Wajib Tetap Gunakan Masker Meski Sudah Vaksin Corona, Mengapa?
Halodoc, Jakarta - Pemberian vaksin corona untuk masyarakat Indonesia masih terus dilakukan. Hingga kini, sudah lebih dari 500 ribu orang yang mendapatkan vaksin, dengan tenaga medis sebagai garda terdepan yang pertama divaksin. Pemberian vaksin dilakukan sebanyak dua dosis alias dua kali suntik.
Lalu, muncul pertanyaan, apakah masker tetap harus digunakan meski sudah mendapatkan vaksin? Sayangnya, iya. Masker tetap menjadi hal yang wajib dipakai, meski kamu sudah mendapatkan suntikan vaksin corona sebanyak dua kali. Para ahli, baik dari dalam maupun luar negeri tetap mengimbau penggunaan masker guna melindungi diri dari penularan dan menularkan virus ke orang lain.
Baca juga: Dapat Izin BPOM, Ini 5 Hal tentang Vaksin Corona Sinovac
Mengapa Harus Tetap Pakai Masker?
Ternyata, para ahli mengungkapkan sejumlah alasan mengapa kamu harus tetap memakai masker meski telah mendapatkan vaksin corona. Berikut ini penjelasannya:
- Vaksin Tidak Sepenuhnya Memberikan Perlindungan
Ada beberapa jenis vaksin yang beredar dan digunakan oleh seluruh penduduk dunia. Namun, dari banyaknya jenis vaksin ini, hanya vaksin Pfizer yang mampu memberikan perlindungan paling tinggi pada tubuh, yaitu sebesar 95 persen. Lalu, bagaimana dengan vaksin jenis CoronaVac yang digunakan di Indonesia?
Ternyata, vaksin tersebut hanya mampu memberikan perlindungan sebesar 65,3 persen. Artinya, masih ada kemungkinan kamu tertular virus corona meski telah divaksin sebesar 34,7 persen. Jadi, tetap berhati-hati dan lakukan pencegahan.
Baca juga: Inilah Kelompok yang Tidak Boleh Dapat Vaksin Corona
- Kondisi Kesehatan Setiap Orang yang Tidak Sama
Setelah mendapatkan suntikan atau dosis kedua vaksin corona, tubuh akan memberikan reaksi yang berbeda. Beberapa orang akan memiliki respons imun yang lebih kuat dibandingkan dengan lainnya. Memang benar, kondisi kesehatan setiap orang jelas tidak bisa disamakan.
Pemberian dua dosis vaksin pun ternyata bukan tanpa alasan. Dr. Peter Hotez, seorang pakar vaksin sekaligus profesor dan dekan di National School of Tropical Medicine, Baylor College of Medicine Houston mengatakan, pada dosis tunggal, beberapa orang merespon dengan antibodi tinggi, tetapi sisanya tidak.
Inilah mengapa dosis kedua diberikan, diharapkan semua orang bisa merespon kekebalan. Namun, perlu diingat bahwa setidaknya dibutuhkan waktu hingga 2 atau 3 minggu setelah dosis kedua diberikan supaya kekebalan bisa sepenuhnya bekerja.
- Virus Mengalami Mutasi
Kamu pasti telah mengetahui kabar yang beredar bahwa terjadi mutasi virus yang lebih berbahaya setelah vaksin diberikan. Jadi, meski kamu sudah pernah terinfeksi virus corona sebelumnya, bukan tidak mungkin akan terjadi infeksi ulang, tetapi dengan varian virus baru.
Baca juga: Kontroversi Sputnik V, Vaksin Corona Asal Rusia
- Potensi Menjadi Silent Spreader
Penyebaran virus paling tinggi terjadi dari orang yang tidak menunjukkan adanya gejala. Ini disebut dengan silent spreader atau penyebar virus dalam senyap. Artinya, meski telah mendapatkan vaksin, tetapi penularan tetap bisa terjadi. Gejala bisa saja tidak terlihat, tetapi virus tetap terbawa pada saluran pernapasan yang bisa dengan mudah berpindah jika tidak menggunakan masker.
- Ketahanan Kekebalan yang Masih Diragukan
Sayangnya, para ahli belum bisa memberikan kepastian berapa lama vaksin akan memberikan ketahanan pada tubuh. Jadi, bisa saja perlu dilakukan vaksin ulang pada beberapa waktu mendatang. Sampai ada informasi baru, sebaiknya tetap pakai masker dan jaga kesehatan.
Ada banyak kabar terkait vaksin corona yang mungkin saja belum jelas kebenarannya. Jadi, pastikan kamu hanya bertanya pada pakarnya, dokter yang lebih mengerti tentang dunia kesehatan. Gunakan aplikasi Halodoc guna memudahkan tanya jawab seputar masalah medis langsung pada dokter spesialis.