Update Vaksin Corona: Efektivitas Pfizer Hingga 6 Bulan
Halodoc, Jakarta - Hingga saat ini pemberian vaksin COVID-19 pada masyarakat dunia masih terus dilakukan, termasuk Indonesia. Beberapa perusahaan farmasi telah disetujui untuk memproduksi vaksin corona secara massal. Namun, hingga saat ini masih ada juga perusahaan yang terus melakukan uji coba, untuk mengonfirmasi vaksin buatannya aman saat diberikan pada masyarakat dalam mencegah virus corona.
Baca juga: Dinilai Paling Efektif, Ini Bedanya Vaksin Corona Pfizer dan Moderna
Salah satunya adalah perusahaan Pfizer Inc.and BioNTech SE yang telah melakukan uji klinis ketiga pada vaksin buatannya, Pfizer. Meskipun uji klinis masih berlangsung, tetapi pihak Pfizer telah mengonfirmasi bahwa vaksin ini mampu melindungi penerimanya selama lebih kurang 6 bulan sejak menerima dosis vaksin kedua. Yuk, simak lebih lengkap ulasan mengenai vaksin Pfizer dalam artikel ini!
Efektif 6 Bulan Setelah Dosis Kedua
Uji klinis fase tiga vaksin Pfizer saat ini masih berlangsung. Namun, ditengah uji klinis tersebut pihak Pfizer telah mengonfirmasi bahwa vaksin buatannya akan efektif setelah 6 bulan dari pemberian dosis kedua.
Hal ini diungkapkan oleh pihak perusahaan, bahwa vaksin buatan mereka dapat bekerja 91 persen mencegah perburukan gejala pada orang-orang yang telah memiliki penyakit bawaan selama 6 bulan. Bahkan, pihak perusahaan mengatakan vaksin Pfizer juga mampu menurunkan risiko mutasi corona yang berbahaya, seperti B.1.351.
Bahkan, pihak perusahaan mengatakan bahwa Center for Disease Control and Prevention menyatakan vaksin Pfizer efektif 100 persen dalam melawan komplikasi yang disebabkan oleh virus corona. Sedangkan U.S. Food and Drug Administration, mengatakan 93,5 persen vaksin Pfizer sangat efektif untuk mencegah paparan virus corona.
Dr. Anthony Fauci, seorang Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, juga mengutarakan pendapatnya bahwa ia setuju Pfizer mampu memberikan perlindungan selama 6 bulan setelah dosis kedua. Bahkan, menurutnya, kemungkinan perlindungan yang diberikan vaksin Pfizer akan berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan.
Vaksin Pfizer menggunakan teknologi mRNA. Vaksin ini akan menghasilkan antibodi tingkat tinggi bahkan ketika dihadapkan dengan virus corona varian terbaru.
Baca juga: Menggunakan mRNa, Begini Cara Kerja Pfizer dan Moderna
Kenali Lebih Banyak Mengenai Vaksin Pfizer
Menurut Center for Disease Control and Prevention, vaksin Pfizer menjadi vaksin yang bisa digunakan oleh kelompok usia 16 tahun ke atas. Ada beberapa kelompok orang yang disarankan tidak menerima vaksin Pfizer, seperti:
- Jika kamu memiliki riwayat alergi.
- Jika kamu mengalami gejala alergi setelah dosis pertama, sebaiknya hindari menerima dosis kedua.
- Sebaiknya tidak menerima vaksin Pfizer ketika kamu telah menerima vaksin jenis lain.
Ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai terkait reaksi alergi. Mulai dari gatal-gatal pada kulit, pembengkakan, hingga napas bunyi atau mengi. Disarankan memberikan riwayat kesehatan, seperti hamil, menyusui, demam, mengalami gangguan darah, serta riwayat gangguan darah saat akan menerima vaksin Pfizer.
Vaksin Pfizer akan diberikan dalam bentuk suntikan sebanyak 2 kali penyuntikan. Vaksin kedua akan diberikan setelah 3 minggu pemberian dosis pertama.
Lalu, adakah efek samping dari vaksin Pfizer? Ada efek samping ringan yang akan dialami akibat proses vaksinasi Pfizer. Mulai dari pembengkakan pada area suntikan, sakit kepala, demam, hingga mual. Meskipun dapat mengganggu aktivitas, tetapi kondisi ini akan berlangsung pulih dalam waktu beberapa hari.
Baca juga: Uji Coba Vaksin Pfizer pada Wanita Hamil
Itulah beberapa informasi seputar vaksin Pfizer. Jangan ragu gunakan Halodoc dan tanya langsung pada dokter mengenai vaksin corona yang telah berlangsung di beberapa negara, termasuk Indonesia. Mendapatkan vaksin COVID-19 menjadi hal tepat yang bisa dilakukan untuk memutus penyebaran dan penularan COVID-19. Jadi, mulai sekarang jangan ragu untuk mendapatkan vaksin COVID-19 di rumah sakit terdekat!