Update Vaksin Corona: Efikasi Vaksin Sinovac Masih Menunggu Hasil Bio Farma
Halodoc, Jakarta - Pemerintah Indonesia telah menetapkan enam jenis vaksin virus corona yang nanti akan digunakan. Hal tersebut tertulis dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor H.K.01.07./Menkes/9860/2020. Indonesia bekerja sama dengan PT. Bio Farma (Persero) dan Sinovac Biotech yang merupakan perusahaan vaksin virus corona asal China, salah satu perusahaan calon vaksin yang akan didistribusikan di Indonesia.
Demi memastikan kualitas dan keamanannya, calon vaksin sudah terlebih dulu melewati proses uji klinis yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat. Hanya saja, efikasi vaksin Sinovac masih menunggu hasil dari Biofarma.
Baca juga: Update Terbaru Vaksin Corona Sinovac, Efektivitas dan Uji Klinis
Perkembangan Efikasi Vaksin Sinovac
Dilansir dari Media Indonesia, perusahaan farmasi Bio Farma mengklarifikasi mengenai efikasi (kemanjuran) vaksin COVID-19 Sinovac buatan Tiongkok. Menurut Sekretaris Perusahaan Bio Farma, Bambang Heriyanto, efikasi vaksin Sinovac masih menunggu uji klinis fase yang masih masih berlangsung hingga saat ini.
“Efikasi belum dapat ditentukan saat ini, dan harus menunggu sampai datanya cukup,” ujar Bambang Heriyanto yang dikutip dari keterangan resmi via akun Instagram Bio Farma, Rabu (9/12).
Perkiraan Bio Farma, laporan mengenai hasil uji klinis fase 4 baru akan dikeluarkan pada Januari 2021. Untuk saat ini, seluruh relawan vaksin sudah mendapatkan suntikan kedua sejak 6 November 2020. Data-data uji klinis dari tim uji klinis Fakultas Kedokteran Unpad nantinya akan diserahkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk dievaluasi sebagai syarat proses persetujuan.
Sementara itu berdasarkan lansiran Kompas.com pada Kamis (10/12), produsen vaksin virus corona asal China, Sinovac Biotech Ltd, menyatakan efikasi vaksin yang diproduksinya belum diketahui. Tahapan uji klinis masih dilakukan.
Baca juga: Vaksin Corona Asal Korsel Lakukan Uji Coba di AS
Bambang Heriyanto selaku Sekretaris Perusahaan Bio Farma pun kembali mengklarifikasi kepada Kompas.com, bahwa hingga saat ini efektivitas vaksin Sinovac belum dipublikasikan. “Sampai saat ini belum ada hasil efektivitas yang di-publish,” ujar Bambang, Kamis (10/12/2020).
Sementara itu, pada 6 Desember 2020, sebanyak 1,2 juta dosis vaksin tiba di Indonesia. Targetnya, ada 3 juta dosis vaksin dalam bentuk yang sudah siap untuk digunakan.
Riwayat Uji Klinis Vaksin Sinovas Sejak Agustus 2020
Perlu kamu ketahui, bahwa vaksin virus corona Sinovac sudah melalui uji klinis sejak Agustus (2020) lalu. Berdasarkan hasil uji klinis yang dilakukan, angka keefektifitasan vaksin untuk memberikan perlindungan terhadap serangan virus belum diketahui secara pasti. Hasil akhir yang diikuti oleh 1.620 relawan Indonesia diharapkan sudah dapat diperoleh Mei atau Juni 2021 mendatang.
Dari vaksinasi yang dilakukan oleh sejumlah relawan tersebut, laboratorium mengonfirmasi jika beberapa orang terpapar COVID-19. Hasilnya, vaksinasi yang dinantikan akan membuktikan seberapa efektif vaksin dalam mengusir virus dari dalam tubuh. Sedangkan untuk penggunaannya sendiri memerlukan persetujuan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Setelah itu, vaksin baru bisa didistribusikan secara massal.
Baca juga: Ini 9 Kandidat Vaksin Corona Terbaru
Meski sejauh ini angka efektivitas vaksin virus corona dari uji klinis yang dilakukan belum diketahui, tetapi jika BPOM mengeluarkan surat izin penggunaan vaksin darurat, maka vaksinasi sudah dapat dilakukan pada Januari 2021 mendatang. Terkait dengan perizinan, akan memakai data yang sudah tersedia mengenai keamanan, dan efektivitasnya. Saat BPOM selaku pengkaji menilai datanya sudah cukup valid, maka izin penggunaan darurat bisa dikeluarkan.
Itulah yang perlu kamu ketahui mengenai perkembangan vaksin Sinovac. Jika kamu ingin selalu up to date mengenai perkembangan vaksin virus corona, silahkan download aplikasi Halodoc untuk memantau perkembangan berikutnya. Jika kamu mengalami masalah kesehatan, segera tanyakan pada dokter melalui aplikasi Halodoc, ya!