Halodoc, Jakarta – Body mass index (BMI) atau indeks massa tubuh adalah perkiraan lemak tubuh yang didasarkan pada berat dan tinggi badan. Perhitungan ini dapat membantu menentukan apakah kamu memiliki berat badan yang kurang, berat badan sehat, kelebihan berat badan, atau obesitas.

BMI dapat digunakan untuk menilai risiko masalah kesehatan tertentu yang berkaitan dengan berat badan. Misalnya, orang dalam kategori berat badan berlebih dianggap memiliki risiko lebih besar untuk mengalami tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi. 

Lantas, bagaimana cara menghitung body mass index?

Cara Menghitung Body Mass Index

Ada beberapa cara menghitung body mass index tergantung pada jenis pengukuran yang kamu lakukan. Pastikan kamu mengetahui tinggi dan berat badan saat ini sebelum memulai menghitung dan kemudian coba hitung BMI.

1. Menggunakan Pengukuran Metrik

Dengan sistem metrik, rumus BMI adalah berat badan (kg) dibagi tinggi badan (m2). Karena tinggi badan biasanya diukur dalam sentimeter, rumus perhitungan alternatif, membagi berat badan dalam kilogram dengan tinggi badan dalam sentimeter kuadrat, dan kemudian mengalikannya dengan 10.000.

Rumus:

berat (kg) : [tinggi (m)]2 

atau

[berat (kg) : tinggi (cm) : tinggi (cm)] x 10.000

Saat menggunakan kalkulator elektronik:

• Jika kalkulatormu memiliki fungsi kuadrat, bagi berat badan (kg) dengan tinggi badan (cm) kuadrat, kalikan dengan 10.000 dan bulatkan ke satu tempat desimal.
• Jika kalkulator tidak memiliki fungsi kuadrat, bagi berat badan dengan tinggi dua kali, seperti yang ditunjukkan pada rumus perhitungan di atas, kalikan dengan 10.00 dan bulatkan ke satu tempat desimal.

2. Menggunakan Pengukuran Imperial

Rumus imperial BMI ini lebih sering digunakan di Amerika serikat. Maka itu, rumus ini menggunakan satuan pound untuk berat badan dan inci untuk tinggi badan. Jika kamu ingin menggunakan rumus ini tapi terbiasa dengan satuan kilogram dan meter, maka kamu harus mengkonversi berat badan dan tinggi badan ke satuan yang digunakan.

Cara menggunakan rumus imperial yaitu berat badan (pound) dibagi dengan tinggi badan (inci), kuadrat dan kemudian kalikan dengan faktor konversi yang bernilai 703. Sehingga rumusnya tampak seperti:

[(pound x 703): inci2)

BMI Normal dan Kesehatan yang Baik

Kelebihan lemak tubuh berkaitan dengan peningkatan risiko masalah kesehatan. Skor BMI dalam kategori kelebihan berat badan dan obesitas dapat menunjukkan bahwa seseorang berisiko tinggi terkena penyakit tertentu, seperti:

• Penyakit jantung.
• Tekanan darah tinggi.
• Kanker.
• Osteoartritis.
• Diabetes tipe 2.
• Batu empedu.
• Sleep apnea.
• Kolesterol tinggi.
• Masalah hati.

Di sisi lain, kamu mungkin saja memiliki BMI normal tapi masih memiliki risiko kesehatan yang tinggi. Misalnya, mungkin BMI kamu dalam kisaran normal, tapi kamu tidak aktif secara fisik, memiliki pola makan buruk, dan memiliki riwayat penyakit dalam keluarga atau aktif merokok. Semua hal tersebut dapat memengaruhi risiko sejumlah masalah kesehatan. 

Orang yang berusia tua dapat memiliki BMI normal, tapi memiliki masalah kesehatan yang signifikan seperti pengerasan arteri (aterosklerosis). Jadi sebaiknya hindari menjadikan skor BMI sebagai patokan pasti untuk menggambarkan kondisi kesehatan.  Kamu masih memerlukan beberapa gambaran kesehatan dengan pemeriksaan penunjang lainnya. 

Untuk itu, jika memerlukan pemeriksaan tertentu untuk kesehatan, kamu bisa membuat janji medis di rumah sakit pilihan melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:

Dr Bill Sukala. Diakses pada 2022. Body Mass Index Calculator

CDC. Diakses pada 2022. Calculating BMI Using the Metric System

WikiHow. Diakses pada 2022. How to Calculate Your Body Mass Index (BMI)

Very Well Health. Diakses pada 2022. What Is Body Mass Index (BMI)?