Tips untuk Mengajarkan Adik dan Kakak untuk Berbagi
Halodoc, Jakarta – Saling berbagi dalam keluarga, terutama pada adik dan kakak bisa menjadi hal yang paling diharapkan orangtua. Bukan tanpa alasan, saling berbagi nyatanya bisa menjadi hal yang baik dan memberi pembelajaran pada anak-anak dalam kehidupan sosial kelak. Sayangnya, menerapkan kebiasaan berbagi nyatanya tidak semudah itu.
Apalagi, persaingan dan hal-hal yang berkaitan dengan berkompetisi sangat mungkin tumbuh dalam hubungan kakak-beradik. Sebab, kehadiran seorang adik bisa membuat anak pertama merasakan cemburu dan takut perhatian orangtua padanya akan berkurang. Kemudian, tumbuh perasaan tidak ingin berbagi pada sang adik. Lantas, bagaimana cara mengajarkan adik dan kakak untuk berbagi?
Baca juga: Cara Cegah Persaingan Antara Kakak dan Adik
Peran Penting Orangtua dalam Mengajarkan Berbagi
Saling bersaing untuk merebut perhatian orangtua atau enggan berbagi mainan adalah masalah yang kerap muncul pada hubungan adik dan kakak. Hal ini sebaiknya tidak dibenarkan, tetapi bukan berarti anak boleh sepenuhnya disalahkan. Kehadiran dan didikan orangtua nyatanya merupakan hal yang penting untuk membentuk kepribadian anak.
Kebiasaan berbagi penting untuk diterapkan pada anak, dimulai dari lingkungan terdekat, yaitu keluarga. Nyatanya, hal ini penting untuk membantu Si Kecil dan bergaul kelak. Selain itu, menanamkan kebiasaan berbagi pada anak bisa menjadi hal yang baik. Lantas, apa saja yang perlu orangtua lakukan dan perhatikan dalam mengajarkan berbagi pada kakak dan adik?
1.Berikan Contoh
Anak-anak memiliki kecenderungan untuk meniru apa yang dilihat dan didengar, maka dari itu orangtua disarankan untuk memberi contoh. Jika ingin mengajarkan anak berbagi, maka ayah dan ibu harus menjadi model dan harus melakukannya juga.
2.Beri Penjelasan
Selain memberi contoh, ibu dan ayah juga harus memberi penjelasan mengapa anak harus berbagi, termasuk pada kakak atau adik. Sampaikan pada sang buah hati bahwa berbagi dengan sesama adalah hal yang baik, tetapi ibu dan ayah tetap harus memberitahu batasan kepemilikan yang sehat serta apa saja hal yang boleh dan tidak boleh dibagi pada orang lain.
Baca juga: Begini Cara Bikin Kakak-Adik Akur
3.Bicara tentang Perasaan
Coba sampaikan pada anak, kira-kira bagaimana perasaannya saat ada yang membagi sesuatu padanya saat dia membutuhkan. Sebaliknya, katakan bahwa kebiasaan merebut atau tidak mau berbagi bisa menyakiti orang lain. Dengan begitu, Si Kecil akan lebih mengerti dan sadar bahwa berbagi adalah hal yang baik.
4.Buat Lebih Konkret
Jangan hanya menyampaikan teori atau perumpamaan, orangtua juga disarankan agar membuat kebiasaan berbagi di antara anak menjadi lebih konkret. Kalimat seperti “kamu harus berbagi dengan kakakmu” atau “adikmu juga membutuhkan itu, maukah kamu membaginya” memang dibutuhkan, tetapi pastikan Si Kecil juga melakukan tindakan nyata. Ibu dan ayah bisa mencoba memberi mainan atau makanan pada anak, kemudian minta ia untuk membaginya pada kakak atau adiknya.
5.Jangan Memaksa
Semua hal perlu proses, termasuk membangun kebiasaan berbagi pada anak. Jika Si Kecil benar-benar tidak ingin membagi mainannya, mungkin dia memiliki alasan tersendiri. Jangan memaksa atau malah memarahi anak karena itu. Ibu bisa mengganti dulu mainan yang menjadi rebutan dengan mainan lain. Seiring berjalannya waktu, terus ajarkan pada anak bahwa berbagi adalah hal yang penting.
Baca juga: Ini Cara Tepat Mengajarkan Anak Lebih Peduli dengan Orang Lain
Punya masalah kesehatan dan butuh saran dokter? Pakai aplikasi Halodoc saja. Kamu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!