Tak Hanya untuk Bayi, ASI Juga Penting untuk Ibu
Halodoc, Jakarta – Bukan tanpa alasan bila banyak ahli medis, termasuk American Academy of Pediatrics (AAP) dan American College of Obstetricians and Gynecologist merekomendasikan pemberian ASI eksklusif (tanpa pemberian cairan lainnya) pada bayi selama 6 bulan kehidupan pertamanya. Selain dapat memenuhi nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi, pemberian ASI ternyata juga penting dan bermanfaat bagi ibu.
Baca juga: Ibu Wajib Tahu Pentingnya ASI Eksklusif
Manfaat ASI Bagi Bayi
ASI adalah asupan makanan yang ideal untuk bayi. Di dalam cairan tersebut, terdapat campuran vitamin, protein, dan lemak, yaitu semua yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh kembangnya. Selain itu, ASI juga cenderung lebih mudah dicerna daripada susu formula.
ASI juga mengandung antibodi yang dapat membantu bayi melawan virus dan bakteri. Dengan menyusui, ibu dapat menurunkan risiko bayi mengalami asma atau alergi. Bayi yang disusui secara eksklusif selama 6 bulan pertama, tanpa formula apa pun, juga memiliki risiko yang lebih rendah mengalami infeksi telinga, penyakit pernapasan, dan serangan diare. Mereka mungkin juga akan lebih jarang dirawat inap atau dibawa ke dokter karena sakit.
Jurnal dari Pediatric Research juga mengungkapkan, pemberian ASI telah dikaitkan dengan skor IQ yang lebih tinggi saat bayi bertumbuh menjadi anak-anak nanti. Terlebih lagi, momen menyusui juga memungkinkan terjadinya kedekatan secara fisik, sentuhan kulit ke kulit dan kontak mata, yang semuanya dapat membantu mempererat ikatan antara bayi dengan ibu, serta membuat bayi merasa aman.
Bayi yang mendapatkan ASI juga cenderung memiliki berat badan yang ideal saat mereka tumbuh daripada menjadi anak yang kelebihan berat badan. AAP mengungkapkan, menyusui berperan dalam pencegahan SIDS (sindrom kematian bayi mendadak). ASI juga diduga mampu menurunkan risiko diabetes, obesitas dan jenis kanker tertentu. Namun, manfaat tersebut masih memerlukan lebih banyak penelitian mendalam.
Manfaat ASI Bagi Ibu
Selain memberikan manfaat kesehatan bagi bayi, menyusui ternyata juga memiliki manfaat bagi ibu sendiri, yaitu:
1.Membantu Menurunkan Berat Badan
Selama menyusui, kebutuhan energi ibu meningkat sekitar 500 kalori per hari. Karena perubahan hormon, wanita yang menyusui juga akan memiliki nafsu makan yang lebih besar dan lebih cenderung menyimpan lemak dalam tubuh mereka untuk menghasilkan susu.
Itulah mengapa, untuk 3 bulan pertama setelah melahirkan, wanita yang menyusui mungkin hanya mengalami penurunan berat badan yang lebih sedikit daripada wanita yang tidak menyusui, bahkan mereka mungkin malah dapat mengalami kenaikan berat badan.
Namun, setelah 3 bulan menyusui, mereka kemungkinan akan mengalami peningkatan pembakaran lemak. Mulai sekitar 3-6 bulan setelah melahirkan, ibu yang menyusui terbukti dapat mengurangi berat badan lebih banyak daripada ibu yang tidak menyusui.
Baca juga: Ingin Diet setelah Melahirkan, Ini Waktu Terbaik
2.Membantu Kontraksi Rahim
Selama masa kehamilan, rahim ibu berkembang sangat besar, mulai dari seukuran buah pir hingga hampir memenuhi seluruh ruang dalam perut ibu. Setelah melahirkan, rahim ibu akan mengalami proses yang disebut involusi, yang membantunya kembali ke ukuran sebelumnya. Oksitosin, hormon yang meningkat sepanjang kehamilan membantu memperlancar proses ini.
Tubuh ibu mengeluarkan oksitosin dalam jumlah yang besar selama persalinan untuk membantu melahirkan bayi dan mengurangi perdarahan. Namun, hormon tersebut juga bisa ditingkatkan kembali selama menyusui. Oksitosin mendorong kontraksi uterus dan mengurangi perdarahan, serta membantu rahim kembali ke ukuran sebelumnya.
3.Mencegah Depresi
Depresi pasca persalinan adalah jenis depresi yang sering terjadi tidak lama setelah melahirkan. Jenis depresi tersebut memengaruhi hingga 15 persen ibu.
Namun, wanita yang menyusui tampaknya memiliki risiko yang lebih rendah mengalami depresi pasca persalinan dibandingkan dengan ibu yang menyapih lebih awal atau tidak menyusui.
Menyusui dapat menyebabkan perubahan hormonal yang mendorong semangat ibu untuk mengasuh dan menjalin ikatan dengan bayi. Salah satu perubahan hormon yang paling terasa saat menyusui adalah meningkatnya jumlah oksitosin yang dihasilkan selama persalinan dan menyusui.
Oksitosin dapat memberikan efek anti-kecemasan jangka panjang. Hormon tersebut juga mendorong ibu untuk menjalin ikatan dengan bayi dengan cara memengaruhi daerah otak tertentu yang mempromosikan pengasuhan dan relaksasi. Efek-efek itu yang menjelaskan mengapa ibu yang menyusui cenderung tidak mengabaikan atau menelantarkan anaknya dibandingkan mereka yang tidak menyusui.
Baca juga: Cara Ini Bantu Ibu Jalin Ikatan dengan Bayi
4.Mengurangi Risiko Ibu Terhadap Penyakit Tertentu
Menyusui juga diperkirakan dapat memberikan ibu perlindungan jangka panjang dari kanker dan beberapa penyakit. Faktanya, wanita yang menyusui selama lebih dari 12 bulan selama hidupnya memiliki risiko 28 persen lebih rendah untuk terkena kanker payudara dan ovarium.
Studi terbaru juga menunjukkan bahwa menyusui dapat melindungi ibu terhadap sindrom metabolik, yaitu sekelompok kondisi yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan masalah kesehatan lainnya.
Nah, itulah manfaat yang bisa ibu peroleh dari ASI. Jika ibu memiliki masalah seputar menyusui, gunakan saja aplikasi Halodoc. Ibu bisa menghubungi dokter untuk minta saran kesehatan melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Referensi:
WebMD. Diakses pada 2020. Breastfeeding Overview.
Healthline. Diakses pada 2020. 11 Benefits of Breastfeeding for Both Mom and Baby.
Pediatric Research. Diakses pada 2020. Impact of Breast Milk on IQ, Brain Size, and White Matter Development
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan