Tampon dan Pembalut, Mana yang Lebih Nyaman Digunakan?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   02 November 2020
Tampon dan Pembalut, Mana yang Lebih Nyaman Digunakan?Tampon dan Pembalut, Mana yang Lebih Nyaman Digunakan?

Halodoc, Jakarta - Menstruasi menjadi hal yang kini sudah biasa bagi wanita. Demi tetap lancar beraktivitas, biasanya wanita telah berbekal pembalut guna berjaga-jaga, terlebih jika menstruasi tidak teratur yang bisa terjadi kapan saja. Beberapa sisanya memilih untuk menggunakan tampon. Sebenarnya, apa perbedaan keduanya?

Sebenarnya, baik tampon maupun pembalut sama-sama berfungsi sebagai alat penyerap darah menstruasi, sehingga darah tidak tembus hingga ke pakaian dalam yang dapat membuat kamu menjadi tidak nyaman ketika beraktivitas. Namun, masih banyak yang belum mengerti perbedaan antara keduanya, berikut kelebihan dan kekurangannya. 

Tampon untuk Menstruasi

Umumnya, tampon dibuat dari bahan yang bisa menyerap cairan dan dibentuk menjadi seperti tabung berukuran kecil. Alat ini akan menyerap darah menstruasi dari Miss V, artinya penggunaannya pun dimasukkan ke dalam alat kelamin wanita. 

Baca juga: Berapa Kali Sebaiknya Ganti Pembalut saat Menstruasi?

Ada beberapa jenis tampon yang sudah dilengkapi dengan aplikator berbahan plastik atau tabung dari kardus yang membuat alat ini lebih mudah masuk ke dalam Miss V. Namun, masih ditemui pula tampon yang harus dimasukkan secara manual dengan menggunakan tangan. 

Kamu akan menemukan seuntai benang di salah satu ujung tampon. Benang ini berfungsi sebagai penarik jika kamu ingin mengganti tampon. Tidak jauh berbeda dengan pembalut, tampon juga memiliki ketebalan dan daya serap yang bervariasi, sehingga bisa kamu pilih sesuai dengan kebutuhan. 

Namun, dibandingkan dengan pembalut, tampon memiliki bentuk yang lebih kecil, sehingga lebih mudah dan ringkas dibawa ketika kamu harus beraktivitas di luar rumah. Tidak hanya itu, ketika kamu mengenakan celana atau rok yang sedikit ketat, penggunaan tampon tidak akan menimbulkan bentuk seperti halnya ketika kamu pakai pembalut. Pun, tampon tetap bisa kamu pakai meski sedang berenang.

Baca juga: Waspada Bahaya Jarang Ganti Pembalut saat Menstruasi

Hal yang perlu kamu perhatikan adalah tampon harus diganti setiap 4 hingga 6 jam sekali agar tidak bocor. Tidak hanya itu, mengganti tampon secara rutin juga bisa membantu mencegah pertumbuhan bakteri berlebihan yang bisa berujung pada sindrom syok toksik

Pembalut yang Sudah Begitu Familiar

Perbedaan mendasar antara pembalut dengan tampon adalah ukuran pembalut yang lebih besar dibandingkan dengan tampon. Lalu, penggunaan pembalut yang dilakukan dengan cara direkatkan pada celana dalam, sementara tampon dimasukkan ke dalam Miss V. Di indonesia sendiri, pembalut jauh lebih akrab di telinga dan lebih mudah ditemukan dibandingkan dengan tampon.

Beberapa pembalut kini dilengkapi dengan perekat samping atau “sayap” guna mencegah terjadinya kerutan yang bisa mengakibatkan kebocoran samping. Lalu, ada pula pembalut yang dilengkapi dengan aroma tertentu. Sayangnya, fitur ini justru bisa memicu terjadinya iritasi atau reaksi alergi pada Miss V.

Baca juga: Inilah yang Dialami Tubuh saat Terkena Toxic Shock Syndrome

Gantilah pembalut setiap 3 hingga 4 jam guna mengurangi berkumpulnya bakteri dan aroma darah menstruasi yang kurang sedap. Terlebih jika kamu sedang menstruasi di hari pertama dan darah sedang keluar cukup banyak, seringlah mengganti pembalut yang kamu gunakan.

Kamu bisa menggunakan tampon maupun pembalut sesuai dengan kebutuhan, misalnya pembalut ketika kamu hendak tidur dan tampon ketika kamu ingin berenang. Pastikan kamu rutin mengganti dan menjaga kebersihan area intim ya. Jika mengalami gejala yang tidak biasa, segera buka aplikasi Halodoc untuk tanya jawab dengan dokter atau berobat ke rumah sakit terdekat. 

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2020. Sanitary Products for Your Period.
Kids Health. Diakses pada 2020. Pads and Tampons.