Vaksin Corona Tersedia November, Berapa Jumlah yang Dibutuhkan?
Halodoc, Jakarta - Pemerintah Indonesia berencana untuk memvaksinasi 160 juta orang terhadap virus corona pada akhir tahun depan. Beberapa orang menganggap bahwa ini adalah sebuah rencana ambisius karena menargetkan lebih dari setengah populasi negara yang terdiri dari ribuan pulau terpisah.
Untuk mewujudkannya, pemerintah Indonesia pun akan mulai menerima kiriman vaksin pada November 2020. Beberapa persiapan telah dilakukan, termasuk memilih fasilitas kesehatan untuk pemberian vaksin. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr Achmad Yurianto menyebutkan, ada tiga vaksin yang sudah dibeli oleh pemerintah karena sudah lolos uji klinis fase tiga dan diharapkan bisa segera diberikan kepada masyarakat Indonesia.
Baca juga: Ini 3 Vaksin Corona yang Uji Klinisnya Ditangguhkan
Vaksin Corona untuk Penduduk Indonesia
Disebutkan akan ada tiga vaksin corona yang akan diberikan kepada penduduk Indonesia, yakni vaksin Sinovac, Sinopharm, dan Cansino. Ketiganya telah diuji juga di beberapa negara lain. Dengan jumlah penduduk Indonesia yang berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri melalui Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil 2020 mencapai 268.583.016 jiwa, banyak yang menanyakan apakah semua penduduk Indonesia akan mendapatkan vaksinasi?
Yuri menyebutkan bahwa untuk menanggulangi pandemi COVID-19 dan jika ingin mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity, maka vaksinasi sebetulnya tidak perlu diberikan terhadap 100 persen orang. Yuri menyebutkan bahwa hanya akan diberikan pada kisaran antara 70 persen.
Jadi, seperti yang disebutkan sebelumnya, kebutuhannya mungkin hanya akan mencapai 160 juta orang yang perlu divaksin untuk mendapatkan herd immunity. Yuri juga mengatakan bahwa nantinya pemberian vaksin dilakukan dengan menggunakan platform yang dipakai Sinovac, yang akan diproduksi oleh Biofarma, maka akan dibutuhkan sebanyak dua dus. Jadi, kebutuhan vaksinnya adalah sekitar dua kali 160 juta yaitu 320 juta vaksin.
Tak hanya itu saja perhitungan pemberian vaksin juga akan mempertimbangkan kelompok usia dan syarat yang sudah digunakan di dalam pelaksanaan uji klinis fase 3. Pada kelompok rentang usia 18-59 tahun, maka akan diberikan produk vaksin Sinovac dan Cansino. Sementara itu, karena uji klinis belum memasukan kelompok usia 0-18 tahun dan 59 tahun ke atas, maka mereka belum termasuk dalam kelompok untuk diberikan vaksin. Vaksin untuk mereka mungkin masih akan dalam tahap perkembangan untuk kelak diberikan.
Pemerintah akan berencana memberikan vaksin tersebut berdasarkan ketersediaan dan sesuai urutan, serta kelompok kerentanan paparan virus corona. Untuk ketersediaan vaksin pada November-Desember 2020 ini, Yuri menyebutkan baru ada sekitar 9,1 juta vaksin.
Baca juga: Begini Cara Kerja Vaksin Virus Corona pada Tubuh
Vaksin Juga Harus Halal
Presiden Joko Widodo juga memperingatkan para menterinya pada hari Senin (19/10) untuk tidak terburu-buru meluncurkan vaksin virus corona baru. Apalagi terkait kekhawatiran publik tentang kehalalannya.
“Kita harus mempertimbangkan persepsi masyarakat tentang status kehalalan vaksin potensial COVID-19,” ujarnya saat rapat. Ia juga menyebutkan bahwa komunikasi publik mengenai status halal, harga, kualitas, dan distribusinya harus disiapkan dengan baik. Ia juga menyarankan untuk memberikan penjelasan secara menyeluruh kepada masyarakat mengenai prioritas penerima vaksin serta alasannya.
Sementara itu, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, vaksin COVID-19 yang akan diedarkan harus mendapat sertifikasi halal dari pihak berwenang terlebih dahulu.
Baca juga: Hadapi Virus Corona, Ini Hal yang Harus dan Jangan Dilakukan
Selama vaksin corona masih belum tersedia dan belum diedarkan, maka sejauh ini cara paling tepat untuk mencegah virus corona adalah menerapkan physical distancing, memakai masker di tempat umum, dan menjaga kebersihan diri dengan rutin cuci tangan pakai sabun. Dengan menerapkan protokol kesehatan ini, kamu tidak akan terjangkit virus corona.
Jika kamu membutuhkan saran lainnya, jangan ragu untuk bertanya pada dokter di Halodoc. Apalagi jika kamu merasakan gejala mencurigakan mirip COVID-19. Dokter akan memberikan saran kesehatan atau merujuk kamu melakukan tes untuk memastikan apakah gejala karena infeksi virus corona atau tidak.