Vaksin Corona Pfizer 99 Efektif, tetapi Tidak Siap Desember
Halodoc, Jakarta - Vaksin virus corona yang diproduksi oleh perusahaan bioteknologi asal Amerika Serikat, dan BioNTech dari Jerman telah mengumumkan hasil menjanjikan dari uji klinis fase III yang dilakukan. Pfizer melakukan uji coba terhadap 43.538 sukarelawan. Sebagian di antaranya diberikan vaksin dua dosis dan sebagian lainnya diberikan dua dosis plasebo.
Vaksin diberikan guna memahami apakah ada indikasi vaksin bekerja dalam tubuh. Setelah vaksin disuntikkan, para sukarelawan melanjutkan kehidupan normalnya dalam pemantauan. Dari 94 sukarelawan yang terinfeksi COVID-19, vaksin menunjukkan keefektivitasan sebanyak 90 persen. Hal tersebut berarti, jika 10 orang yang terinfeksi virus corona disuntikkan vaksin, maka hanya 1 orang saja yang memiliki kemungkinan tidak sembuh. Vaksin pada 9 orang lainnya dinyatakan efektif.
Hasil positif yang diberikan membuat banyak orang optimis dan berharap banyak pada vaksin yang dikembangkan Pfizer ini. Sebelum benar-benar disebarluaskan, ada sejumlah proses yang tetap harus diperhatikan. Lantas, apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum vaksin virus corona ini disebarluaskan? Perhatikan sejumlah hal berikut ini, ya.
Baca juga: Vaksinasi Diundur, Ini Kabar Uji Klinis Vaksin Corona Bandung
Membutuhkan Data yang Valid
Akan ada data yang datang lebih banyak. Info sementara didapatkan dari siaran pers dan data belum melalui publikasi ilmiah, meski telah dinilai oleh dewan pemantau independen. Studi ini masih akan terus berlanjut, tidak berhenti sampai 164 sukarelawan yang mengonfirmasi telah terinfeksi virus corona. Para sukarelawan masih harus dipantau dalam jangka waktu tertentu setelah vaksinasi diberikan guna melihat adanya efek samping.
Sebelum vaksin benar-benar diedarkan, tahapan-tahapan rumit tersebut harus diselesaikan terlebih dulu. Hingga kini, belum diketahui dengan pasti berapa lama perlindungan dari vaksin dapat bertahan, karena penelitian yang dilakukan baru berlangsung selama tiga bulan. Masih banyak pertanyaan lain yang harus ditemukan jawabannya. Apakah vaksin mampu melindungi tubuh sepenuhnya? Apakah vaksin dapat efektif pada semua orang? Berikut pembahasannya!
Dari fase klinis I, hingga III memang terdapat kemajuan yang sangat signifikan. Fase terakhir yang dilakukan, vaksin memiliki kemanjuran sebanyak 90 persen. Hanya dalam 9 bulan pengembangan, virus dapat dikendalikan dengan sangat efektif. Hal ini menjadi pertanda baik. Meski demikian, kemungkinan besar vaksin belum siap edar Desember tahun ini karena ada sejumlah tahapan yang belum terpenuhi.
Baca juga: Alasan Swab Antigen Lebih Cepat dan Akurat Deteksi Virus Corona
Penuhi Syarat yang Telah Ditentukan
Salah satu vaksin virus corona yang dikembangkan Sinovac Biotech LTD diperlihatkan dalam Pameran Internasional China untuk Perdagangan Jasa (CIFTIS) di Beijing pada 6 September lalu. Sedangkan vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer dan BioNTech, merupakan jenis vaksin mRNA. Vaksin mRNA adalah molekul berlapis mRNA, yang mirip dengan DNA. Ia membawa petunjuk untuk membuat protein virus.
Setelah vaksin disuntikkan ke dalam otot, mRNA diambil oleh sel. Kemudian, ribosom atau yang bisa disebut dengan pabrik protein sel, mereka akan membaca instruksi mRNA dan membuat protein virus. Protein yang baru diproduksi tersebut akan diekspor dari sel. Selanjutnya, sistem kekebalan akan meningkatkan respon dengan mengenali protein dari virus sebagai benda asing dan mengembangkan antibodi untuk melawannya.
Sejauh ini, Pfizer dan pemerintah Australia memiliki kesepakatan untuk menyediakan 10 juta dosis vaksin. Dalam sekali suntik, seseorang membutuhkan 2 dosis vaksin. Jika pemerintah Australia membeli 10 vaksin untuk rakyatnya, berarti ia hanya menyediakan vaksin untuk 5 juta kepala saja. Vaksin ini membutuhkan tempat penyimpanan dengan suhu di bawah -60 derajat Celsius.
Hal tersebut akan menjadi masalah di kemudian hari bagi pemerintah Australia, mengingat proses pendistribusian akan memakan waktu yang lama dalam perjalanan dengan suhu yang berbeda.
Baca juga: Jangan Khawatir, Ini Uji Klinis untuk Memastikan Keamanan Vaksin Corona
Itulah penjelasan mengenai vaksin virus corona yang dikembangkan oleh Pfizer. Sejauh ini, belum diketahui secara pasti kapan waktu yang tepat untuk meluncurkan vaksin ini. Untuk memantau perkembangan seputar vaksin virus corona, kamu bisa mendownload aplikasi Halodoc.
Referensi:
Kompas.com. Diakses pada 2020. Diklaim 90 Persen Efektif, Vaksin Corona Pfizer Dinilai Tak Bisa Tersedia Sebelum Desember.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan