Thalasemia Bisa Sebabkan Gagal Jantung, Ini Penyebabnya
“Thalasemia atau kelainan darah bisa menimbulkan komplikasi serius, salah satunya gagal jantung. Kondisi ini disebabkan oleh kelebihan zat besi yang memicu kardiomiopati atau kelainan pada otot jantung. Bila dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ini bisa berujung pada gagal jantung.”
Halodoc, Jakarta – Thalasemia adalah kelainan darah yang disebabkan oleh faktor warisan, alias genetik. Kondisi ini bisa menyebabkan protein yang ada di dalam sel darah merah (hemoglobin) tidak berfungsi normal. Padahal, hemoglobin berperan penting untuk membawa oksigen ke seluruh bagian tubuh.
Nah, kelainan hemoglobin di atas itulah menyebabkan kehancuran sel darah merah yang membuat seseorang masuk ke dalam keadaan anemia atau kurang darah. Hati-hati, thalasemia yang tidak ditangani dengan tepat bisa menimbulkan komplikasi serius pada pengidapnya, salah satunya gagal jantung.
Baca juga: Kenali Perbedaan pada setiap Jenis Thalasemia
Thalasemia Picu Gagal Jantung, Kok Bisa?
Pada kebanyakan kasus, gejala thalasemia biasanya muncul pada dua tahun pertama kehidupan. Menurut laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), gejalanya thalasemia pada anak berupa pucat akibat turunnya kadar hemoglobin (Hb), terlihat kuning, ikterus akibat hemolisis yang berat dan dapat disertai tanda gangguan fungsi jantung.
Nah, gangguan fungsi jantung ini yang bisa berujung pada gagal jantung pada pengidapnya. Masih menurut IDAI, komplikasi pada pengidap thalasemia terjadi karena beberapa faktor, yaitu keadaan anemia kronik, kelebihan zat besi (bisa disebabkan oleh proses transfusi, maupun jika transfusi dengan kadar Hb yang selalu rendah), atau keterbatasan dalam menggunakan obat kelasi besi.
Kelebihan zat besi akan menyebabkan penumpukan di berbagai organ terutama kulit, jantung, hati dan kelenjar endokrin. Bila menumpuk pada jantung, kondisi tersebut memicu masalah serius seperti kardiomiopati.
Kardiomiopati merupakan kelainan pada otot jantung yang membuat berkurangnya kemampuan jantung untuk memompa darah. Nah, bila dibiarkan terus-menerus kardiomiopati ini dapat berujung pada gagal jantung.
Pendapat senada juga dapat dalam jurnal Journal of the American Heart Association dengan jundul “β-Thalassemia Cardiomyopathy”. Menurut jurnal tersebut, gagal jantung biasanya berkembang di antara pasien dengan terapi kelasi yang tidak memadai. Gagal jantung kanan biasanya bermanifestasi lebih awal atau lebih sering, selama perjalanan gagal jantung kiri.
Baca juga: 5 Kebiasaan Buruk yang Bisa Mengakibatkan Gagal Jantung
Komplikasi Berbahaya Lainnya
Hati-hati, menurut IDAI penumpukan besi di organ-organ seperti hati dan jantung dapat mengakibatkan kematian. Di samping itu, penumpukan zat besi juga merupakan media yang baik untuk pertumbuhan kuman, sehingga anak dengan thalasemia rentan terhadap penyakit infeksi.
Nah, berikut ini komplikasi thalasemia yang bisa menghantui pengidapnya:
- Perdarahan akibat rusaknya organ hati.
- Gangguan pertumbuhan seperti perawakan tubuh yang pendek, hipogonadisme, atau bentuk muka muka yang berubah atau dikenal sebagai facies Cooley.
- Kelainan tulang seperti osteoporosis.
- Infertilitas
- Pembesaran limpa dan hati
Tuh, tidak main-main bukan dampak komplikasi dari thalasemia pada anak?
Kabar baiknya, meski penyakit ini belum ditemukan obatnya, tapi penatalaksanaan yang tepat dapat membuat penderitanya menjalani hidup yang lebih berkualitas. Penanganan thalasemia bisa bervariasi pada tiap pengidapnya. Umumnya pengobatan yang paling optimal adala transfusi darah.
Baca juga: Pentingnya Mendampingi Anak yang Mengidap Thalasemia
Nah, bagi kamu yang mau tahu lebih jauh mengenai thalasemia pada atau, atau memiliki keluhan kesehatan lainnya, kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc.
Di samping itu, kamu juga bisa membeli obat atau vitamin untuk mengatasi berbagai keluhan kesehatan menggunakan Halodoc, sehingga tidak perlu repot keluar rumah. Sangat praktis, bukan?