Tahi Lalat Baru Bermunculan, Apa Penyebabnya?
Penting untuk waspada jika ada tahi lalat baru yang bermunculan.
Tahi lalat adalah pertumbuhan kulit yang umum, dan biasanya tidak berbahaya. Ini berkembang karena pertumbuhan berlebih dari melanosit, atau sel penghasil pigmen.
Namun, kamu perlu waspada jika tahi lalat baru bermunculan, dan menunjukkan tanda tak biasa.
Pada beberapa kasus, kemunculan tahi lalat bisa jadi tanda kanker kulit melanoma. Lebih lanjutnya, simak dalam pembahasan berikut ini.
Penyebab Munculnya Tahi Lalat Baru
Penyebab tahi lalat baru yang muncul di masa dewasa terkadang tidak diketahui penyebabnya. Tahi lalat yang baru muncul mungkin jinak atau mungkin kanker.
Mutasi genetik kemungkinan besar terlibat dalam kemunculan tahi lalat di usia dewasa.
Namun, jika penyebabnya ini, kemungkinan besar adalah tahi lalat jinak. Meski pada beberapa kasus juga bisa jadi tanda melanoma.
Namun, proses molekuler yang terlibat dalam mengubah tahi lalat jinak menjadi tahi lalat kanker belum diketahui.
Interaksi sinar ultraviolet (baik alami maupun buatan) dengan DNA diketahui menyebabkan kerusakan genetik yang dapat mengarah pada perkembangan melanoma dan kanker kulit lainnya.
Paparan sinar matahari dapat terjadi selama masa kanak-kanak atau dewasa muda dan hanya lama kemudian mengakibatkan kanker kulit.
Selain itu, beberapa kemungkinan penyebab lain dari munculnya tahi lalat baru adalah:
- Bertambahnya usia.
- Kulit putih dan rambut pirang.
- Riwayat keluarga tahi lalat atipikal.
- Respons terhadap obat-obatan yang menekan sistem kekebalan.
- Respons terhadap obat lain, seperti beberapa antibiotik, hormon, atau antidepresan.
- Mutasi genetik.
- Sunburn, paparan sinar matahari, atau penggunaan tanning bed.
Tanda Harus Waspada
Meskipun kebanyakan tahi lalat jinak, kamu harus menemui dokter jika melihat kemunculan tahi lalat baru atau perubahan terbaru pada tahi lalat yang ada.
Tanda-tanda peringatan yang harus disadari pada tahi lalat yang ada meliputi:
- Perubahan warna, bentuk, atau ukuran.
- Rasa sakit.
- Berdarah.
Kamu juga dapat menggunakan metode ABCDE dari American Cancer Society, untuk menemukan potensi melanoma. ABCDE adalah singkatan dari:
- Asymmetrical (Asimetri). Setengah dari tahi lalat terlihat berbeda dari setengah lainnya.
- Border (Perbatasan). Tahi lalat memiliki tepi yang tidak teratur, bergerigi, atau buram.
- Color (Warna). Tahi lalat mengandung campuran warna yang berbeda.
- Diameter (Garis Tengah). Tahi lalat lebih besar dari diameter 6 mm.
- Evolving (Berkembang). Bentuk, ukuran, atau warna tahi lalat berubah.
Gejala lain yang harus diperhatikan adalah:
- Tahi lalat yang mengecil, termasuk adanya lingkaran putih di sekitar tepinya.
- Pendarahan atau ketidaknyamanan pada tahi lalat.
- Tahi lalat terlihat sangat berbeda dari tahi lalat orang lain.
Beberapa dokter kulit mungkin merekomendasikan agar seseorang mengambil gambar bulanan area dengan banyak tahi lalat, seperti punggung, untuk melihat perubahan.
Memeriksa area seperti kuku, kaki, dan tangan juga penting karena melanoma juga dapat muncul di lokasi ini.
Tahi lalat yang muncul di usia dewasa harus selalu diperiksakan ke dokter.
Jika berisiko tinggi, sebaiknya lakukan pemeriksaan ke dokter kulit setiap tahun, atau lebih sering lagi jika dokter menganjurkan.
Jika kamu memiliki tahi lalat yang berubah, terutama yang memenuhi satu atau lebih kriteria dalam panduan ABCDE tadi, segera periksakan diri ke dokter.
Deteksi dini melanoma dapat meningkatkan peluang kesembuhan dan kelangsungan hidup.
Hubungi Dokter Ini Jika Tahi Lalat Muncul dengan Gejala yang Mengkhawatirkan
Jika kamu merasa tahi lalat yang muncul memiliki gejala yang tidak biasa, sebaiknya segera hubungi dokter spesialis kulit di Halodoc.
Dokter spesialis berikut ini telah berpengalaman selama lebih dari 8 tahun, sehingga mereka dapat memberikan kamu panduan tepat untuk mengatasi kondisi ini.
Jangan khawatir, sebab mereka juga mendapat ulasan baik dari pasien-pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Nah, ini dia dokter rekomendasi yang bisa kamu hubungi:
1. dr. Dina Febriani Sp.D.V.E
Dokter rekomendasi berikutnya yaitu dokter Dina Febriani Sp.D.V.E, seorang lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi tahun 2009 dan Universitas Sebelas Maret tahun 2023.
Kini, ia menjalani praktik di Pekanbaru, Riau sekaligus terdaftar sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) dengan nomor STR 3321602523105228.
Berbekal pengalaman 16 tahun, dr. Dina Febriani Sp.D.V.E dapat kamu percayai dalam memberikan penanganan terhadap masalah tahi lalat yang muncul dengan gejala tidak biasa.
Chat dr. Dina Febriani Sp.D.V.E Mulai dari Rp55.000,- di Halodoc.
2. dr. Frieda Sp.D.V.E
Kamu bisa berkonsultasi dengan dr. Frieda Sp.D.V.E, yang merupakan seorang alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Atma Jaya tahun 2015 dan Universitas Sebelas Maret tahun 2022.
Saat ini, dr. Frieda Sp.D.V.E membuka praktik di Bogor, Jawa Barat serta terdaftar sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) dengan nomor STR 3321602322166922.
Dengan pengalaman 9 tahun di bidangnya, dr. Frieda Sp.D.V.E akan memberikan perawatan tepat untuk kondisi tahi lalat yang muncul dengan gejala yang tidak biasa.
Selain itu, kamu juga bisa berkonsultasi dengan dr. Frieda Sp.D.V.E seputar masalah kulit lainnya, seperti jerawat, flek hitam, hingga rambut rontok.
Chat dr. Frieda Sp.D.V.E Mulai dari Rp55.000,- di Halodoc.
Dokter spesialis kulit di atas siap memberikan kamu panduan mengatasi kondisi tahi lalat yang muncul dengan gejala yang tidak biasa.
Dengan aplikasi Halodoc, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter kapan saja dan di mana saja dengan mudah dan aman.
Kamu tidak perlu khawatir jika dokter sedang offline atau tidak tersedia. Sebab, kamu tetap bisa memesan jadwal konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Jadi, tunggu apa lagi? Ayo, hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!