Sycosis Barbae, Folikulitis Kronis yang Perlu Diwaspadai
Halodoc, Jakarta – Rambut pada tubuh yang tumbuh di dalam kulit dalam struktur kecil yang dikenal sebagai folikel rambut. Tempat di mana rambut tumbuh tersebut bisa mengalami peradangan yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri. Peradangan pada folikel rambut dikenal juga folikulitis.
Salah satu jenis folikulitis yang perlu diwaspadai pria adalah sycosis barbae (SB). Ini adalah jenis folikulitis kronis yang menyerang folikel rambut di area jenggot yang biasanya dipicu oleh cedera yang terjadi saat sedang mencukur jenggot. Bila tidak ditangani, infeksi kronis yang terjadi pada kasus sycosis barbae bisa menyebar ke kulit di sekitarnya dan menyebabkan komplikasi.
Baca juga: Bikin Gatal, Kenali 3 Jenis Folikulitis
Penyebab Sycosis Barbae
Sycosis barbae biasanya disebabkan oleh infeksi Staphylococcus aureus (S.aureus) di folikel rambut jenggot. Infeksi tersebut sering terjadi setelah bercukur, tapi bisa juga terjadi di area jenggot yang tidak dicukur.
Pria yang sering ingusan akibat sinusitis atau alergi serbuk bunga berisiko mengalami sycosis barbae berulang di bibir atas, karena bakteri bisa hidup di dalam hidung. Infeksi tersebut juga bisa disebabkan oleh peralatan cukur yang terkontaminasi.
Sycosis barbae biasanya terjadi di bagian atas folikel rambut, dekat permukaan kulit. Pada beberapa kasus, infeksi bisa terjadi di area yang lebih dalam dan memengaruhi bagian dalam folikel. Reaksi peradangan bisa menyebabkan folikel rambut di sekitarnya mengalami pembengkakan.
Sycosis barbae tidak selalu disebabkan oleh S.aureus, namun pertumbuhan bakteri kulit lain yang tidak berbahaya juga bisa menyebabkannya. Pada kasus yang jarang terjadi, infeksi jamur atau virus herpes dapat menginfeksi folikel rambut di area jenggot. Namun, infeksi tersebut biasanya disebut sebagai folikulitas barbae.
Perlu diingat, folikulitis barbae tidak diturunkan dalam keluarga.
Gejala Sycosis Barbae
Sycosis barbae ditandai dengan rasa gatal, nyeri dan sensasi terbakar pada bintik atau pustula yang menonjol (bintik yang berisi nanah) di area jenggot. Bintik-bintik ini mudah pecah bila terkena alat cukur, yang menyebabkan perdarahan dan penyebaran infeksi ke dalam folikel rambut lainnya di area terdekat. Biasanya, sycosis barbae memengaruhi banyak folikel rambut.
Jenis folikulitis ini sering dikira sebagai jerawat. Namun, bila ada area bengkak yang besar berwarna merah dengan benjolan lunak (seperti bisul), beberapa di antaranya mengeluarkan nanah yang membuat tidak nyaman, itu adalah sycosis barbae.
Iritasi akibat rambut yang tumbuh ke dalam juga bisa terlihat mirip dengan sycosis barbae dan memiliki gejala serupa. Namun, ketika rambut tumbuh kembali ke dalam kulit, hal itu biasanya bisa dilihat dengan kaca pembesar.
Bila kamu mengalami gejala sycosis barbae seperti yang dipaparkan di atas, sebaiknya jangan dibiarkan saja. Pasalnya, sycosis barbae bisa menyebabkan komplikasi berupa pembentukan abses dan thrombosis sinus kavernosa bila bibir atas, hidung atau mata terpengaruh.
Karena itu, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan. Bila kamu tidak yakin apakah gejala yang kamu alami adalah gejala sycosis barbae, kamu bisa bertanya pada dokter lewat aplikasi Halodoc.
Baca juga: Bikin Enggak Nyaman, Kenali Perbedaan Folikulitis dan Jerawat
Cara Mengobati Sycosis Barbae
Kebanyakan orang yang mengalami sycosis barbae bisa sembuh setelah diobati, namun kadang-kadang infeksi tersebut bisa muncul kembali. Selain itu, jaringan parut yang berkembang akibat sycosis barbae akan menjadi permanen, meskipun penampilannya biasanya akan membaik selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.
Berikut cara mengobati sycosis barbae:
- Sycosis barbae yang ringan biasanya bisa diobati dengan mengoleskan antibiotik topikal yang sesuai pada kulit dalam jangka waktu yang relatif pendek.
- Bila infeksi terjadi kembali dan disebabkan oleh bakteri dari dalam hidung, salep antibiotik harus diaplikasikan ke bagian dalam kedua lubang hidung. Terkadang, anggota keluarga lain atau teman dekat yang mungkin membawa infeksi di hidung juga perlu dirawat.
- Bila peradangan sudah berkembang menjadi kronis, selain antibiotik, krim steroid ringan juga dapat membantu.
- Pada kasus yang lebih parah, dokter akan meresepkan antibiotik minum, yang bermanfaat untuk mengatasi peradangan dan melawan bakteri.
Baca juga: Sudah Sembuh, Bisakah Benjolan Bernanah di Area Rambut Tumbuh Kembali?
Itulah penjelasan mengenai sycosis barbae yang perlu diwaspadai. Jangan lupa download aplikasi Halodoc yang bisa menjadi teman penolong untuk menjaga kesehatan sehari-hari.
Referensi:
British Association of Dermatologists. Diakses pada 2020. Folliculitis Barbae.
Doctor NDTV. Diakses pada 2020. What is sycosis barbae and how to treat it?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan