Tanin dalam Teh, Adakah Manfaatnya bagi Kesehatan?
“Tanin merupakan senyawa kimia yang ditemukan dalam beberapa jenis minuman, salah satunya adalah teh. Senyawa ini memiliki beberapa manfaat, salah satunya menurunkan tingkat peradangan pada tubuh. “
Halodoc, Jakarta – Tanin adalah senyawa makanan yang termasuk dalam kategori senyawa polifenol. Senyawa ini terdapat pada berbagai bagian tumbuhan secara alami, termasuk biji, kacang, daun, kulit batang, dan buahnya.
Senyawa ini dibuat oleh tanaman dengan fungsi sebagai pelindung diri dari hama. Dibandingkan dengan jenis senyawa polifenol lainnya, tanin biasanya mempunyai ukuran molekul yang lebih besar. Selain itu, tanin juga mempunyai kemampuan untuk berikatan dengan protein dan mineral.
Senyawa ini juga memiliki peran terhadap rasa dan warna pada tumbuhan. Rasa pahit dan sepat yang jadi karakteristik makanan maupun minuman dari bahan nabati, umumnya disebabkan karena tanin.
Salah satu tanaman yang menjadi sumber senyawa tanin adalah teh. Namun, kadarnya bisa berbeda pada berbagai jenis teh, cara mengolahnya, juga cara penyajiannya. Kadar tanin paling tinggi terdapat pada teh hitam, sedangkan kadar paling rendah dimiliki oleh teh hijau.
Manfaat Tanin Berdasarkan Jenisnya
Terdapat beberapa senyawa yang terkandung dalam teh yang masuk dalam kelompok tanin, berikut di antaranya:
- Epigalokatekin Galat
Senyawa tanin paling utama yang terdapat dalam teh adalah epigalokatekin galat atau disingkat EGCG. Senyawa ini lebih dikenal dengan sebutan katekin dan diyakini memiliki beberapa efek baik untuk kesehatan tubuh.
Senyawa ini dihubungkan dengan penurunan tingkat peradangan, dan membantu mencegah terjadinya kerusakan sel. Di samping itu, senyawa ini juga bisa menurunkan risiko masalah kesehatan kronis, seperti penyakit jantung dan kanker.
- Theaflavin dan Thearubigin
Senyawa lain yang termasuk dalam tanin adalah theaflavin dan thearubigin. Senyawa theaflavin diyakini dapat membantu memelihara kesehatan sistem metabolisme tubuh, mencegah munculnya bakteri jenis Porphyromonas gingivalis yang menjadi penyebab sakit gigi dan gusi.
Selain itu, senyawa ini juga membantu mengontrol sekaligus mencegah terjadinya infeksi, yang menyerang saluran cerna dan membantu menjaga massa tulang. Sementara thanin jenis thearubigin dipercaya mempunyai manfaat antikanker, dan baik untuk mendukung kesehatan tulang serta saluran cerna.
- Ellagitanin
Ellagitanin adalah jenis tanin yang dijumpai pada tanaman teh. Jenis tanin ini dipercaya bisa membantu meningkatkan pertumbuhan sekaligus aktivitas menguntungkan dari bakteri usus. Selain itu, ellagitanin juga berkontribusi dalam menekan pertumbuhan, sekaligus penyebaran sel abnormal penyebab kanker.
Risiko dan Efek Samping Asupan Tanin Berlebihan
Meski memiliki manfaat untuk tubuh, asupan tanin berlebihan juga tidak dianjurkan. Sebab, kamu justru akan mengalami efek samping berikut ini.
- Memicu Mual
Mengonsumsi minuman dengan kandungan tanin ketika perut sedang dalam kondisi kosong bisa memicu munculnya rasa mual. Hal ini akan lebih terasa pada orang-orang dengan kondisi gangguan sistem pencernaan. Jika demikian, sebaiknya kurangi asupan tanin harian.
- Menghambat Penyerapan Zat Besi
Efek samping lain dari asupan tanin berlebihan adalah penyerapan zat besi dalam tubuh menjadi terhambat. Efek ini bisa tidak terasa pada orang-orang dengan kadar zat besi dalam darah yang cukup. Sebaliknya, untuk orang-orang dengan defisiensi zat besi, efeknya bisa terlihat lebih jelas.
Kalau kamu punya pertanyaan lain seputar tanin, manfaat, dan efek sampingnya, kamu bisa tanyakan langsung pada dokter lewat Halodoc. Aplikasinya bisa kamu dapatkan dengan mudah, caranya cukup download Halodoc melalui App Store maupun Play Store.