Teh Hitam Bisa Bantu Turunkan Berat Badan, Mitos atau Fakta?
“Teh hitam dapat membantu proses penurunan berat badan. Caranya dengan memengaruhi bakteri usus dan metabolisme energi.”
Halodoc, Jakarta – Popularitas teh hitam dalam penurunan berat badan tidak setinggi teh hijau. Padahal, teh ini memiliki profil nutrisi yang mirip dengan teh hijau atau teh putih. Namun, beberapa waktu belakangan, kemampuan teh hitam dalam membantu penurunan berat badan mulai diakui.
Seperti teh hijau, teh hitam juga mengandung sejumlah kafein. Teh ini juga kaya akan flavonoid, yang dikenal dapat membantu penurunan berat badan. Mau tahu bagaimana cara teh ini membantu program diet kamu? Yuk simak!
Alasan Teh Hitam Bantu Turunkan Berat Badan
Teh hitam banyak disukai karena rasanya yang kuat. Teh jenis ini juga dikenal sebagai varian teh yang paling teroksidasi. Jika dikonsumsi dalam jumlah sedang, antioksidan kuat di dalamnya dapat meningkatkan energi, meningkatkan kekebalan tubuh, kesehatan jantung, mengontrol kadar kolesterol, dan mengatur berat badan.
Flavonoid, yang merupakan jenis antioksidan yang ditemukan dalam teh, adalah yang senyawa yang berperan dalam berbagai manfaat kesehatan teh. Semua jenis teh dibuat dari daun tanaman yang sama, yang berarti semua variannya mengandung kelompok flavonoid yang disebut katekin.
Dalam teh hijau, katekin adalah flavonoid utama. Ketika daunnya diproses untuk menghasilkan teh, katekin menghasilkan jenis flavonoid baru yang disebut thearubigins dan theaflavins. Manfaat kesehatan teh ini sebagian besar berasal dari kandungan flavonoidnya.
Lantas, mengapa minum teh ini disebut-sebut bisa membantu penurunan berat badan? Berikut ini beberapa alasannya:
1. Perubahan Bakteri Usus
Sebuah studi yang diterbitkan dalam European Journal of Nutrition pada 2017 menemukan, bahwa teh hitam berkontribusi pada penurunan berat badan dan kesehatan yang baik. Dengan bantuan mekanisme spesifik melalui mikrobioma usus.
Membandingkan teh hitam dengan teh hijau, penelitian ini dilakukan pada empat kelompok tikus. Setiap kelompok mengikuti diet yang berbeda selama empat minggu, yaitu diet tinggi lemak dan tinggi gula; diet tinggi lemak dan tinggi gula yang dilengkapi dengan ekstrak teh hijau; diet tinggi lemak dan tinggi gula yang dilengkapi dengan ekstrak teh hitam; dan diet rendah lemak dan tinggi gula.
Para peneliti mengumpulkan sampel jaringan hati dari tikus untuk mengukur timbunan lemak. Selain itu, mereka juga mengumpulkan sampel dari usus besar, yang memungkinkan mereka untuk menilai keragaman bakteri.
Pada akhir program diet empat minggu, para peneliti menemukan bahwa kelompok tikus yang diberi teh hijau dan teh hitam mengalami penurunan berat badan. Berat badan mereka juga menjadi sebanding dengan kelompok diet rendah lemak dan tinggi gula.
Pada penyelidikan lebih lanjut, para peneliti memperhatikan bahwa teh hitam dan teh hijau mempengaruhi metabolisme hati dengan cara yang berbeda. Molekul teh hijau yang lebih kecil lebih mudah diserap, artinya dapat mencapai hati secara langsung untuk memengaruhi metabolisme energi.
Namun, molekul teh hitam terlalu besar untuk diserap dengan cara ini. Sebaliknya, mereka tetap berada di usus, dan meningkatkan pertumbuhan bakteri baik, serta membentuk metabolit yang membantu mengendalikan metabolisme energi hati.
Ditemukan juga bahwa kelompok tikus yang diberi teh hitam memiliki tingkat bakteri yang lebih tinggi yang bernama Pseudobutyrivibrio. Bakteri baik ini dapat berperan dalam efek yang berbeda dari teh hijau dan hitam pada metabolisme energi.
Secara keseluruhan, para peneliti percaya bahwa temuan mereka menunjukkan bahwa teh ini mungkin sama bermanfaatnya bagi kesehatan seperti teh hijau yang diakui secara luas.
2. Menurunkan Tingkat Trigliserida dalam Tubuh
Flavonoid yang ditemukan terkandung dalam teh ini telah lama dipercaya dapat menurunkan lemak visceral dan kadar trigliserida dalam tubuh. Senyawa ini juga dapat menghambat obesitas yang disebabkan oleh peradangan.
3. Rendah Kalori
Teh hitam hanya memiliki sekitar 2 kalori per cangkir. Ini juga memiliki nol persen kolesterol dan lemak jenuh. Jika kalori secangkir teh ini lebih dari 2 kalori, biasanya karena bahan lain yang ditambahkan ke dalamnya seperti susu, madu, atau gula.
Teh hitam bisa jadi pilihan minuman sehat dan enak selama kamu menjalani program diet, tanpa takut akan kalori. Namun, untuk mendapatkan manfaat penurunan berat badan yang maksimal, minumlah teh ini tanpa tambahan apa pun.
Itulah beberapa alasan mengapa teh hitam bisa membantu penurunan berat badan. Meski banyak klaim manfaatnya, hindari mengonsumsi teh ini secara berlebihan, ya.
Sebab, teh hitam mengandung lebih banyak kafein daripada teh hijau dan jenis teh lainnya. Terlalu banyak kafein karena akan menyebabkan dehidrasi. Selain itu, teh ini memiliki tanin, zat yang bertanggung jawab atas rasa yang kuat.
Umumnya tanin tidak berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah sedang, tetapi jika terlalu banyak dapat mengganggu perut dan menyebabkan mual dan muntah.
Jika kamu mengalami masalah kesehatan setelah minum teh hitam, download Halodoc saja untuk bertanya pada dokter melalui chat.
Referensi:
European Journal of Nutrition. Diakses pada 2022. Decaffeinated Green And Black Tea Polyphenols Decrease Weight Gain And Alter Microbiome Populations And Function In Diet-Induced Obese Mice.
Medical News Today. Diakses pada 2022. Black Tea Boosts Weight Loss By Altering Gut Bacteria.
Vitagene. Diakses pada 2022. 9 Reasons Why Drinking Black Tea Can Impact Your Weight Loss Goals.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan