Halodoc, Jakarta – Di era digital saat ini, penggunaan media sosial menjadi salah satu kebutuhan generasi milenial dan gen Z. Lantaran media sosial kerap dipergunakan sebagai media komunikasi dan sumber akses informasi. Namun tak hanya itu, media sosial juga lazim dipergunakan para generasi muda untuk mencari hiburan. 

Sayangnya, penggunaan media sosial terkadang dapat menimbulkan masalah. Khususnya jika penggunaannya sudah berlebihan. Alih-alih bermanfaat, hal ini malah berpotensi menyebabkan kecanduan media sosial. 

Kondisi kecanduan media sosial tentunya tidak dapat disepelekan dan perlu ditangani. Sebab, jika sudah semakin parah, hal ini dapat menghambat produktivitas sehingga menurunkan kualitas hidup. 

Kenali Tandanya Terlebih Dahulu

Meskipun media sosial mungkin terlihat menyenangkan dan santai, media sosial sebenarnya memiliki efek yang signifikan pada otak. Lantaran setiap kali seseorang mengakses platform media sosial favoritnya, sinyal dopamin di otak yang berkaitan dengan kesenangan akan meningkat. 

Ketika kamu mengalami lebih banyak dopamin setelah menggunakan media sosial, otak akan mengidentifikasi aktivitas ini sebagai sesuatu yang bermanfaat yang harus diulangi. Reaksi seperti itu mungkin lebih terasa setiap kali kamu membuat postingan sendiri dan mendapatkan umpan balik positif.

Seorang psikolog dapat membantu seseorang menentukan apakah dirinya benar-benar memiliki kecanduan media sosial atau sangat menikmati menggunakannya. Pada orang yang kecanduan, berikut adalah beberapa tandanya: :

• Efek negatif pada pekerjaan atau tugas sekolah karena penggunaan media sosial yang berlebihan.  Misalnya dengan menggulir aplikasi sosial media di kantor, alih-alih bekerja. 
• Peningkatan penggunaan selama aktivitas lain, seperti saat berkumpul dengan teman dan keluarga, atau saat makan. 
• Ketergantungan yang meningkat pada media sosial sebagai cara untuk mengatasi masalah. 
• kegelisahan dan lekas marah setiap kali seseorang tidak menggunakan media sosial. 
• Memikirkan tentang media sosial kapan pun khususnya ketika tidak menggunakannya. Hal ini dapat membuat media sosial sebagai hal pertama yang diakses kapan pun pecandu media sosial memiliki kesempatan. 

Bagaimana Cara Mengatasi Kecanduan Media Sosial?

Baik kecanduan media sosial atau hanya menggunakan aplikasi secara berlebihan, ada beberapa tips yang dapat dilakukan guna mengatasi hal tersebut, antara lain: 

1. Hapus Aplikasi Media Sosial

Hapus segala aplikasi media sosial dari smartphone atau ponsel cerdas. Meskipun kamu masih dapat mengaksesnya dari komputer pribadi, menjauhkannya dari ponsel dapat membantu mengurangi jumlah waktu yang dihabiskan di media sosial secara keseluruhan.

2. Sesuaikan Pengaturan

Tips ini dapat dilakukan melalui beberapa cara. Cara pertama adalah dengan mematikan ponsel pribadi selama sekolah, bekerja, makan, atau ketika sedang rekreasi. Kamu juga bisa mengaktifkan mode terbang atau flight mode agar tidak ada distraksi yang masuk. Kemudian, cara lain yang juga dapat dilakukan adalah dengan mengatur notifikasi atau pemberitahuan dari ponselmu. Misalnya dengan menonaktifkan notifikasi aplikasi media sosial yang kerap menyita waktumu. 

3. Nyalakan Timer

Tips selanjutnya yang dapat dilakukan adalah dengan menyalakan timer pada perangkat smartphone-mu. Tujuan utama dari cara ini adalah untuk membatasi durasi penggunaan media sosial setiap harinya.  

4. Beraktivitas Tanpa Perangkat

Di waktu luang, cobalah untuk menjalani aktivitasmu tanpa melibatkan penggunaan ponsel atau perangkat elektronik lainnya. Lakukan hal ini dengan menjauhkan ponsel, tablet, dan komputer dari kamar tidur. Selain itu, pastikan untuk melakukan hobi yang tidak terkait dengan teknologi. Contohnya seperti olahraga, seni seperti melukis, hingga ikut kelas memasak. 

Itulah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kecanduan media sosial. Apabila beberapa cara tersebut tak kunjung membuahkan hasil, segeralah periksakan kondisi ke psikolog. Melalui aplikasi Halodoc kamu bisa membuat janji temu psikolog pilihanmu. Tentunya tanpa perlu menunggu atau mengantre lama. Jadi tunggu apa lagi? Yuk download Halodoc sekarang juga!

Referensi: 

Healthline. Diakses pada 2023. What Is Social Media Addiction?

Medical News Today. Diakses pada 2023. What to know about social media addiction.