Suplemen Vitamin D Bisa Menurunkan Risiko COVID-19? Ini Faktanya
Halodoc, Jakarta - Berbicara virus corona, tentu juga membicarakan sederet faktor risiko yang bisa memicunya. Menurut laporan dari WHO, virus corona lebih rentan dialami oleh lansia, pengidap penyakit kronis, atau mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Nah, berbicara soal sistem imun, ada beragam strategi yang bisa kita lakukan untuk mengoptimalkan kinerjanya. Mulai dari mengonsumsi makanan bergizi seimbang, rutin berolahraga, istirahat yang cukup, hingga menjauhi asap rokok.
Lalu, bagaimana dengan suplemen? Katanya suplemen vitamin D bisa meningkatkan sistem imun sehingga menurunkan risiko terserang COVID-19. Benarkah faktanya seperti itu?
Baca juga: Ini yang Harus Diperhatikan saat Isolasi di Rumah Terkait Virus Corona
Istimewanya Vitamin D bagi Sistem Imun
Vitamin D merupakan vitamin yang larut dalam lemak yang memainkan peran penting dalam tubuh kita. Nutrisi ini sangat penting untuk kesehatan bagi sistem kekebalan tubuh. Nah, hal inilah yang membuat banyak orang bertanya-tanya, apakah vitamin D bisa membantu mengurangi risiko tertular virus corona?
Hal yang perlu digarisbawahi, hingga kini belum ada obat untuk menyembuhkan COVID-19. Saat ini yang ada hanya berbagai tindakan pencegahannya. Mulai dari praktik kebersihan diri hingga physical distancing.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa memiliki kadar vitamin D yang sehat, dan mengonsumsi suplemen vitamin D, dapat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh. Hal inilah yang membuat tubuh tetap sehat dan terlindungi dari penyakit, termasuk penyakit pernapasan pada umumnya. Lalu, apa sih istimewanya vitamin D bagi sistem imun?
Menurut studi dari National Institutes of Health (NIH), “The immunological implication of the new vitamin D metabolism”, Vitamin D memiliki sifat antiinflamasi dan imunoregulasi. Keduanya sangat penting untuk aktivasi pertahanan sistem kekebalan tubuh
Tak hanya itu saja, vitamin D juga bisa meningkatkan fungsi sel-sel kekebalan, termasuk sel-T dan makrofag, yang melindungi tubuh kamu dari patogen.
Baca juga: Kasusnya Meningkat , Ini 8 Cara Perkuat Sistem Imun Tangkal Virus Corona
Singkat kata, vitamin D amat penting untuk fungsi sistem kekebalan tubuh. Itulah sebabnya kadar vitamin D yang rendah telah dikaitkan dengan peningkatan kerentanan terhadap infeksi dan penyakit.
Suplemen Vitamin D Ampuh Cegah Virus Corona?
Seperti penjelasan di atas, tak ada pengobatan untuk menyembuhkan COVID-19. Di samping itu, tak ada penelitian juga yang meneliti efek suplemen vitamin D atau kekurangan vitamin D, pada risiko tertular virus corona. Akan tetapi, beberapa penelitian mengatakan, kekurangan vitamin D dapat merusak fungsi kekebalan tubuh. Bahkan, meningkatkan risiko terserang penyakit pernapasan. Enggak percaya?
Simaklah studi dari NIH berjudul, “A review of Vitamin D effects on common respiratory diseases: Asthma, chronic obstructive pulmonary disease, and tuberculosis”. Menurut studi di atas, kadar vitamin D yang rendah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit pernapasan, termasuk TBC, asma, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), serta infeksi pernapasan akibat virus dan bakteri.
Hati-hati, kekurangan vitamin D telah dikaitkan dengan penurunan fungsi paru-paru. Kondisi ini dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi pernapasan.
Baca juga: Hadapi Virus Corona, Ini Hal yang Harus dan Jangan Dilakukan
Hal sebaliknya berlaku. Suplemen vitamin D bisa meningkatkan respons kekebalan dan melindungi tubuh dari infeksi pernapasan secara keseluruhan. Menurut beberapa studi, pemberian suplemen D bisa menurunkan risiko saluran pernapasan akut (ISPA) pada mereka yang kekurangan vitamin D, dan yang memiliki kadar memadai.
Hal yang perlu ditegaskan, tak ada bukti ilmiah bahwa konsumsi suplemen vitamin D bisa melindungi tubuh kita dari virus dan COVID-19. Satu hal yang perlu dipahami, kekurangan vitamin D bisa meningkatkan kerentanan tubuh terhadap infeksi.
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Diakses pada 2020. 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV), Wuhan, China.
Healthline. Diakses pada 2020. Can Vitamin D Lower Your Risk of COVID-19?
US National Library of Medicine National Institutes of Health - Diakses pada 2020. The immunological implication of the new vitamin D metabolism.
US National Library of Medicine National Institutes of Health - Diakses pada 2020. Vitamin D3: a helpful immuno-modulator.
US National Library of Medicine National Institutes of Health - Diakses pada 2020. A review of Vitamin D effects on common respiratory diseases: Asthma, chronic obstructive pulmonary disease, and tuberculosis.
WHO. Diakses pada 2020. Coronavirus.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan