Viral Kasus Vina Garut, Waspadai Gejala HIV pada Pria
Halodoc, Jakarta - Kasus video asusila Vina Garut kian menjadi buah bibir. Terlebih ketika Rayya, salah satu pelaku yang merupakan mantan suami Vina, diketahui mengidap HIV (Human Immunodeficiency virus). Hal ini terungkap setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh tim dokter Polres Garut. HIV merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Lalu, bagaimana cara mengetahui gejala HIV pada pria?
Saat terinfeksi, umumnya gejala HIV pada pria tidak serta-merta langsung dirasakan. Gejala yang muncul pun bisa berbeda-beda. Pada beberapa kasus, gejala HIV pada pria mungkin baru muncul setelah bertahun-tahun. Namun, pada beberapa kasus, pria pengidap HIV mungkin akan mengalami gejala yang mirip dengan sakit flu. Namun, karena gejalanya mirip flu, mereka mungkin tidak menyadari bahwa ia sudah terjangkit HIV.
Baca juga: Jarang Disadari Ini 6 Faktor Utama Penyebab HIV dan AIDS
Selain gejala yang mirip flu, gejala-gejala awal lainnya yang bisa menyertai infeksi HIV pada pria adalah turunnya berat badan dan mudah lelah. Secara umum, gejala HIV pada pria terbagi menjadi 3 tahapan, yaitu:
1. Gejala Awal HIV
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, kebanyakan gejala awal HIV pada pria mirip seperti gejala flu. Gejala ini biasanya mulai dirasakan sekitar 2-4 minggu setelah terinfeksi. Fase awal ini disebut infeksi HIV akut, yang biasanya akan berakhir setelah tubuh berhasil menciptakan antibodi untuk melawan virus.
Berbagai gejala HIV pada tahap ini meliputi:
-
Munculnya ruam pada kulit;
-
Demam;
-
Sakit kepala.
Sementara itu, ada juga beberapa gejala lain yang tak selalu ada, seperti:
-
Mudah lelah;
-
Membengkaknya nodus limfa (kelenjar limfa);
-
Timbulnya borok atau bisul di mulut dan alat kelamin;
-
Nyeri otot dan sendi;
-
Mual dan muntah;
-
Berkeringat saat malam hari.
Jika kamu mengalami berbagai gejala tersebut, segera lakukan tes darah di rumah sakit, agar penanganan dini dapat dilakukan. Agar lebih praktis, kamu juga bisa melakukan Pemeriksaan Laboratorium di rumah, lewat aplikasi Halodoc, lho. Cukup pilih paket pemeriksaan yang dibutuhkan, tentukan tanggal, dan petugas labnya akan langsung datang ke rumahmu.
Baca juga: Hubungan Intim Sehat, Cari Tahu Gejala HIV/AIDS
2. Gejala Lanjutan HIV
Setelah melewati fase gejala awal yang tadi telah dijelaskan, HIV mungkin tidak menimbulkan gejala apapun selama beberapa bulan atau tahun berikutnya. Fase ini justru merupakan fase berbahaya. Sebab, meski pengidap tidak merasakan gejala apapun, virus masih tetap aktif dan mudah menular ke orang lain. Selama fase ini pula virus akan berkembangbiak dalam tubuh, hingga menjadi sangat banyak dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.
3. AIDS
Untuk merusak sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan, virus bisa saja membutuhkan waktu hingga lebih dari 10 tahun. Jika fase lanjutan terlewati, tanpa mendapat penanganan untuk memperlambat kerja virus, HIV akan memasuki tahap akhir, yaitu AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).
Pada fase ini, sistem kekebalan tubuh bisa dibilang sudah rusak parah, sehingga tubuhnya rawan terhadap berbagai infeksi. Pria pengidap HIV mungkin akan sering mengalami demam, flu, serta infeksi jamur. Sementara itu, gejala lainnya yang bisa menyertai adalah:
-
Mual;
-
Muntah;
-
Diare terus-menerus;
-
Mudah lelah;
-
Penurunan berat badan secara drastis;
-
Batuk dan napas pendek;
-
Demam, menggigil, serta munculnya keringat dingin yang terus-menerus berulang.
-
Munculnya ruam atau luka di mulut, hidung, alat kelamin, serta bawah kulit.
-
Pembengkakan nodus limfa pada ketiak, kunci paha, serta leher.
-
Hilang ingatan, bingung, serta gangguan saraf lainnya.
Itulah sedikit penjelasan tentang gejala HIV pada pria yang perlu diwaspadai. Perlu diketahui bahwa sekali HIV masuk ke tubuh, virus ini tidak akan bisa keluar lagi. Pengobatan yang efektif untuk menuntaskan virus hingga saat ini belum ada, sehingga penanganan medis yang dapat dilakukan hanyalah memperlambat perkembangan virus di dalam tubuh.
Baca juga: Inilah 4 Cara untuk Cegah HIV/AIDS
Oleh karena itu, penting untuk melakukan upaya pencegahan agar tidak sampai terinfeksi HIV. Caranya adalah dengan menerapkan perilaku seks yang sehat, tidak bergonta-ganti pasangan, dan tidak menggunakan jarum suntik bersama-sama.
Jangan lupa juga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, agar jika diketahui mengidap penyakit tertentu bisa segera ditangani. Untuk melakukan pemeriksaan, kini kamu bisa langsung buat janji dengan dokter di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc, lho. Jadi, pastikan kamu sudah download aplikasinya di ponselmu, ya.
Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2019. What are the early signs of HIV in men?
Healthline. Diakses pada 2019. HIV Symptoms in Men
WebMD. Diakses pada 2019. Do Men and Women Have Different HIV Symptoms?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan