Tips Memberikan MPASI di Usia 6 Bulan
“Ketika Si Kecil telah menginjak 6 bulan, sudah saatnya ia dikenalkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI). Ada beberapa hal yang patut diperhatikan, seperti porsi makannya, cara pembuatan MPASI, serta pantangan makanan untuk Si Kecil.”
Halodoc, Jakarta – Makanan pendamping asi (MPASI) akan diberikan setelah bayi mencapai usia 6 bulan. Ini karena, kebutuhan gizi bayi meningkat sehingga diperlukan asupan selain ASI. Selain itu, sistem pencernaan bayi seperti ginjal dan pankreas sudah berkembang dengan baik. Sehingga, bayi sudah mampu mengolah, mencerna dan mencerna berbagai nutrisi makanan yang ia konsumsi.
Menginjak usia 6 bulan, sistem persarafan dan oromotor bayi juga kian berkembang dari mulai hanya bisa mengisap menjadi menggigit. Kemampuan mengontrol lidah bayi juga mengalami peningkatan seiring dengan tumbuhnya gigi-geligi. Kemampuan mengunyah yang semakin baik juga membuat bayi tidak mudah tersedak.
Perhatikan Hal Ini Sebelum Memberi MPASI
Sebaiknya, ibu tidak memberikan makanan padat lain selain ASI sebelum bayi berusia 6 bulan untuk menghidari risiko bayi tersedak dan alergi. Baru setelah berusia 6 bulan, ibu boleh memberikan makanan pendamping ASI. Adapun, ciri-ciri umum yang menandakan bayi sudah siap menerima makanan padat adalah
- Bayi sudah bisa duduk sendiri dan bisa menahan kepalanya dalam posisi tegak tanpa dibantu.
- Cobalah memberi makanan padat kepada Si Kecil. Perhatikan, jika bayi mengeluarkan kembali makanan tersebut keluar dari mulutnya, artinya ia belum bisa menelan dengan baik. Tapi jika ia berhasil menelannya, itu berarti bayi dapat mulai diberikan MPASI.
- Bayi mulai tertarik dengan makanan yang ibu makan.
- Si Kecil sudah bisa mengambil makanan sendiri dan memasukkannya ke dalam mulut. Hal itu berarti sudah ada koordinasi yang baik antara mata, tangan, dan keinginannya.
Mengenalkan makanan atau minuman lain selain ASI saat usia 6 bulan amat penting bagi bayi agar sistem pencernaannya dapat berkembang lebih matang. Sistem pencernaan bayi usia 6 bulan sudah hampir sempurna dan dapat menerima makanan baru selain ASI. Nutrisi yang diperlukan bayi pun bertambah, sehingga hanya asupan ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya.
Selain itu, tubuh bayi pada usia tersebut juga sudah menghasilkan beberapa enzim pemecah protein seperti asam lambung, pepsin, lipase dan sebagainya. Memberikan MPASI juga dapat melatih gigi si kecil agar lebih kuat dan bisa beradaptasi dengan makanan padat.
Berbagai Tips Seputar MPASI yang Perlu Ibu Ketahui
Walaupun MPASI sama seperti makanan orang dewasa pada umumnya, namun pemberiannya tetap harus dilakukan dengan cara yang berbeda. Ikuti tips-tips berikut ketika ingin memberikan MPASI kepada Si Kecil:
1. Berikan MPASI dalam porsi sedikit
Pada tahap awal pengenalan MPASI, ibu bisa memberikan dalam jumlah yang sedikit dulu dengan tekstur agak encer, sekitar 2-3 sendok teh makanan dalam sehari, agar bayi terbiasa dengan teksturnya. Baru setelah itu, ibu bisa menambahkan porsinya secara bertahap seiring perkembangan bayi.
Masih asing dengan metode baby led weaning (BLW) pada MPASI? Baca selengkapnya di artikel ini: “Ini Kelebihan dan Kekurangan metode Baby Led Weaning pada Bayi“.
2. Kenalkan berbagai rasa MPASI
Ibu bisa mengenalkan bayi kepada jenis makanan yang berbeda setiap hari. Tapi untuk tahapan awal, beri makanan yang rasanya mirip seperti ASI, seperti bubur beras. Dan hindari memberi makanan yang dapat menyebabkan alergi, seperti telur, kacang, susu dan gandum.
3. Jangan membumbui MPASI berlebihan
Hindari menambahkan garam, gula, dan MSG pada MPASI. Bila memang perlu, tambahkan sedikit saja. Karena memberi penambah rasa terlalu dini, dapat berisiko mengganggu perkembangan anak dan membuatnya menginginkan kadar yang lebih tinggi saat ia dewasa nanti.
4. Ajarkan ketertiban
Bayi harus duduk saat makan agar makanan bisa turun dengan lancar. Dudukkan si kecil di kursi makan khusus bayi dan ajak ia untuk makan bersama-sama dengan anggota keluarga yang lain di meja makan. Cara itu bisa medorong bayi untuk makan dengan tertib, karena ia akan memperhatikan orang-orang di sekelilingnya juga makan dengan tertib.
5. Tidak memaksa
Jangan memaksa bayi untuk menghabiskan makanannya, karena bayi butuh waktu untuk dapat terbiasa mengonsumsi makanan padat. Ibu bisa mencoba lagi keesokan harinya.
6. Pantang memberikan madu dan susu sapi
Bayi di bawah satu tahun sebaiknya tidak diberikan susu sapi dan madu. Susu sapi belum cocok untuk kebutuhan nutrisi bayi dan malah akan meningkatkan risiko kekurangan zat besi. Sedangkan madu dapat memicu timbulnya botulisme.
Sebenarnya, pemberian susu sapi untuk MPASI hingga kini masih kontroversi. Beberapa dokter mengatakan untuk menghindarinya, sementara yang lain memperbolehkannya asal dimasak terlebih dahulu. Meski begitu, sebaiknya ibu lebih bijak memilih makanan yang sudah pasti aman untuk Si Kecil.
Untuk mengetahui lebih jauh seputar pemberian MPASI kepada bayi, atau jika bayi mengalami gangguan kesehatan saat diberi MPASI, ibu bisa tanya dokter melalui aplikasi Halodoc. Hubungi dokter dan ceritakan keluhan ibu dengan dokter anak yang sudah berpengalaman. Yuk, download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
IDAI. Diakses pada 2020. Memberi Makan Pada Bayi: Kapan, Apa, dan Bagaimana?
IDAI. Diakses pada 2020. Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI).
WHO. Diakses pada 2020. Infant and Young Child Feeding.
WHO. Diakses pada 2020. Guiding Principles for Complementary Feeding of the Breastfed Child.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan