Vaksin Moderna Sudah Dapat Izin BPOM dan Siap Digunakan
“Vaksin Moderna dapat melindungi dari COVID-19 dengan teknologi mRNA. Pemberian vaksin ini juga dinilai relatif lebih aman untuk orang dengan penyakit bawaan (komorbid) dan ibu hamil.”
Halodoc, Jakarta – Vaksin Moderna yang sudah dapat izin BPOM jadi salah satu alternatif untuk memerangi virus corona. Vaksin yang memiliki efikasi 94 persen ini punya fungsi untuk membentuk antibodi dalam tubuh, dengan platform mRNA (messenger RNA) dan tidak menggunakan virus hidup.
Sebaliknya, vaksin ini akan mengajari sel tubuh cara membuat protein yang akan memicu respons imun. Sejauh ini vaksin Moderna digunakan untuk program pemerintah, bukan program gotong royong atau vaksinasi mandiri.
Apa Itu Vaksin Moderna?
Vaksin Moderna adalah vaksin yang dikembangkan dengan platform mRNA yang diproduksi oleh Moderna TX., Inc USA. Dalam upaya pencegahan COVID-19, vaksin ini digunakan untuk sasaran berusia 18 tahun ke atas.
Vaksin ini masuk dalam golongan obat resep, dengan kategori vaksin COVID-19. Cara pemberian vaksin ini adalah dengan suntikan intramuskular pada bahu.
Vaksin Moderna dinilai relatif lebih aman untuk orang dengan penyakit bawaan (komorbid). Selain itu, Moderna juga diyakini efektif mencegah COVID-19 varian baru seperti Alpha, Beta, dan Gamma.
Vaksin ini juga aman digunakan untuk ibu hamil. Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) merekomendasikan Moderna untuk digunakan ke ibu hamil. Namun, vaksin ini disarankan untuk diberikan kepada ibu hamil dengan kehamilan di atas 12 minggu atau maksimal 33 minggu.
Manfaat dan Kegunaan Vaksin Moderna
Vaksin Moderna adalah vaksin yang mengandung mRNA dan tidak menggunakan virus hidup untuk memicu respons imun. Sebaliknya, Moderna akan mengajari sel tubuh cara membuat protein yang akan memicu respons imun.
Setelah dipicu, tubuh membuat antibodi yang membantu tubuh melawan infeksi jika virus yang sebenarnya masuk ke tubuh di masa depan. Para peneliti telah mempelajari dan bekerja dengan vaksin mRNA sebelumnya.
Ini juga digunakan untuk vaksin flu, Zika, rabies, dan cytomegalovirus (CMV), serta untuk memicu sistem kekebalan untuk menargetkan sel kanker tertentu. Vaksin mRNA dapat dikembangkan lebih cepat daripada metode tradisional karena dibuat di laboratorium menggunakan bahan yang mudah didapat.
Setelah dikembangkan, uji klinis skala besar dilakukan untuk menunjukkan bahwa vaksin tersebut aman dan efektif. Pemberian vaksin mRNA juga bermanfaat untuk mencegah konsekuensi serius dari sakit akibat virus di masa yang akan datang.
Peringatan sebelum Menerima Vaksin Moderna
Sebelum menerima vaksin Moderna, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan, yaitu:
- Hindari penggunaan vaksin Moderna jika memiliki alergi terhadap kandungan bahan di dalam vaksin ini.
- Vaksin ini diperuntukkan bagi orang dewasa sehat, dengan usia di atas 18 tahun.
- Berkonsultasilah pada dokter terlebih dahulu untuk memastikan kondisi kesehatan kamu aman. Terutama jika kamu mengidap kondisi seperti penyakit jantung, diabetes, HIV/AIDS, gangguan pernapasan, penyakit autoimun, kanker, penyakit ginjal, radang sendi, atau penyakit pencernaan kronis.
- Informasikan pada dokter jika sedang menjalani pengobatan TBC. Vaksin Moderna mungkin baru bisa diberikan jika sudah mengonsumsi obat ini selama minimal 2 minggu.
- Beri tahu dokter jika pernah terinfeksi COVID-19 sebelumnya, atau ada keluarga serumah yang sedang terinfeksi.
- Informasikan pada dokter jika sedang mengalami gejala seperti batuk, pilek, atau sesak napas, dalam 7 hari terakhir.
- Beri tahu dokter jika kamu sedang menjalani terapi untuk penyakit kelainan darah, atau transfusi darah.
- Informasikan pada dokter jika kamu sedang menjalani cuci darah atau pernah mendapatkan transplantasi ginjal.
- Beri tahu dokter jika sudah pernah menerima vaksin COVID-19 jenis lain.
Dosis dan Jadwal Pemberian Vaksin Moderna
Vaksin Moderna bisa diberikan pada orang dewasa yang sehat, dengan minimal usia 18 tahun. Sebagai vaksin primer, vaksin perlu diberikan sebanyak 2 kali, dengan jarak pemberian 8 minggu. Dosis vaksin dalam sekali penyuntikan adalah 0,5 ml atau 100 mcg.
Beberapa orang yang memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh mungkin akan direkomendasikan untuk mendapatkan dosis vaksin primer tambahan (bukan dosis booster). Vaksin primer tambahan ini bisa diberikan dengan jarak 4–8 minggu setelah dosis kedua.
Cara Pemberian Vaksin Moderna
Sebelum penyuntikan vaksin Moderna, petugas medis biasanya akan memeriksa tanda vital kamu. Termasuk suhu tubuh, tekanan darah, dan denyut nadi. Vaksinasi mungkin perlu ditunda jika kamu sedang demam, dengan suhu tubuh >37,5 derajat Celsius, atau tekanan darah di atas 140/90 mmHg.
Bila tanda vital dinyatakan baik, petugas akan memberikan vaksin, dengan cara menyuntik ke dalam otot. Namun sebelumnya, area kulit yang akan disuntik vaksin akan dibersihkan dengan alcohol swab. Begitu pula setelahnya.
Setelah penyuntikan, petugas biasanya akan meminta kamu untuk menunggu setidaknya 30 menit. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) atau efek samping yang serius.
KIPI adalah keluhan atau kondisi medis yang bisa terjadi setelah vaksinasi, termasuk efek samping dan reaksi alergi terhadap vaksin. Kalau ingin tahu lebih lanjut tentang KIPI terjadi vaksinasi COVID-19, kamu bisa baca di sini → Efek Samping Vaksinasi COVID-19, Ketahui tentang KIPI
Efek Samping dan Bahaya Vaksin Moderna
Sama seperti vaksin COVID-19 jenis lain, vaksin Moderna juga memiliki beberapa risiko efek samping atau KIPI yang umum, seperti:
- Nyeri, bengkak, atau kemerahan, di area bekas suntikan.
- Kelelahan.
- Sakit kepala.
- Nyeri otot atau nyeri sendi.
- Demam atau menggigil.
- Mual atau muntah.
- Pembesaran kelenjar getah bening.
Berbagai efek samping tersebut umumnya membaik dengan istirahat atau pemberian obat pereda nyeri, seperti paracetamol. Namun, lakukan pemeriksaan ke dokter jika gejala yang kamu alami tidak kunjung membaik atau makin berat.
Selain itu, segeralah ke dokter jika kamu mengalami reaksi alergi yang berat, seperti:
- Sulit bernapas.
- Bengkak di wajah.
- Ruam yang menyebar ke seluruh tubuh.
- Lemas seperti akan pingsan.
Itulah informasi mengenai vaksin Moderna yang sudah mendapat izin BPOM dan siap digunakan. Pastikan kamu mendapatkan vaksinasi lengkap sesuai anjuran dari Pemerintah, agar kamu dan orang terdekatmu terlindungi.
Referensi:
Detik Health. Diakses pada 2021. Sudah Dapat Izin BPOM RI, Vaksin COVID-19 Moderna Halal?
Detik Health. Diakses pada 2021. RI Dapat 4 Juta Vaksin COVID-19 Moderna, Bakal Dipakai untuk Siapa?
Kompas.com. Diakses pada 2021. Vaksin Moderna Segera Dipakai di Indonesia, Bisakah untuk Ibu Hamil?Canada.ca. Diakses pada 2021. COVID-19 mRNA vaccines.
Dinas Kesehatan DIY. Diakses pada 2023. Mengenal Lebih Dekat dengan Vaksin COVID-19 Moderna.
Satuan Tugas Penanganan COVID-19. Diakses pada 2023. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Unit Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI. Diakses pada 2023. Jenis Vaksin untuk Dosis Booster, Resmi Ditambahkan.
Australian Technical Advisory Group on Immunisation. Diakses pada 2023. Recommendations on the use of a 3rd primary dose of COVID-19 vaccine in individuals who are severely immunocompromised.
Drugs. Diakses pada 2023. Moderna COVID-19 Vaccine.
Moderna. Diakses pada 2023. Vaccine Information Fact Sheet for Recipients and Caregivers.
WebMD. Diakses pada 2023. Moderna COVID-19 Vaccine (PF) 100 Mcg/0.5 Ml Intramuscular Susp. (EUA) (SARS-Cov-2) Vaccines
Diperbarui pada 10 April 2023