Sunblock dengan SPF Tinggi Sudah Pasti Melindungi?

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   30 Mei 2022

“Kuncinya bukan pada tingkat SPF tinggi melainkan jumlah sunblock yang digunakan. Perlindungan kulit yang optimal baru bisa kamu dapatkan jika menggunakan tabir surya dalam jumlah yang memadai.”

Sunblock dengan SPF Tinggi Sudah Pasti Melindungi?Sunblock dengan SPF Tinggi Sudah Pasti Melindungi?

Halodoc, Jakarta – Sebagian besar orang berpikir kalau menggunakan sunblock dengan tingkat Sun Protection Factor (SPF) yang tinggi akan lebih ampuh melindungi kulit dari sinar matahari. Tingkatan perlindungan yang diberikan dari SPF sebenarnya tidak terlalu berbeda jauh. 

Tabir surya dengan SPF 15 mampu melindungi kulit dari 93 persen sinar UVB, sedangkan SPF 30 melindungi kulit dari 97 persen UVB. Adapun, SPF 50 menghalangi 98 persen sinar UVB. Untuk SPF 75, menghalangi 98 – 99 persen sinar UVB dan SPF 100 juga menghalangi sekitar 99 persen dari sinar UVB. Informasi selengkapnya mengenai fakta dibalik sunblock SPF tinggi bisa dibaca di sini!

Fakta Mengenai SPF Tinggi

Dari lima jenis skala SPF yang beredar di pasaran, yaitu SPF 15, 30, 50, 75 dan 100, beberapa penelitian mengungkapkan bahwa kadar SPF yang dinyatakan tinggi adalah yang melebihi angka 50. Benarkah demikian?                                                           

SPF yang terdapat dalam sunblock bermanfaat melindungi kulit kita dari paparan sinar Ultraviolet B (UVB) yang merupakan salah satu penyebab kanker kulit. Jadi, baik yang berskala 15 maupun 100, selama suatu produk mengandung SPF, produk tersebut tetap memberikan manfaat pada kulit.
 

Angka kadar SPF hanya mampu melindungi kulit dari paparan sinar UVB. Ini berarti kamu yang sudah menggunakan sunblock, tidak terlindungi dari sinar Ultraviolet A (UVA). Sinar UVA memang tidak menyebabkan kulit terbakar, tapi juga bukan berarti bisa disepelekan. 

Angka SPF yang tinggi (high SPF) terkadang tidak menunjukkan kemampuan yang sesuai di dunia nyata. Procter & Gamble (P&G) pernah melakukan penelitian pada produk dengan SPF 100 pada lima laboratorium yang berbeda. 

Pada penelitian tersebut ditemukan kalau 1,7 persen perubahan transmisi cahaya matahari bisa menurunkan kemampuan SPF menjadi hanya setara SPF 37 saja. Semakin tinggi kadar SPF yang dimiliki suatu produk juga berarti bahwa produk tersebut mengandung konsentrasi zat kimia yang berperan sebagai penyaring sinar surya yang lebih tinggi. Konsentrasi bahan kimia yang lebih tinggi bisa saja memicu efek samping, seperti alergi pada kulit, kerusakan jaringan kulit atau gangguan hormon tertentu. 

Selain Sunblock, Ini Cara Melindungi Kulit dari Paparan Matahari

Setelah membaca fakta-fakta di atas, kamu mungkin bertanya, jadi bagaimana agar kulit bisa terlindung dari efek buruk sinar matahari yang menyengat ketika sedang berlibur maupun bekerja di luar ruangan?

Kuncinya bukanlah pada tingkat SPF yang tinggi melainkan jumlah sunblock yang digunakan. Perlindungan kulit yang optimal baru bisa kamu dapatkan jika menggunakan tabir surya dalam jumlah yang memadai. Banyak orang yang tidak mengetahui seberapa banyak sunblock yang diperlukan agar bisa melindungi kulit tubuh dan wajahnya, sehingga pemakaian sunblock seringkali menjadi tidak efektif. 

Jumlah tabir surya yang disarankan agar mendapatkan hasil yang optimal adalah sebanyak 2 mg per cm2 luas kulit. Untuk mendapatkan perlindungan optimal, aplikasikan kembali sunblock setiap dua jam.
 

Walaupun sudah menggunakan sunblock, sebaiknya kamu tetap tidak berlama-lama berada di bawah paparan sinar matahari. Terutama hindari beraktivitas di luar ruangan pada jam 11 siang sampai jam 3 sore.                                                       

Jangan lupa untuk menggunakan pelindung seperti topi, kacamata hitam dan baju berlengan panjang untuk menutupi kulit. Kemudian, konsumsi vitamin C secara teratur yang sangat berguna untuk melawan efek buruk paparan sinar matahari.  

Bila kamu ingin bertanya lebih lanjut mengenai penggunaan jenis tabir surya yang untuk kulit atau ingin bertanya tentang masalah kulit, kamu bisa melakukannya melalui aplikasi Halodoc. Belum punya aplikasinya? Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:                                                                                                                 
Hopkins Medicine.org. Diakses pada 2022. Sunscreen and Your Morning Routine                 WebMD. Diakses pada 2022. Sunscreen Gel – Uses, Side Effect, and More. Medikate Skincare.com. Diakses pada 2022. The Trouble with SPF.