Termasuk Berbahaya, Ini Cara Mendiagnosis Meningitis
Halodoc, Jakarta - Memperhatikan kesehatan tubuh memang wajib dilakukan. Pasalnya, ada beberapa jenis penyakit yang terbilang langka yang bisa menyerang tubuh, salah satunya meningitis. Infeksi langka ini menyerang membran meninges yang berperan sebagai pelapis otak dan sumsum tulang belakang.
Ada banyak penyebab terjadinya meningitis, seperti bakteri, virus, dan jamur. Meningitis yang terjadi karena bakteri bisa mengancam jiwa dan menular jika terjadi kontak langsung. Sementara meningitis karena virus cenderung sembuh tanpa perlu adanya pengobatan, lalu meningitis karena jamur yang terbilang langka, karena cenderung terjadi pada orang dengan ketahanan tubuh lemah.
Mengenali Pemeriksaan Medis untuk Diagnosis Meningitis
Sebenarnya, beberapa jenis meningitis tidak menular, seperti meningitis karena jamur, parasit, dan non-infeksi. Namun, meningitis karena virus menular melalui kontak langsung, begitu pula dengan meningitis karena bakteri.
Baca juga: Waspada, Ini Penularan Meningitis yang Harus Diketahui
WebMD menyatakan, gejala meningitis bisa berkembang dalam beberapa jam atau beberapa hari. Gejala yang mungkin terjadi termasuk kebingungan, demam, sakit kepala, mati rasa di wajah, sensitif terhadap cahaya, dan leher kaku, sehingga kamu tidak bisa menurunkan dagu ke dada.
Gejala ini harus kamu waspadai, karena bisa terjadi pada bayi, anak, hingga dewasa. Demam dan sakit kepala memang menjadi gejala dari banyak penyakit, jadi kamu tidak boleh menyepelekannya. Kalau kamu merasa demam dan sakit kepala yang tidak kunjung membaik, segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit terdekat. Kamu bisa membuat janji terlebih dahulu dengan aplikasi Halodoc, sehingga tidak perlu lagi mengantre di rumah sakit.
Baca juga: Vaksin dan Gaya Hidup Sehat, Kunci Pencegahan Meningitis
Saat melakukan pemeriksaan untuk mendapatkan hasil diagnosis yang tepat, dokter akan melihat riwayat medis, memeriksa kondisi fisik, dan serangkaian tes diagnostik tertentu. Selama pemeriksaan, dokter pun akan mengecek tanda-tanda infeksi di sekitar kepala, telinga, tenggorokan, dan kulit di sepanjang tulang belakang.
Beberapa tes yang mungkin dijalani untuk menguatkan diagnosis meningitis, dilansir dari Mayo Clinic, yaitu:
-
Kultur darah. Dokter melakukan pengambilan sampel darah untuk dilihat apakah ada pertumbuhan bakteri.
-
Pencitraan. CT scan atau MRI kepala dapat menunjukkan jika ada indikasi pembengkakan atau peradangan. Sinar-X atau CT scan pada bagian dada atau sinus juga dapat menunjukkan indikasi adanya infeksi pada area tubuh lain yang mungkin berhubungan dengan meningitis.
-
Pungsi lumbal. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendapatkan diagnosis meningitis yang lebih akurat, yaitu dengan mengumpulkan cairan serebrospinal. Pada pengidap meningitis, cairan ini sering menunjukkan kadar gula yang rendah bersama dengan peningkatan jumlah sel darah putih dan protein.
Selain itu, analisis cairan serebrospinal juga membantu dokter mengidentifikasi bakteri apa yang menjadi penyebab meningitis. Jika dicurigai adanya virus, tes DNA dapat dilakukan.
Baca juga: Benarkah Ciuman Bisa Sebabkan Meningitis?
Komplikasi dan Pencegahan Meningitis
Dikutip dari laman Healthline, ada beberapa komplikasi yang mungkin terjadi jika meningitis tidak segera mendapatkan penanganan, seperti kejang, gangguan pendengaran, kehilangan penglihatan, gangguan mengingat, radang sendi, sakit kepala migrain, kerusakan pada otak, hidrosefalus, dan empiema subdural, kondisi penumpukan cairan pada otak dan tengkorak.
Untuk itulah, kamu harus melakukan tindakan pencegahan untuk menghindari terjadinya meningitis. Membiasakan pola hidup sehat, terutama tidak merokok, menghindari begadang, dan kontak dengan orang sakit menjadi cara mudah untuk terhindar dari meningitis. Jangan lupa, lakukan vaksin dan jaga selalu kebersihan diri dan lingkungan.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Meningitis.
Healthline. Diakses pada 2020. What Do You Want to Know About Meningitis?
WebMD. Diakses pada 2020. What Is Meningitis?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan