Tangan Bengkak setelah Diinfus, Apa Penyebabnya?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   09 Januari 2022
Tangan Bengkak setelah Diinfus, Apa Penyebabnya?Tangan Bengkak setelah Diinfus, Apa Penyebabnya?

“Infus menjadi salah satu prosedur perawatan yang diberikan ketika kamu dirawat di rumah sakit. Tujuannya sangat beragam, mulai dari membantu memenuhi asupan nutrisi dan cairan hingga pengobatan. Namun, biasanya tangan akan membengkak setelah kamu diinfus. Apa sebenarnya penyebabnya?”

Halodoc, Jakarta - Ketika kamu harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit, biasanya kamu akan menjalani prosedur pengobatan berupa infus atau disebut juga intravenous infusion. Tak berbeda dengan prosedur medis lain, pengobatan melalui infus juga bisa memicu efek samping, salah satunya adalah pembengkakan pada area tangan bekas infus.

Prosedur pengobatan infus dilakukan dengan memasang alat kateter infus yang dimasukkan melalui pembuluh darah vena. Alat kateter tersebut difungsikan sebagai lokasi pemberian obat dengan dosis yang tepat. Jadi, petugas kesehatan tidak perlu lagi memberikan suntikan obat berulang kali. Lantas, mengapa infus ini bisa berdampak bengkaknya tangan?

Penyebab Tangan Membengkak Setelah Diinfus

Prosedur infus dilakukan guna mempercepat pemberian obat, terlebih pada orang-orang dengan kondisi darurat dan membutuhkan penanganan segera. Contohnya, ketika seseorang mengalami stroke, serangan jantung, muntah, sampai keracunan. 

Nah, untuk kondisi tersebut, efek dari konsumsi obat pil bisa dibilang lebih memakan waktu. Sementara saat memilih pengobatan infus, obat bisa langsung memasuki aliran darah dan bekerja serta memberikan dampak yang lebih cepat. Artinya, kerja dan dampak obat bisa dibilang lebih efektif apabila diberikan melalui infus. 

Jika demikian, mengapa tangan atau bagian tubuh lain yang diinfus kerap membengkak? Ini karena masuknya jarum pada pembuluh darah di siku, tangan, atau bagian punggung tangan saat petugas medis memasang infus. Setelah jarum infus terpasang, kateter akan didorong melalui jarum tersebut. Selanjutnya, jarum akan dicabut, sementara itu kateter tetap terpasang. 

Meski begitu, memasang kateter melalui pembuluh darah ternyata bukan perkara mudah, lho! Beberapa kondisi membuat tim medis harus mengulangi pemasangan jarum sampai mendapatkan pembuluh darah yang tepat. Jika ini pernah kamu alami, pembuluh darah tentu bisa membengkak, biasanya diikuti dengan pembengkakan area tubuh yang diinfus. 

Selain itu, prosedur infusan juga bisa memicu munculnya infeksi. Masalah ini bisa terjadi pada area suntikan infus. Jadi, sebaiknya kamu tetap mewaspadai berbagai gejala infeksi pada area infus, misalnya tangan yang diinfus mengalami bengkak, nyeri, dan berubah warna kemerahan. Selain itu, gejala infeksi yang parah biasanya diikuti dengan tubuh demam dan menggigil. 

Lalu, bengkaknya area infus juga bisa terjadi karena pembuluh darah mengalami kerusakan selama infus dipasang. Saat ini terjadi, obat sangat mungkin bocor pada jaringan terdekat dengan pembuluh darah. Inilah yang menjadi pemicu rusaknya jaringan. Jadi, jika kamu mengalami bengkak pada area infus yang diikuti dengan nyeri dan rasa hangat pada bagian tersebut, segera panggil tim medis. 

Meski begitu, kamu tidak perlu khawatir karena kondisi ini bisa dicegah. Inilah mengapa, tim medis harus memasang infus dengan sangat hati-hati dan memastikan bahwa semua alat sudah steril, sehingga tidak terjadi infeksi maupun komplikasi lainnya. 

Efek Lain Pemakaian Infus

Tak hanya pembengkakan, infeksi, dan kerusakan jaringan, pemakaian infus juga bisa memicu munculnya beberapa efek samping lainnya, yaitu:

  • Emboli Udara

Kondisi ini bisa terjadi karena jarum suntik maupun kantong infus sudah kosong. Apabila kantong infus habis dan kering, ada kemungkinan muncul gelembung udara dan masuk ke dalam pembuluh darah. 

  • Gumpalan Darah

Tak hanya emboli udara, infus juga memicu munculnya gumpalan darah. Jika tidak segera ditangani, kondisi tersebut bisa mengakibatkan pembuluh darah tersumbat sehingga akan muncul masalah kesehatan lainnya. 

Meski begitu, biasanya efek samping dari pemakaian infus jarang terjadi, kok. Oleh karena itu, kamu sebaiknya berkomunikasi dengan dokter perihal kondisi medis yang kamu alami, seperti adanya riwayat alergi sebelum infus dipasang. 

Setelah infus dilepas, dokter biasanya akan melanjutkan pengobatan melalui obat oral. Nah, kamu tak perlu repot keluar rumah untuk membelinya. Sekarang, beli obat di aplikasi Halodoc sangat mudah. Hanya download aplikasi Halodoc dan memilih fitur pharmacy delivery, obat resep yang kamu butuhkan akan diantar langsung ke tujuan. Praktis dan mudah, kan?

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2022. Intravenous Medication Administration: What to Know.
Drugs. Diakses pada 2022. Intravenous Fluid.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan