Tenggorokan Terasa Sakit, Kapan Sebaiknya ke Dokter?
Halodoc, Jakarta - Sakit tenggorokan tentunya membuat tidak nyaman saat makan dan berbicara. Gejala gatal dan iritasi di tenggorokan bikin kesusahan saat menelan. Ada berbagai penyebab sakit tenggorokan, mulai dari infeksi virus, seperti pilek atau flu, atau bakteri. Terlalu sering makan gorengan atau makan makanan yang berlemak tinggi termasuk penyebabnya.
Sakit tenggorokan adalah jarang berkembang menjadi serius dan bisa hilang dengan sendirinya. Biasanya, pengobatan rumahan dapat menenangkan ketidaknyamanan sampai penyakitnya benar-benar pulih. Meski jarang menjadi serius, tetap ada peluang bisa berkembang menjadi parah. Lantas, jika sakit tidak kunjung menghilang, kapan waktu yang tepat untuk ke dokter?
Baca juga: Awas, Hindari Makanan-Makanan Ini Saat Sakit Tenggorokan
Tenggorokan Terasa Sakit, Kapan Sebaiknya ke Dokter?
Pada kebanyakan kasus, sakit tenggorokan membaik dengan perawatan di rumah. Namun, kamu perlu menemui dokter jika tenggorokan sakit parah yang disertai demam tinggi selama satu atau dua hari dan kesulitan tidur. Nah, kalau sakit tenggorokan yang dialami disertai gejala-gejala tersebut, bisa jadi tenggorokan tersumbat oleh amandel yang membengkak atau kelenjar gondok.
Kalau kamu berencana memeriksakan diri ke dokter, kini bisa membuat janji terlebih dahulu lewat aplikasi Halodoc sebelum mengunjungi rumah sakit. Tinggal pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan kamu lewat aplikasi.
Pengobatan Rumahan untuk Meredakan Sakit Tenggorokan
Jika sakit tenggorokan belum terlampau parah, ada sejumlah pengobatan rumahan yang bisa dicoba untuk meredakan gejalanya. Melansir dari Mayo Clinic, berikut tips meredakan ketidaknyamanan akibat sakit tenggorokan yang bisa dicoba:
-
Istirahat yang cukup dengan tidur setidaknya delapan jam sehari.
-
Selain tidur cukup, kamu juga perlu mengistirahatkan suara.
-
Banyak minum cairan. Cairan menjaga tenggorokan tetap lembab dan mencegah dehidrasi. Hindari minum kafein dan alkohol yang membuat tubuh cepat dehidrasi.
-
Pilih makanan dan minuman yang menenangkan, seperti sup kaldu, teh bebas kafein atau air madu hangat.
-
Kumur dengan air garam. Campurkan 1/4 hingga 1/2 sendok teh garam ke dalam 120 -240 mililiter air hangat untuk membantu meredakan sakit tenggorokan.
-
Pakai humidifier. Humidifier atau pelembap udara dapat menghilangkan udara kering yang dapat menyebabkan iritasi pada tenggorokan. Pastikan untuk membersihkan pelembap secara teratur sehingga tidak menumbuhkan jamur atau bakteri
-
Jika tidak punya humidifier, kamu bisa mandi air hangat atau menghirup uap dari rebusan air.
-
Hisap permen pelega tenggorokan untuk orang dewasa.
-
Hindari iritan dengan menghindari asap rokok dan produk pembersih yang dapat mengiritasi tenggorokan.
Baca juga: 6 Penyakit Ini Sebabkan Tenggorokan Sakit saat Menelan
Cara Mencegah Sakit Tenggorokan
Kalau kamu tidak ingin sakit tenggorokan terulang, ada beberapa langkah sederhana untuk mencegah sakit tenggorokan, seperti:
-
Cuci tangan sesering mungkin, termasuk setelah bersin dan batuk.
-
Hindari menyentuh hidung atau mulut.
-
Hindari berbagi makanan, peralatan makan, atau gelas minum.
-
Batuk atau bersin ke dalam tisu yang harus segera dibuang setelah digunakan. Jangan lupa segera cuci kedua tangan setelahnya.
-
Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit dan jauhi orang jika kamu sedang sakit.
-
Gunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol (hand sanitizer) jika sabun dan air tidak tersedia.
-
Hindari merokok atau paparan asap rokok.
Baca juga: Flu Vs COVID-19, Mana yang Lebih Berbahaya?
Itulah tips untuk mencegah sakit tenggorokan. Di masa pandemi COVID-19, kamu harus lebih waspada dengan gejala sakit tenggorokan. Sebab, sakit tenggorokan menjadi salah satu gejala umum dari COVID-19. Lakukan physical distancing apabila kamu merasa tidak enak badan.