Tumbuh Tulang Baru di Tubuh, Berbahayakah?
Halodoc, Jakarta - Setiap bagian tubuh dapat mengalami gangguan kesehatan, tidak terkecuali pada tulang. Untuk itu, penting selalu menjaga kesehatan tulang. Ada kondisi munculnya tulang baru yang halus dan pertumbuhannya sering tidak memunculkan gejala kalau tidak mengenai struktur tulang lainnya. Di dalam dunia medis, kondisi ini disebut osteofit.
Osteofit atau bone spur terjadi ketika adanya tulang yang tumbuh menonjol di sekitar persendian atau tempat pertemuan antara dua tulang. Keadaan yang sering juga disebut pengapuran ini dapat muncul perlahan. Kondisi ini sebagian besar dialami oleh orang berusia di atas 60 tahun. Osteofit bisa terjadi di tulang manapun, tetapi paling sering terjadi di area leher, bahu, lutut, punggung bawah, kaki atau tumit, dan jari-jari.
Baca juga: 6 Kebiasaan Penyebab Seseorang Terkena Osteofit
Apa Penyebab Osteofit?
Pertumbuhan tulang baru ini adalah bentuk respons tubuh terhadap gangguan yang muncul di sekitar sendi. Penyebab osteofit paling umum adalah osteoarthritis, yakni kondisi saat tulang rawan di sekitar sendi secara perlahan mengalami pengikisan. Tulang rawan adalah jaringan elastis yang melapisi tulang dan memungkinkan sendi untuk bergerak dengan mudah.
Saat tulang rawan terkikis, endapan kalsium yang merupakan materi pembentuk tulang, akan terbentuk secara bertahap sebagai respon tubuh terhadap tulang rawan yang mengalami kerusak. Kerusakan sendi juga dapat disebabkan oleh kondisi medis seperti rheumatoid arthritis, ankylosing spondylitis, lupus, penyakit gondok, dan stenosis spinal.
Baca juga: 7 Olahraga yang Baik untuk Kesehatan Tulang
Gejala Osteofit
Pada banyak kasus, osteofit memang tidak menimbulkan gejala. Namun, osteofit dapat menekan saraf di sekitarnya atau menyebabkan gesekan antar tulang. Nah, melansir dari Cleveland Clinic, gejala muncul tergantung pada lokasi pertumbuhan osteofit, yaitu:
-
Leher. Rasa nyeri seperti tertusuk jarum dan mati rasa di area tangan karena saraf terjepit;
-
Bahu. Muncul pembengkakan dan terkikis atau robeknya soket bahu yang melindungi sendi bahu. Kondisi ini juga bsisa menyebabkan terbatasnya gerakanan bahu;
-
Tulang Belakang. Pertumbuhan tulang belakang bisa sebabkan terjepitnya saraf atau akar tulang belakang, sehingga menimbulkan gejala nyeri dan mati rasa di area lengan atau kaki;
-
Pinggang. Kondisi ini akan sebabkan terbatasnya gerak pinggang dan munculnya rasa nyeri saat menggerakkan pinggang;
-
Jari. Muncul benjolan di jari dan terasa keras;
-
Lutut. Menyebabkan rasa nyeri saat hendak meluruskan atau menekuk kaki, akibat terhalangnya pergerakan tulang dan tendon yang terhubung dengan lutut.
Baca juga: Kesehatan Tulang Bisa Dijaga dengan Vitamin Ini
Langkah Pengobatan Osteofit
Pertumbuhan tulang ini bisa diatasi dengan beberapa metode, misalnya:
-
Fisioterapi. Jika mengganggu atau membatasi gerak, maka latihan fisik bisa dilakukan untuk meningkatkan kekuatan otot dan pergerakan bagian tubuh di sekitar sendi yang mengalami gangguan. Fisioterapi mencakup latihan peregangan otot, pemijatan, dan penggunaan kompres es agar pembengkakan mereda.
-
Obat. Obat juga akan diberikan untuk meredakan gejala peradangan, seperti nyeri, yang dialami pasien akibat osteofit. Beberapa jenis obat tersebut antara lain paracetamol, ibuprofen, naproxen. Untuk area sendi yang mengalami peradangan, suntikan kortikosteroid juga bisa diberikan.
-
Operasi. Tindakan pembedahan perlu dilakukan jika osteofit menekan saraf tertentu dan menyebabkan nyeri tak tertahankan. Tindakan ini juga penting dilakukan jika sudah membatasi pergerakan tubuh seseorang.
Itulah hal yang perlu kamu ketahui mengenai osteofit. Jika kamu memiliki gejala seperti yang disebutkan, jangan tunda untuk memeriksakannya ke rumah sakit. Supaya lebih praktis, kamu bisa buat janji dengan dokter melalui aplikasi Halodoc.
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2020. Bone Spurs.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Bone Spurs.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan