Trauma Saraf Dapat Sebabkan Kondisi Neuritis
“Trauma saraf bisa mejadi penyebab neuritis. Kondisi ini dapat terjadi sementara, tetapi tidak ada salahnya menjalani pengobatan untuk menghindari komplikasi.”
Halodoc, Jakarta – Neuritis atau optik neuritis adalah gangguan yang terjadi pada mata sehingga memengaruhi kondisi mata dan penglihatan. Kondisi ini bisa menyebabkan rasa tidak nyaman pada pengidapnya.
Namun, saat peradangan membaik, rasa nyeri dapat menghilang dengan sendirinya. Lalu, benarkah trauma saraf menjadi salah satu penyebab kondisi ini? Yuk, simak ulasannya berikut ini!
Ketahui Penyebab Neuritis
Saraf optik memiliki peran yang penting, yaitu membawa informasi visual dari mata menuju otak. Peradangan menjadi salah satu kondisi trauma saraf yang bisa memicu gangguan pada penglihatan.
Salah satu gangguan yang bisa terjadi adalah neuritis. Kondisi ini bisa menyebabkan pengidapnya kehilangan penglihatan pada salah satu atau kedua mata.
Ada berbagai kondisi yang dapat memicu peradangan pada saraf mata, seperti:
1. Multiple Sclerosis
Kondisi ini menjadi penyakit yang paling banyak menyebabkan neuritis. Bahkan, optik neuritis menjadi gejala dari penyakit multiple sclerosis.
Sedangkan, pengidap multiple sclerosis akan memiliki risiko lebih tinggi mengidap neuritis dibandingkan orang yang tidak mengidap penyakit ini.
2. Neuromyelitis Optica Spectrum Disorder (NMO)
Penyakit NMO menjadi salah satu kondisi yang terbilang langka. Penyakit ini dapat menyebabkan peradangan pada saraf optik.
3. Myelin Oligodendrocyte Glycoprotein Antibody Disorder (MOG)
Penyakit ini juga dapat menyebabkan peradangan pada saraf optik, sumsum tulang belakang, hingga otak.
4. Penyakit Autoimun
Ada beberapa penyakit autoimun yang juga dapat menyebabkan peradangan pada saraf optik yang memicu neuritis, seperti:
- Sarcoidosis.
- Sjogren Syndrome.
- Lupus.
5. Infeksi
Selain itu, ada juga penyakit yang disebabkan oleh infeksi pemicu optik neuritis, seperti campak, herpes zoster, tuberkulosis, sifilis, radang otak, hingga HIV.
Waspada Gejala Neuritis
Gejala yang muncul akibat penyakit ini dapat terjadi berbeda-beda oleh tiap pengidap. Gejala akan terjadi sesuai dengan penyebab peradangan pada saraf mata.
Namun, ada beberapa gejala yang umumnya akan terjadi, seperti:
- Nyeri. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa nyeri pada area mata. Bahkan, rasa nyeri akan semakin memburuk ketika pengidapnya menggerakan mata. Terkadang rasa nyeri yang dialami akibat penyakit ini seperti nyeri tumpul pada bagian belakang mata.
- Kehilangan Penglihatan. Kondisi ini biasanya terjadi pada salah satu bagian mata. Kehilangan penglihatan bisa terjadi secara sementara, biasanya penglihatan akan kembali membaik dalam beberapa minggu. Namun, pada beberapa kasus, kehilangan penglihatan dapat terjadi secara permanen.
- Buta Warna. Neuritis optik juga sering memengaruhi persepsi warna. Kamu akan mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi warna daripada sebelumnya.
- Flashing Light. Penyakit ini juga dapat menyebabkan pengidapnya mengalami sensasi lampu yang berkilat atau berkedip. Kondisi ini dikenal sebagai flashing light.
Pengobatan Neuritis
Umumnya kondisi ini dapat membaik tanpa pengobatan apapun. Namun, jika gejala dirasakan semakin memburuk, tidak ada salahnya untuk melakukan pemeriksaan dan menjalankan pengobatan yang sesuai dengan kondisi kesehatan mata.
Neuritis bisa diatasi dengan pemberian obat steroid oral secara bertahap untuk mempercepat pemulihan fungsi penglihatan. Namun, penggunaan obat ini bisa memicu efek samping, seperti:
- Kesulitan tidur.
- Nyeri perut.
- Perubahan suasana hati.
- Peningkatan kadar glukosa.
- Sariawan.
Untuk itu, sangat penting menggunakan obat ini sesuai dengan resep dokter. Cek kebutuhan obat yang kamu perlukan menggunakan Halodoc. Caranya download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga.
Selain mencegah efek samping, penggunaan obat yang tepat juga bisa menghindari pengidap neuritis dari berbagai komplikasi. Neuritis dapat menyebabkan komplikasi, seperti kerusakan saraf optik hingga penurunan kualitas penglihatan.