Tekan Imun Tubuh, Ini Dampak Methylprednisolone Jika Konsumsi Berlebih
“Methylprednisolone adalah obat yang efektif mengatasi peradangan pada tubuh. Jika dikonsumsi berlebihan, obat ini bisa menimbulkan dampak berupa sakit kepala, sulit tidur, sakit perut dan kembung.”
Halodoc, Jakarta – Methylprednisolone adalah obat yang dikonsumsi guna mengatasi gejala peradangan pada tubuh. Di antaranya radang sendi, asma, radang usus, psoriasis dan multiple sclerosis.
Methylprednisolone juga bisa digunakan untuk mengatasi reaksi alergi yang parah. Cara kerjanya dengan mencegah tubuh melepaskan senyawa kimia pemicu peradangan, yakni histamin, serotonin, leukotrien dan prostaglandin.
Namun, penggunaannya tidak bisa dikonsumsi secara berlebihan. Sebab, ini bisa meningkatkan risiko munculnya efek samping. Di antaranya perubahan warna kulit, luka yang tak kunjung sembuh dan kesulitan tidur.
Dampak Penggunaan Methylprednisolone
Jika dikonsumsi secara berlebihan, methylprednisolone meningkatkan potensi reaksi alergi. Kondisi ini ditandai dengan kesulitan bernapas, ruam kulit, gatal-gatal dan pembengkakan pada wajah, bibir, lidah dan tenggorokan.
Adapun efek samping yang umum dialami, yakni:
- Perubahan suasana hati.
- Gangguan tidur, seperti insomnia.
- Masalah pada kulit, seperti jerawat, memar, kulit kering atau penipisan kulit.
- Memiliki luka di kulit yang tak kunjung membaik.
- Peningkatan produksi keringat.
- Sakit kepala atau vertigo.
- Gangguan pada perut, seperti mual, kembung atau sakit perut.
- Penipisan rambut atau rambut rontok.
- Kulit kepala kering.
- Perubahan warna menjadi kemerahan di wajah.
- Muncul garis ungu kemerahan di wajah, kaki, lengan, selangkangan atau paha.
- Mengalami perubahan nafsu makan.
Sementara efek samping serius yang membutuhkan penanganan secepatnya, yakni:
- Agresi, yakni perilaku merugikan yang berujung kekerasan fisik.
- Agitasi, yakni perasaan gelisah, jengkel dan gugup.
- Muncul rasa cemas berlebihan.
- Perubahan penglihatan menjadi buran.
- Penurunan volume urine.
- Perubahan detak jantung menjadi lebih cepat atau lambat.
- Depresi dan mudah marah.
- Napas pendek dan berbunyi atau mengi.
- Mati rasa atau kesemutan di lengan atau kaki.
- Pembengkakan di jari, tangan, kaki atau betis.
- Kesulitan berpikir, bicara atau berjalan
- Sesak napas meski sedang beristirahat.
- Peningkatan berat badan.
- Perubahan warna feses jadi kehitaman.
- Mengalami batuk berdarah.
- Pankreatitis, yakni peradangan pada pankreas yang menyebabkan kerusakan permanen dan berhentinya fungsi pankreas.
- Hipokalemia, yakni kondisi saat kadar kalium berada di bawah normal atau kurang dari 3,5 mEq/L.
- Tekanan darah tinggi yang ditandai dengan sakit kepala parah, penglihatan buram, telinga berdengung, rasa cemas, bingung dan napas pendek.
Guna mencegah risiko efek samping, disarankan untuk mengonsumsi obat dalam takaran dan dosis yang sesuai. Ini akan ditentukan langsung oleh dokter dan disesuaikan dengan kondisi serta penyakit yang dialami.
Tidak semua pengguna mengalami efek samping yang disebutkan. Namun, disarankan untuk segera buat janji rumah sakit jika mengalami salah satu efek samping setelah mengonsumsi methylprednisolone.
Langkah pengobatan bertujuan untuk mengurangi intensitas keparahan penyakit. Jika membutuhkan informasi lain seputar kesehatan, gaya hidup dan pola hidup sehat lainnya, silakan download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2022. Methylprednisolone – Uses, Side Effects, and More.
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Methylprednisolone (Oral Route).
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan