Uji Klinis Sebut Vaksin Sinovac Efektif 80 Persen Cegah COVID-19

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   23 Juni 2023

“Salah satu vaksin yang dapat digunakan untuk mencegah infeksi COVID-19 adalah vaksin Sinovac. Penting untuk tahu efektivitas dan risiko efek sampingnya.”

Uji Klinis Sebut Vaksin Sinovac Efektif 80 Persen Cegah COVID-19Uji Klinis Sebut Vaksin Sinovac Efektif 80 Persen Cegah COVID-19

Halodoc, Jakarta – Vaksin Sinovac adalah salah satu vaksin yang disetujui penggunaannya di Indonesia, untuk mencegah infeksi COVID-19. Vaksin dengan nama lain CoronaVac ini mengandung virus SARS-CoV-2 (corona) yang telah dilemahkan atau sudah tidak aktif. 

Cara kerja vaksin ini adalah dengan memicu sistem kekebalan tubuh untuk mengenali virus tak aktif dan membentuk antibodi yang dapat melawannya. Jadi, sistem kekebalan tubuh sudah siap ketika ada paparan virus corona di kemudian hari. 

Penelitian demi penelitian terus para ahli lakukan untuk memastikan keefektivitasan vaksin sinovac di berbagai negara. Salah satu negara yang mengeluarkan pernyataan terkait efektivitas vaksin China ini adalah Chili. Tingkat pencegahannya pun mencapai sekitar 80 persen.

Apa Itu Vaksin Sinovac?

Vaksin Sinovac bisa jadi caksin primer, yaitu vaksin dosis 1 dan 2. Bila kamu menerima vaksin ini sebagai vaksin primer, kamu bisa menggunakan vaksin Astra Zeneca, Pfizer, atau Moderna sebagai booster.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai vaksin Sinovac, berikut ini penjelasannya:

  • Kategori: Obat resep. Vaksin Sinovac termasuk dalam golongan obat resep. Artinya, penggunaannya tidak boleh sembarangan, dan harus sesuai dengan rekomendasi dari dokter. 
  • Kategori: Vaksin untuk mencegah virus corona atau COVID-19.
  • Manfaat: Untuk mencegah terjadinya infeksi, atau kemunculan gejala berat akibat infeksi.
  • Digunakan oleh: Orang dewasa dan anak-anak berusia 6 tahun ke atas.
  • Bentuk Obat: Suntikan atau injeksi.
  • Keamanan untuk Ibu Hamil dan Menyusui: Vaksin Sinovac dapat diberikan kepada ibu hamil dan menyusui. Untuk ibu hamil, pemberian vaksin mulai trimester dua atau usia kehamilan di atas 12 minggu.

Tingkat Efektivitas Vaksin Sinovac yang Capai 80 Persen

Pada penelitian oleh pemerintah Chile pada April 2021, vaksin Sinovac mencatatkan efektivitas sebesar 67 persen dalam mencegah infeksi COVID-19 yang menimbulkan gejala. 

Selain itu, suntikan ini juga dapat menangkal 80 persen kematian yang dapat terjadi karena serangan dari virus corona.

Dari laporan tersebut, ada informasi bahwa vaksin ini dapat mencegah sekitar 85 persen untuk pengidapnya mendapatkan rawat inap, dan angka 89 persen juga mampu menghindari seseorang untuk mendapatkan unit perawatan intensif. 

Hal ini dapat menjadi bukti jika vaksin yang berasal dari China ini dapat efektif untuk melindungi seseorang dari COVID-19 jika penggunaannya secara luas.

Studi terhadap 10,5 juta warga yang telah terdaftar dalam sistem asuransi kesehatan publik dari negara tersebut, termasuk juga seseorang yang telah mendapatkan satu dosis, dua dosis, bahkan belum menerima suntikan sama sekali. 

Angka efikasi dapat terlihat setelah 14 hari pasca dosis kedua. Vaksin buatan Beijing ini telah tersebar lebih dari 30 negara, dan memang banyak pertanyaan yang timbul terkait kemanjurannya untuk mencegah serangan dari virus corona. 

Beberapa negara, seperti Brazil dan Indonesia. memang bergantung pada dosis Sinovac untuk menyuntikkan warga negaranya, setelah jenis vaksin mRNA yang konon lebih efektif telah diambil alih oleh negara-negara yang lebih kaya.

Namun, bagaimana dengan kenyataan di lapangan dari keefektifan vaksin Sinovac di Chile? Negara Amerika Selatan ini adalah salah satu peluncur vaksin tercepat di dunia, tetapi kasusnya terus meningkat pasca pelonggaran aturan di akhir tahun lalu. 

Hampir 40 persen populasi telah menerima setidaknya satu dosis, sementara itu sekitar 27 persen telah mendapatkan vaksin penuh atau dua kali suntikan.

Ada bukti yang nyata jika vaksin sudah mulai bekerja. Jumlah warga Chili yang berusia di atas 70 tahun yang saat ini berada di unit perawatan intensif, karena COVID-19 kurang dari setengah jumlah orang yang lebih muda. 

Terbukti jika lansia yang telah mendapatkan vaksin Sinovac dapat menurunkan dampak buruk yang dapat timbul, sehingga terhindar dari perawatan ICU serta kematian.

Peringatan Sebelum Dapatkan Vaksin Sinovac

Selain Sinovac, ada banyak jenis vaksin COVID-19 yang disetujui di Indonesia. Kamu bisa cek di sini → 10 Vaksin Corona yang Digunakan di Indonesia

Jika kamu ingin mendapatkan vaksin Sinovac, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan dan waspadai, yaitu:

  • Hindari penggunaan vaksin Sinovac jika kamu memiliki alergi terhadap salah satu bahan yang terkandung dalam vaksin ini. 
  • Berkonsultasilah pada dokter untuk memastikan kondisi kesehatan kamu aman, untuk menerima vaksinasi. Terutama jika kamu memiliki riwayat penyakit jantung, diabetes, HIV/AIDS, gangguan pernapasan, penyakit autoimun, kanker, penyakit ginjal, radang sendi, atau penyakit pencernaan kronis.
  • Informasikan pada dokter jika kamu sedang menjalani pengobatan tuberkulosis (TB). Vaksin baru bisa kamu dapatkan jika sudah mengonsumsi obat anti TB selama minimal 2 minggu.
  • Beri tahu dokter bila kamu pernah terinfeksi COVID-19 sebelumnya, atau ada orang serumah yang sedang menjalani pengobatan COVID-19.
  • Informasikan pada dokter jika kamu sedang mengalami gejala batuk, pilek, atau sesak napas selama 7 hari terakhir.
  • Beri tahu dokter bila kamu sedang menjalani terapi untuk penyakit kelainan darah atau baru saja menjalani transfusi darah
  • Sebaiknya beritahu dokter jika kamu pernah menjalani transplantasi ginjal, atau sedang menjalani cuci darah rutin.
  • Segera beritahu dokter jika kamu mengalami reaksi alergi setelah menerima vaksin Sinovac.

Dosis dan Jadwal Pemberian Vaksin Sinovac

Dosis dan jadwal pemberian vaksin Sinovac bisa berbeda-beda pada setiap orang. Tergantung pada usia dan kondisi kesehatan. Namun, vaksin ini dapat bisa untuk anak usia 6 tahun sampai lansia (>60 tahun) yang sehat. 

Dosis vaksin untuk sekali penyuntikan adalah sebanyak 0,5 ml. Sebagai vaksin primer, vaksin ini perlu kamu dapatkan sebanyak 2 kali, dengan jarak 28 hari. 

Cara Pemberian Vaksin Sinovac

Sebelum mendapatkan suntikan, biasanya kamu harus menjalani pemeriksaan tanda vital. Seperti suhu tubuh, tekanan darah, dan denyut nadi. Jika kamu sedang demam dengan suhu lebih dari 37,5 derajat Celsius, atau tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg, pemberian vaksin mungkin perlu kamu tunda. 

Jika tanda vital kamu baik, dokter atau petugas medis akan memberikan vaksin, dengan menyuntikkannya ke dalam otot. Sebelum dan sesudah penyuntikkan, area kulit akan dibersihkan dengan alcohol swab.

Setelah kamu menerima suntikan, biasanya kamu perlu menunggu terlebih dahulu selama 30 menit. Ini untuk mengantisipasi terjadinya kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) atau alergi dan efek samping yang serius.

Pada beberapa kasus yang jarang, KIPI juga dapat mengancam jiwa. Kalau ingin tahu lebih lanjut tentang KIPI vaksinasi COVID-19, kamu bisa baca di sini → Efek Samping Vaksinasi COVID-19, Ketahui tentang KIPI

Efek Samping dan Bahaya Vaksin Sinovac

Setiap vaksin memiliki risiko efek samping, tak terkecuali vaksin Sinovac. Beberapa risiko efek samping dan bahaya yang bisa terjadi setelah menggunakan vaksin Sinovac adalah:

  • Area bekas suntikan terasa nyeri, kemerahan, atau bengkak.
  • Kelelahan.
  • Mengantuk.
  • Sakit kepala.
  • Batuk dan sakit tenggorokan.
  • Demam atau meriang.
  • Nyeri otot dan sendi.
  • Hidung tersumbat atau berair.
  • Diare.
  • Mual.
  • Muntah.

Segera hubungi dokter terpercaya di Halodoc✔️ jika kamu mengalami efek samping tersebut dan tak kunjung membaik, atau justru semakin parah. Begitu pula jika kamu mengalami reaksi alergi setelah menerima vaksin Sinovac.

Itulah pembahasan mengenai vaksin Sinovac dan hal-hal yang perlu kamu ketahui. Jika kamu belum mendapatkan vaksinasi COVID-19, segera dapatkan untuk membuat tubuh kamu lebih terlindungi dari paparan virus corona. 

Referensi:
Bloomberg. Diakses pada 2023. Chile Says Sinovac Is 80% Effective Against Death From Covid.
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Diakses pada 2023. Cek Produk. CoronaVac.
Sinovac. Diakses pada 2023. Covid-19 Vaccine (Vero Cell), Inactivated.
Sinovac. Diakses pada 2023. Sinovac Announces Phase III Results of Its COVID-19 Vaccine.
Satuan Tugas Penanganan COVID-19. Diakses pada 2023. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Satuan Tugas Penanganan COVID-19. Diakses pada 2023. Vaksin Sinovac Teruji Minim Efek Samping, Berkhasiat dan Halal.
Kementerian Kesehatan RI. Diakses pada 2023. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Surat Edaran HK.02.01/I/2007/2021. Vaksinasi Covid-19 Bagi Ibu Hamil dan Penyesuaian Skrining dalam Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19.