Terdengar Mirip, Apa Beda SGOT dan SGPT?
Halodoc, Jakarta – SGOT Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase, merupakan enzim yang biasanya ditemukan pada hati (liver), jantung, otot, ginjal, hingga otak. Sama halnya dengan SGOT, SGPT (Serum Glutamic Pyruvic Transaminase) merupakan enzim yang banyak terdapat dalam organ hati. Meski begitu, enzim ini juga bisa ditemui di beberapa organ lain. Enzim ini memiliki tugas yang cukup penting, yaitu membantu mencerna protein dalam tubuh.
Meski berbeda, kedua enzim ini memiliki tugas yang sama, yaitu membantu mencerna protein dalam tubuh. Pemeriksaan SGOT dan SGPT ini dilakukan dengan cara mengambil sampel darah. Untuk orang yang sehat, kedua enzim ini biasanya akan terlihat normal dengan batas SGOT 5–40 µ/L (mikro per liter) dan SGPT: 7–56 µ/L (mikro per liter).
Baca juga: Perlu Tahu, Fakta Penting Mengenai Pemeriksaan SGOT
Dalam keadaan normal, SGOT dan SGPT ini berada dalam sel-sel organ, terutama hati. Tapi, ketika organ seperti organ hati mengalami kerusakan, maka kedua enzim ini bisa keluar dari sel dan masuk ke dalam pembuluh darah. Nah, inilah yang membuat kedua enzim tersebut meningkat di dalam tubuh.
SGOT-SGPT Tinggi, Apa Sebabnya?
Kadar normal enzim ini adalah 5–40 µ/L (mikro per liter). Misalnya, terjadi peningkatan sebanyak 2–3 kali lipat masih dalam batasan yang wajar kok. Sebab, kondisi ini bisa saja disebabkan oleh metabolisme tubuh yang tinggi akibat dari beban fisik yang berat. Nah, yang mesti diwaspadai dan perlu melakukan pemeriksaan bila kadarnya meroket sebanyak 8–10 kali lipat. Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti:
- Gagal hati.
- Infeksi virus.
- Perlemakan hati.
- Konsumsi alkohol yang berlebihan.
Sedangkan SGPT enggak terlalu berbeda. Faktor yang membuat enzim ini meningkat tak menyoal satu-dua hal saja. Sebab, ada banyak hal yang bisa bisa menyebabkan tingginya SGPT. Nah, berikut beberapa hal yang paling umum:
Baca juga: Pemeriksaan SGPT Bisa Deteksi 7 Penyakit Ini
Sedang mengonsumsi obat-obat tertentu, seperti statin yang berfungsi untuk mengendalikan kolesterol.
- Mengonsumsi alkohol
- Mengalami hepatitis B
- Mengalami hepatitis C
- Sirosis.
Enggak cuma itu saja, sebab ada kalanya tingginya kadar SGPT juga bisa disebabkan oleh adanya gangguan kesehatan, seperti berikut:
- Penyakit celiac.
- Gangguan fungsi tiroid.
- Irritable bowel syndrome.
- Hepatitis yang disebabkan autoimun.
- Kelebihan zat besi dalam tubuh.
Sebenarnya, tak ada perbedaan mendasar terhadap kedua enzim ini. Keduanya sama-sama memiliki tugas yang sama, yaitu membantu mencerna protein dalam tubuh.
Kedua enzim ini sering kali dianggap sebagai enzim hati, sehingga bila kadarnya tinggi, dicurigai terdapat gangguan fungsi hati. Meski begitu, tingginya kadar kedua enzim ini enggak selalu menandakan gangguan fungsi hati. Dengan kata lain, gangguan hati bukanlah satu-satunya penyebab meningkatnya enzim tersebut.
Baca juga: Ketahui Fakta Penting tentang Pemeriksaan SGPT
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung ke dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan