Usus Besar: Fungsi, Gangguan, dan Penanganannya
“Usus besar adalah organ tubuh yang terletak antara usus halus dan anus. Organ ini memiliki fungsi utama untuk mencerna makanan, namun fungsi ini bisa terganggu oleh masalah kesehatan tertentu.”
DAFTAR ISI:
Usus besar adalah bagian dari sistem pencernaan manusia yang terletak antara usus halus dan anus. Organ ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu sekum, kolon, rektum, dan anus.
Setiap bagiannya bekerja sama untuk menjalankan fungsi-fungsi usus besar. Adanya gangguan pada organ ini, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, terutama di sistem pencernaan.
Nah, supaya kamu terhindar dari risikonya, ketahui lebih lanjut mengenai fungsi usus besar, gangguan yang mungkin terjadi, serta penanganannya berikut ini!
Mengenal Fungsi Usus Besar
Usus besar adalah organ pencernaan yang berfungsi untuk menyerap air dan elektrolit dari sisa makanan yang tidak dapat tercerna oleh tubuh. Di samping itu, organ ini juga berperan penting dalam membentuk dan mengeluarkan feses atau kotoran.
Di dalam usus besar, terdapat bakteri yang membantu dalam proses pencernaan. Bakteri tersebut akan bekerja membantu proses cerna sisa makanan, serta menghasilkan beberapa nutrisi seperti vitamin K dan asam lemak rantai pendek.
Nah, nutrisi itulah yang kemudian terserap oleh tubuh melalui dinding usus besar.
Gangguan pada Usus Besar dan Cara Mengatasinya
Ketika terdapat masalah pada usus besar, fungsi organ tidak akan berjalan dengan sempurna. Berikut ini beberapa gangguan yang dapat terjadi pada usus besar, antara lain:
1. Diare
Diare adalah kondisi ketika feses menjadi lebih cair dari biasanya. Masalah sistem pencernaan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi virus, bakteri, parasit, makanan yang tidak sehat, alergi makanan, atau efek samping obat.
Diare yang berlangsung dalam waktu yang lama dapat menyebabkan dehidrasi dan kehilangan elektrolit.
Pengobatan diare akut pada orang dewasa harus mempertimbangkan faktor penyebab dan tingkat keparahan diare.
Kamu bisa membeli obat diare di apotek terdekat setelah konsultasi dengan dokter umum. Biasanya, dokter juga akan meresepkan antibiotik hanya jika diare terjadi karena bakteri yang rentan terhadap antibiotik.
Rekomendasi obat diare bisa kamu cari tahu selengkapnya pada artikel berikut ini: Ini 7 Pilihan Obat Diare yang Ampuh untuk Orang Dewasa.
2. Sembelit
Sembelit adalah kondisi ketika feses menjadi keras dan sulit keluar dari tubuh. Penyakit ini terjadi karena pola makan yang buruk, kurang minum air putih, kurang olahraga, atau efek samping obat.
Sembelit yang berlangsung dalam waktu yang lama dapat menyebabkan peradangan pada usus besar atau wasir.
Pengobatan untuk kondisi ini akan berbeda-beda tergantung pada penyebab dan intensitas sembelit. Terapi yang dokter rekomendasikan adalah peningkatan asupan serat, peningkatan asupan cairan, dan latihan teratur.
Jika terapi ini tidak efektif, dokter dapat meresepkan obat pencahar. Rekomendasi obat pencahar yang kerap diresepkan oleh dokter bisa kamu cari tahu pada artikel berikut: Ini 5 Rekomendasi Obat Pencahar yang Aman dan Ampuh.
3. Wasir
Wasir atau ambeien adalah kondisi ketika pembuluh darah di sekitar anus membengkak dan meradang. Penyakit ini bisa terjadi akibat sembelit, tekanan saat buang air besar, atau kehamilan.
Gejala wasir yang mungkin pengidapnya alami yaitu nyeri saat buang air besar, keluarnya darah saat buang air besar, dan sensasi gatal di sekitar anus.
Menurut ahli kesehatan, pengobatan untuk wasir adalah dengan penggunaan krim atau supositoria untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan. Simak rekomendasi obat untuk mengatasi wasir berikut ini: Ini 7 Rekomendasi Obat Ambeien yang Ampuh dan Mudah Ditemukan.
Selain itu, dokter mungkin akan merekomendasikan tindakan ligasi atau pembedahan apabila wasir sudah parah. Cari tahu selengkapnya mengenai Hemoroidektomi, Operasi untuk Mengobati Ambeien.
4. Kolitis
Kolitis adalah peradangan pada usus besar yang terjadi karena infeksi, gangguan autoimun, atau efek samping obat. Gejala kolitis antara lain diare berdarah, kram perut, demam, dan kelelahan.
Jangan diabaikan, cari tahu selengkapnya 5 Gejala Radang Usus Colitis.
Jika kolitis masih dalam fase ringan hingga sedang, pengobatan bisa kamu lakukan dengan mengonsumsi obat anti inflamasi dan obat yang dapat memperbaiki sistem kekebalan tubuh.
Obat yang umum dokter resepkan dalam penanganan kolitis antara lain aminosalisilat, kortikosteroid, dan imunomodulator.
Jika kolitis sudah parah dan mengancam jiwa pengidap, dokter mungkin menyarankan rawat inap di rumah sakit dan pemberian obat intravena. Selain itu, dokter juga dapat merekomendasikan tindakan medis seperti operasi pengangkatan usus besar.
5. Polip
Polip adalah pertumbuhan jaringan yang tidak normal di dalam usus besar. Penyakit ini cukup berbahaya karena dapat menjadi kanker jika tidak mendapat pengobatan.
Pengidap polip mungkin mengalami gejala berupa muncul feses berdarah, perubahan pola buang air besar, dan kram perut.
Penanganan untuk polip yang sangat kecil cukup dengan observasi melalui pemeriksaan endoskopi secara berkala untuk memantau perubahan polip.
Namun, polip yang lebih besar dan berpotensi menjadi kanker perlu melalui pengangkatan. Cara pengangkatannya adalah dengan melakukan kolonoskopi.
Yuk, Mengenal Prosedur Kolonoskopi untuk Deteksi Kanker.
Itulah berbagai jenis gangguan usus besar yang mungkin terjadi dan cara menanganinya. Untuk mencegahnya, kamu juga bisa mencari tahu seputar Makanan yang Bisa Membersihkan Usus Besar.
Kalau kamu masih memiliki pertanyaan tentang organ ini, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Sekarang kamu bisa berkonsultasi dengan praktis kapan saja dan dari mana saja.
Tunggu apa lagi? Ayo download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Large Intestine (Colon).
NHS. Diakses pada 2024. Ulcerative colitis.
MayoClinic. Diakses pada 2024. Diarrhea.
MayoClinic. Diakses pada 2024. Colon polyps.
NHS Inform. Diakses pada 2024. Constipation.
MayoClinic. Diakses pada 2024. Hemorrhoids.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan