Terpapar Asap Rokok saat Hamil Bisa Sebabkan Bayi Alami Hipospadia
Halodoc, Jakarta - Normalnya, uretra atau lubang kencing berada di bagian ujung penis. Namun, pada kondisi hipospadia, lubang tersebut terletak tidak normal, yaitu di bagian bawah batang penis. Hipospadia merupakan kelainan bawaan lahir pada bayi laki-laki yang perlu segera ditangani.
Hipospadia yang tidak segera ditangani bisa menimbulkan masalah pada bayi. Misalnya, kesulitan buang air kecil dan berhubungan intim saat dewasa nanti. Lantas, apa penyebab hipospadia? Apa benar kondisi ini terjadi akibat paparan asap rokok saat hamil?
Baca juga: Alami Hipospadia, Ini Gejala-Gejala yang Bisa Terjadi
Paparan Asap Rokok dan Hal-Hal yang Tingkatkan Risiko Hipospadia
Sebenarnya, penyebab pasti dari hipospadia belum diketahui. Namun, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan kondisi hipospadia. Salah satunya adalah paparan asap rokok saat hamil. Hal ini diyakini karena kandungan berbagai racun dan zat berbahaya di dalamnya.
Selain karena paparan asap rokok, hipospadia pada bayi juga meningkat risikonya jika sang ibu:
- Hamil pada usia 35 tahun atau lebih.
- Mengalami obesitas dan diabetes saat hamil.
- Menjalani prosedur terapi hormon untuk merangsang kehamilan.
- Terpapar pestisida saat hamil.
- Memiliki keluarga dengan riwayat hipospadia.
Selain berbagai faktor tersebut, hipospadia juga berisiko terjadi pada bayi yang lahir secara prematur. Meski begitu, beberapa hal tersebut hanya faktor risiko. Hipospadia tetap mungkin terjadi pada setiap bayi laki-laki.
Baca juga: Hipospadia pada Pria Bisa Sebabkan Masalah Seksual
Tanda-Tanda Bayi Alami Hipospadia
Pada setiap pengidapnya, kondisi hipospadia bisa saja berbeda-beda. Pada sebagian besar kasus, letak lubang kencing pada bayi yang alami hipospadia berada di bawah kepala penis. Namun, sebagian lainnya memiliki lubang kencing di bagian bawah batang penis, bahkan bisa berada di area dekat skrotum.
Karena tidak normalnya letak lubang kencing ini, bayi yang alami hipospadia akan mengalami beberapa tanda, seperti:
- Saat buang air kecil, percikan urine tampak tidak normal.
- Kulup hanya menutupi bagian ujung kepala penis.
- Bentuk penis tampak melengkung ke bawah.
Jika menjumpai gejala seperti yang disebutkan tadi, sebaiknya segera download aplikasi Halodoc untuk buat janji dengan dokter di rumah sakit. Semakin awal ditangani, maka akan semakin baik, terutama dalam mencegah tidak normalnya bentuk penis di kemudian hari.
Hipospadia yang tidak segera ditangani dapat menimbulkan masalah berkemih pada anak, serta mengganggu aktivitas seksualnya ketika dewasa. Selain itu, anak dengan hipospadia yang tidak ditangani dapat mengalami komplikasi berupa:
- Kesulitan dalam belajar buang air kecil sendiri (potty training).
- Kelainan pada bentuk penis.
- Masalah ejakulasi.
Baca juga: 3 Disfungsi Seksual yang Rentan Dialami Wanita
Bagaimana Penanganan untuk Hipospadia?
Jika posisi lubang kencing sangat dekat dengan posisi seharusnya dan tidak ada pelengkungan pada penis, sebenarnya penanganan tidak diperlukan. Namun, jika letak lubang kencing jauh dari posisi normal, atau membuat penis tampak melengkung, operasi perlu dilakukan.
Operasi untuk mengatasi hipospadia bertujuan untuk menempatkan lubang kencing ke posisi yang seharusnya. Prosedur operasi juga bertujuan untuk memperbaiki kelengkungan penis. Banyak operasi yang diperlukan adalah dua kali, atau tergantung pada tingkat keparahannya.
Pada kebanyakan kasus, fungsi penis anak akan kembali normal setelah operasi. Idealnya, operasi untuk mengatasi hipospadia dilakukan ketika bayi berusia 6 sampai 12 bulan. Sebelum operasi dilakukan, sebaiknya jangan dulu menyunat anak. Sebab, dokter bedah memerlukan cangkok dari kulup, untuk membuat lubang kencing baru.
Referensi:
Urology Care Foundation. Diakses pada 2020. What is Hypospadias?
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2020. Birth Defects. Hypospadias.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Diseases & Conditions. Hypospadias.
WebMD. Diakses pada 2020. What is Hypospadias?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan