Termasuk Jenis Anemia, Apa Itu Anemia Mikrositik?
Halodoc, Jakarta - Anemia adalah salah satu gangguan yang kerap terjadi pada wanita. Kondisi ini disebabkan ketika tubuh kekurangan atau tidak memiliki sel darah merah yang sehat. Saat terjadi, pengidapnya dapat merasa lemas dan lemah, bahkan bisa pingsan. Meski begitu, banyak jenis anemia yang dapat terjadi pada seseorang, salah satunya adalah anemia mikrositik. Jenis anemia ini jarang dibicarakan oleh banyak orang. Berikut ulasan lengkapnya!
Penjelasan Lebih Lengkap Tentang Anemia Mikrositik
Anemia mikrositik adalah suatu kondisi yang digunakan untuk menggambarkan sel darah merah yang ukurannya lebih kecil dari biasanya. Selain ukurannya yang terlalu kecil, jumlah sel darah yang beredar juga lebih sedikit dari biasanya. Beberapa jenis anemia lainnya dapat digambarkan juga sebagai mikrositik.
Baca juga: Hati-Hati, Ini Bahayanya Penyakit Anemia Pernisiosa
Gangguan anemia ini disebabkan oleh kondisi yang dapat mencegah tubuh untuk memproduksi hemoglobin dengan cukup. Hemoglobin sendiri adalah komponen darah yang berguna untuk mengangkut oksigen ke jaringan atau organ lainnya dan memberi warna merah pada sel darah merah yang beredar di tubuh.
Kekurangan zat besi adalah penyebab paling umum dari anemia mikrositik. Tubuh setiap orang membutuhkan zat besi untuk menghasilkan hemoglobin. Meski begitu, hal tersebut bukanlah satu-satunya penyebab dari gangguan anemia ini. Untuk mengatasi anemia ini, dokter akan mendiagnosis penyebab yang mendasarinya.
Gejala Anemia Mikrositik
Seseorang yang mengidap gangguan ini mungkin tidak melihat atau merasakan gejala apa pun pada awalnya. Namun, gejala dapat muncul jika gangguan sudah mulai parah, yaitu saat kekurangan sel darah merah sudah memengaruhi beberapa jaringan dalam tubuh. Gejala umum yang dapat timbul saat mengidap anemia jenis ini adalah:
- Tubuh yang lemah dan lelah;
- Kehilangan stamina;
- Sesak napas dan pusing;
- Kulit yang terlihat pucat.
Jika kamu mengalami salah satu dari gejala ini dan tidak sembuh dalam dua minggu, ada baiknya untuk membuat janji dengan dokter. Namun, jika secara tiba-tiba mengalami pusing dan/atau sesak napas, sebaiknya langsung menemui dokter saat itu juga sebelum hal yang ditakutkan terjadi.
Jika kamu mempunyai pertanyaan terkait anemia mikrositik, dokter dari Halodoc siap menjelaskannya dengan lebih rinci. Caranya mudah saja, cukup dengan download aplikasi Halodoc, kamu bisa mendapatkan kemudahan dalam akses kesehatan tanpa batas hanya dengan berdiam diri di rumah.
Baca juga: Lebih Bahaya Mana Anemia Pernisiosa Vs Anemia Defisiensi Besi?
Cara Mendiagnosis Anemia Mikrositik
Gangguan ini umumnya terdeteksi pertama kali setelah dilakukannya tes darah yang disebut juga dengan hitung darah lengkap (CBC). Jika hasil dari pemeriksaan tersebut diambil kesimpulan kamu mengidap anemia, maka dokter akan melakukan tes lainnya yang disebut juga dengan apusan darah tepi (peripheral blood smear). Tes ini untuk melihat perubahan mikrositik atau makrositik pada sel darah merah.
Dokter umum mungkin akan merujuk kamu ke ahli hematologi. Spesialis tersebut memang berfokus untuk menangani kelainan darah. Ahli medis tersebut akan dapat mendiagnosis dan mengobati jenis anemia mikrositik tertentu, serta mengidentifikasi segala hal yang menjadi penyebab gangguan ini terjadi.
Penanganan Anemia Mikrositik
Perawatan dari anemia mikrositik berfokus pada pengobatan dari hal yang menyebabkan kondisi tersebut. Dokter mungkin akan menyarankan agar kamu mengonsumsi suplemen zat besi dan vitamin C. Zat besi untuk mengatasi anemia, sedangkan vitamin C untuk meningkatkan kemampuan tubuh dalam menyerap zat besi yang masuk melalui makanan.
Dokter juga akan fokus untuk mendiagnosis dan mengobati penyebab kehilangan darah jika gangguan yang terjadi akut atau kronis, sehingga mengakibatkan anemia mikrositik. Selain itu, wanita yang mengalami kekurangan zat besi parah akan diresepkan terapi hormonal, seperti pil KB
Baca juga: Termasuk Kondisi Langka, Ketahui Fakta Anemia Pernisiosa Ini
Nah, itulah pembahasan lebih lengkap mengenai anemia mikrositik. Jika kamu mengalami gejala yang berhubungan dengan gangguan ini, ada baiknya segera memeriksakan diri. Dengan begitu, gangguan ini dapat dicegah sebelum terjadi, sehingga tidak kambuh kembali suatu saat.