Tetap Akurat, Pilih Swab Antigen yang Lebih Terjangkau dari PCR
Halodoc, Jakarta - Guna mendeteksi adanya paparan atau infeksi virus corona, pemeriksaan atau skrining sudah pasti harus dilakukan. Pasalnya, penyakit COVID-19 tidak hanya menyerang orang-orang bergejala, tetapi juga menginfeksi tubuh orang yang sehat, sehingga tidak menunjukkan gejala. Padahal, penularan bisa saja sudah terjadi, meski tubuh terasa tetap sehat dan bisa beraktivitas seperti biasanya.
Gejala umum yang sering muncul jika seseorang terkena paparan virus corona, yaitu demam tinggi yang naik turun, batuk yang sangat sulit sembuh, sesak napas, hingga penurunan daya penciuman dan kemampuan lidah untuk merasa. Meski begitu, bisa saja virus ini menginfeksi tubuh dan menunjukkan gejala lainnya.
Swab Antigen sebagai Metode Skrining yang Akurat dan Murah
Ada tiga cara pemeriksaan yang bisa dilakukan guna mendeteksi adanya paparan virus corona pada tubuh. Selain metode rapid test antibodi, cara lain yang belum lama diklarifikasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah rapid test antigen atau lebih akrab dikenal dengan sebutan swab antigen. Terakhir adalah test PCR.
Baca juga: Alasan Pandemi Belum Tentu Usai Meski Vaksin Corona Ditemukan
Kabarnya, dari ketiga metode skrining tersebut, rapid test antigen menjadi cara yang paling banyak dipilih oleh masyarakat. Tidak heran, karena swab antigen diklaim memiliki hasil yang lebih akurat, dibandingkan dengan rapid test antibodi dan dibanderol dengan harga yang lebih murah daripada skrining dengan metode PCR. Hasil pemeriksaan pun bisa kamu dapatkan dalam waktu yang terbilang singkat, antara 15 hingga 60 menit saja.
Memang, rapid test antigen belum memiliki tingkat akurasi yang sebaik metode PCR untuk mendeteksi keberadaan virus corona. Meski demikian, cara ini mampu menyumbang tingkat akurasi hingga mencapai 97 persen, jauh lebih baik jika dibandingkan dengan metode rapid test antibodi yang hanya menyumbang persentase akurasi sebesar 18 persen.
Baca juga: Berjuang Hasilkan Vaksin COVID-19, Ini Kandidatnya
Cara pengambilan sampel pada metode swab antigen cenderung tidak berbeda dengan PCR, yaitu menggunakan alat yang berbentuk seperti cotton bud yang memiliki tangkai lebih panjang. Sampel kemudian akan diambil melalui rongga hidung atau tenggorokan dan dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Swab antigen bisa langsung mendeteksi adanya infeksi virus corona pada sampel, karena antigen biasanya bisa terdeteksi ketika virus yang menginfeksi tubuh menggandakan diri atau bereplikasi. Ini sangat berbeda dengan rapid test antibodi yang menggunakan sampel antibodi dalam darah, karena pada kasus COVID-19, antibodi baru terbentuk bahkan bisa memakan waktu beberapa minggu setelah paparan virus.
Tidak hanya mampu memberikan hasil dengan tingkat akurasi tinggi dalam mendeteksi keberadaan virus corona, swab antigen juga memiliki harga yang relatif murah dibandingkan dengan pemeriksaan PCR. Pemeriksaan ini dibanderol mulai dari Rp300 ribu rupiah. Jauh lebih murah, bukan?
Baca juga: Uji Coba Vaksin Corona Lemah pada Lansia, Apa Alasannya?
Kamu juga bisa melakukan pemeriksaan ini lebih mudah melalui aplikasi Halodoc. Cukup download aplikasi Halodoc dan ikuti petunjuk cara melakukan reservasi untuk pemeriksaan swab antigen di klinik atau rumah sakit terdekat seperti yang tertulis di aplikasi. Hasil akan kamu terima segera setelah pemeriksaan dilakukan langsung di aplikasi. Kamu pun bisa tanya jawab seputar hasil pemeriksaan dengan dokter di sini.