Trauma Psikologis Bisa Sebabkan Amnesia, Ini Penjelasannya
Halodoc, Jakarta - Ketika mengalami peristiwa tidak mengenakkan, seperti kekerasan, pelecehan, kecelakaan, atau bencana alam, risiko trauma psikologis akan mengintai. Pada beberapa kondisi, trauma psikologis juga bisa sebabkan amnesia, lho. Nama jenis amnesianya adalah amnesia disosiatif.
Berbeda dengan amnesia pada umumnya, amnesia disosiatif merupakan salah satu bagian dari kondisi yang bernama gangguan disosiatif (atau dikenal juga dengan sebutan kepribadian ganda). Adapun gangguan disosiatif adalah penyakit mental yang melibatkan gangguan pada ingatan, kesadaran, identitas, dan/atau persepsi.
Baca juga: 7 Jenis Amnesia yang Perlu Diketahui
Amnesia Disosiatif Disebabkan oleh Trauma Psikologis
Amnesia disosiatif terjadi ketika seseorang memblokir informasi tertentu. Biasanya berupa kejadian yang berhubungan dengan trauma psikologis atau stres. Hal ini membuat dirinya tidak mampu mengingat poin-poin informasi yang sebenarnya penting.
Jenis amnesia yang satu ini tentu berbeda dari kasus lupa yang biasanya terjadi. Amnesia disosiatif tidak sama dengan jenis amnesia pada umumnya, yang melibatkan hilangnya informasi dari ingatan, akibat dari penyakit atau cedera pada otak.
Pada amnesia disosiatif, ingatan sebenarnya masih ada, tapi tersimpan sangat dalam di pikiran dan tidak dapat diingat. Meki begitu, ingatan tersebut dapat kembali muncul dengan sendirinya atau setelah dipicu oleh sesuatu yang ada di sekitar.
Amnesia disosiatif berkaitan dengan trauma psikologis atau stres berat, yang mungkin merupakan akibat dari sebuah peristiwa traumatis. Misalnya, perang, pelecehan seksual, kecelakaan, atau bencana alam yang dilihat atau dirasakan sendiri secara langsung.
Baca juga: Ternyata, Manusia Punya Kemampuan Melakukan Selektif Amnesia
Gejala utama dari amnesia disosiatif adalah ketidakmampuan secara tiba-tiba untuk mengingat kejadian masa lalu atau informasi personal. Pengidapnya biasanya akan terlihat kebingungan dan mengalami depresi atau rasa cemas.
Diagnosis dan Pengobatan untuk Amnesia Disosiatif
Ketika mencurigai adanya kemungkinan amnesia disosiatif, dokter biasanya akan mengadakan evaluasi menyeluruh. Dengan melakukan pemeriksaan riwayat medis yang lengkap dan pemeriksaan fisik.
Meski sebenarnya tidak ada tes yang khusus guna mendiagnosis amnesia disosiatif, dokter dapat melakukan beberapa tes, seperti electroencephalograms (EEG), neuroimaging, dan tes darah. Rangkaian pemeriksaan tersebut bertujuan untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit neurologis atau penyakit lainnya, termasuk efek samping obat-obatan sebagai penyebab dari gejala amnesia disosiatif.
Jika tidak ditemukan adanya penyakit fisik, pengidap dapat dirujuk ke psikiater atau psikolog, yang sudah berpengalaman untuk mendiagnosis dan merawat gangguan mental. Kemudian, psikiater atau psikolog akan menggunakan wawancara dan alat penilaian yang khusus, untuk mengevaluasi apakah seseorang memiliki gangguan disosiatif atau tidak.
Baca juga: Cedera Kepala yang Bisa Sebabkan Amnesia
Selanjutnya, jika diagnosis amnesia disosiatif sudah ditentukan, beberapa metode pengobatan yang bisa dilakukan adalah:
- Psikoterapi. Dilakukan dengan menggunakan teknik psikologis yang didesain untuk mendorong komunikasi konflik dan meningkatkan wawasan terhadap masalah.
- Terapi kognitif. Berfokus pada mengubah pola berpikir disfungsional dan perasaan serta perilaku yang dihasilkan.
- Terapi keluarga. Terapi ini membantu mengajarkan keluarga pengidap tentang gangguan dan penyebabnya, serta dapat membantu keluarga menyadari gejala kambuhnya penyakit.
- Terapi kreatif. Bertujuan untuk membuat pengidap mengekspresikan pikiran dan perasaan mereka dengan cara yang aman dan kreatif, bisa berupa seni ataupun musik.
Itulah sedikit penjelasan mengenai amnesia disosiatif yang bisa terjadi akibat trauma psikologis. Jika kamu butuh informasi lebih lanjut tentang gangguan ini, kamu bisa download aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter, kapan dan di mana saja.