muncul iritasi akibat air yang mungkin terkontaminasi bisa dicegah. Setelah kembali ke rumah dan kondisi berangsur pulih, kamu bisa mengajak anggota keluarga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Tujuannya untuk mengetahui kondisi tubuh setelah bencana dan menghindari risiko penyakit tertentu.
Baca juga: Kenali 5 Gejala Keracunan Merkuri
Sambil menunggu waktu, kamu juga bisa pakai aplikasi Halodoc untuk menyampaikan keluhan kesehatan yang dialami. Dokter bisa dihubungi dari rumah melalui Video/Voice Call atau Chat. Ayo, download aplikasinya sekarang di App Store atau Google Play!