Warga AS Sudah Suntik Vaksin, Ini Efek Samping yang Dirasakan
Halodoc, Jakarta – Hampir 2 juta penduduk Amerika Serikat sudah menerima vaksin corona minggu lalu. Salah satu penerima vaksin, Dr. Anthony Fauci, mengaku bahwa satu-satunya efek samping yang ia alami adalah lengannya terasa sakit.
Fauci menjelaskan lebih lanjut bahwa rasa sakit pada lengannya muncul sekitar 6-10 jam setelah menerima suntik vaksin dan berlangsung selama 24 jam. Namun, selain rasa sakit di tempat suntikan, Fauci mengaku tidak mengalami efek samping lain yang mengganggu.
Baca juga: Ketahui 6 Vaksin Corona yang Akan Digunakan di Indonesia
Efek Samping yang Dirasakan Warga AS setelah Vaksin
Sama seperti yang dialami oleh Dr. Fauci, banyak warga Amerika Serikat yang menerima vaksin corona juga hanya mengalami rasa nyeri pada area suntikan. Hal ini yang membuat banyak orang berharap pada vaksin Pfizer dan Moderna.
Selama uji klinis, tidak ada vaksin COVID-19 yang terbukti menyebabkan efek samping yang serius. Bila ada relawan yang melaporkan gejala seperti sakit kepala dan nyeri otot, gejala tersebut biasanya bisa menghilang dalam 24 jam.
Memang ada laporan mengenai penerima vaksin yang mengalami reaksi alergi parah, namun indikasi awal menunjukkan bahwa orang tersebut cenderung memiliki riwayat alergi sebelumnya. Dr. Hossein Sadrzadeh, misalnya, yang memiliki alergi kerang parah mengatakan kepada The New York Times bahwa tekanan darahnya naik dan mengalami syok anafilaksis setelah menerima suntik vaksin corona. Sebelum pergi ke Unit Gawat Darurat, Sadrzadeh menggunakan EpiPen untuk mengobati dirinya. Menurut laporan, kondisi Sadrzadeh sekarang baik-baik saja.
Meski begitu, Centers for Diseases Control and Prevention (CDC) menganjurkan hanya orang dengan alergi yang tidak terlalu parah yang mendapatkan vaksin. Mereka yang punya riwayat alergi diminta untuk menunggu selama 15 menit setelah disuntik vaksin untuk memastikan kondisi mereka baik-baik saja.
Vaksin Pfizer dan Moderna masing-masing bekerja dengan cara memberikan sebagian kecil dari protein inti virus corona, sehingga tubuh dapat menghasilkan kekebalan yang spesifik tanpa harus penerima vaksin terinfeksi virus itu sendiri.
Kehadiran protein dalam tubuh memicu produksi antibodi baru yang bisa menghancurkan protein, yang memberikan perlindungan terhadap invasi virus yang sebenarnya di masa depan. Namun, proses tersebut juga melepaskan zat yang bisa menyebabkan peradangan, sehingga dapat muncul efek samping seperti demam, kelelahan, sakit kepala, dan lain-lain.
Vaksin keluaran Pfizer dan Moderna jarang menyebabkan efek samping yang parah, sehingga vaksin ini digadang-gadang dapat menjadi salah satu metode untuk mengalahkan virus corona. Kedua vaksin tersebut diklaim memiliki efektivitas sekitar 95 persen dalam mencegah seseorang terkena virus corona. Vaksin corona diberikan sebanyak dua kali penyuntikan dengan jarak dosis kedua diberikan setelah tiga minggu dari vaksin pertama.
Baca juga: Vaksin Corona Tidak Cukup Sekali Suntik, Ini Alasannya
Efek Samping yang Bisa Terjadi pada Dosis Kedua
Meski efek samping serius jarang ditemukan pada penduduk AS yang menerima vaksin, namun potensi terjadinya efek samping serius tetap perlu diwaspadai pada suntik vaksin dosis kedua. Beberapa peserta yang menerima vaksin pada masa uji coba mengalami ketidaknyamanan setelah dosis kedua yang diberikan 3-4 minggu kemudian, dibandingkan pada saat menerima dosis pertama. Menurut para ahli, hal itu mungkin karena pada saat itu, tubuh sudah siap menyerang protein.
Dr. Meagan Hajjar dari Farmington, Conn mengungkapkan bahwa beberapa efek samping yang mungkin terjadi adalah reaksi alergi ringan, seperti gatal di seluruh tubuh atau gatal-gatal ringan di sepanjang lengan, atau mungkin reaksi alergi yang lebih parah juga sudah diidentifikasi pada beberapa kasus anafilaksis dari CDC.
Baca juga: Vaksin Corona Digratiskan, Kelompok Orang Ini Jadi Prioritas
Di Indonesia, vaksinasi COVID-19 baru akan mulai dilakukan pada tanggal 13 Januari mendatang. Bila kamu mengalami efek samping tertentu setelah menerima vaksin Corona, segera bicarakan pada dokter mengenai pengobatan yang tepat. Untuk membeli obat yang kamu butuhkan untuk meredakan efek samping tersebut, gunakan saja Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga untuk memudahkan kamu mendapat solusi kesehatan terlengkap.
Referensi:
BGR. Diakses pada 2021. This is the one coronavirus vaccine side effect Dr. Fauci is worried about.
The New York Times. Diakses pada 2021. What the Vaccine Side Effects Feel Like, According to Those Who’ve Gotten It.
Kontan. Diakses pada 2021. Vaksinasi vaksin virus corona dimulai 13 Januari 2020, Jokowi orang pertama disuntik.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan